Suatu Malam

by : Ify Alyssa

Suatu malam tak berawan
Tiada bulan tanpa suara
Hanya satu bintang
Kejora berbisik
Menyapa hatiku

Bila saja hati ini
Hanya ingin teman semata
Betapa hanya kau yang dihati
Sahbat kecilku dulu

Walau lama tak berjumpa
Namun selalu kau ada
Membuat sebuah dunia
Terindah yang pernah ada

Bila hatiku gembira
dan ingin ku bagikannya
Hanya padamu seorang
Walau tak ada

Bila saja hati ini
Dapat pahami
Mengapa semua
Orang di dunia
Itu hanya punya satu sahabat

Walau lama tak berjumpa
Namun selalu kau ada
Membuat sebuah dunia
Terindah yang pernah ada

Bila hatiku gembira
dan ingin ku bagikannya
Hanya padamu seorang
Walau tak ada

Haruskah hidupku ini
Seperti bintang kejora
Ramah ikhlas menyinari
Semua yang sedang sepi

Tiada bintang tanpa balas
Tiada pernah rasa sulit
Walau pun hanya tersimpan
Di hati
Tersimpan di hati.....

Bila Masih Ada Hari 

by : Ify Alyssa

Dekaplah aku sahabat
Sebagai kawan dalam kenangku
yang kan membawa semangatmu
Bila kau jauh di sana

Dari senyummu dan aku
Bagai senandung kala sunyi
Bila saatnya kau merasa
Jauh biarlah berlalu

Ku slalu di hatimu
Merenda kasih yang abadi
Pabila jumpa lagi
Kita kan berbagi lagi

Dekaplah aku sahabat
Sebagai kawan daam kenangku
yang kan membawa semangatmu
Bila kau jauh di sana

Dari senyummu dan aku
Bagai senandung kala sunyi
Bila saatnya kau merasa
Jauh biarlah berlalu

Ku slalu di hatimu
Merenda kasih yang abadi
Pabila jumpa lagi
Kita kan berbagi lagi

Ku slalu di hatimu
Merenda kasih yang abadi
Pabila jumpa lagi
Oh indah maya pada....

Apa sungguh sesulit ini ya Allah ??
Kenapa jalan untuk meraih itu sungguh sulit ??
Kenapa juga banyak orang yang begitu menyakitkan, hanya untuk meraih itu??
Kenapa sih mereka nggak main fair aja ??
Kenapa harus lewat belakang ??

Ya Allah, apa yang harus dilakukan ??
Berusaha dan berdoa lagi yang hanya dapat dilakukan.
Semoga Engkau tetap memberi yang terbaik bagi hamba, Ya Allah.

Manusia Purba


Manusia Purba

A. Definisi Manusia Purba
      Pada zaman plestosin kira-kira 1,9 juta tahun yang lalu, di Indonesia telah dihuni oleh manusia. Manusia yang hidup pada zaman itulah yang disebut sebagai Manusia Purba. Jadi yang disebut manusia purba adalah manusia yang hidup pada zamanpurba/zaman prasejarah/zaman pra-aksara/zaman nirleka. Berikut ciri-ciri manusia purba:
1. Berjalan tegak dengan menggunakan kedua kakinya
2. Memiliki akal dan volume otak yang lebih besar daripada primata lain.
3. Mengenal bahasa/ dapat berbicara.
4. Hidup berkelompok dan mengenal pembagian tugas/kerja.
5. Memiliki peradaban.
 
    Keberadaan manusia purba dapat diketahui dari fosil-fosil yang ditemukan. Fosil adalah sisa-sisa tumbuhan, hewan, dan bekas kerangka manusia yang sudah membatu. Para ahli sejarah berusaha merekonstruksikan bentuk dan cara hidup manusia pada saat itu dengan melakukan penggalian pada lapisan tanah. Sumber-sumber informasi tentang kehidupan purba masa itu dapat kita ketahui dari:
1. Hasil penggaliann fosil. Fosil yang dapat memberi petunjuk tantang kehidupan manusia masa
    purba dan sebagainya disebut fosil pandu atau leitfosil.
2. Tempat perlindungan di bawah karang (abris sous Roche) yang ditemukan di teluk Triton (Irian
    Jaya), Pulau Seram, dan di Sulawesi Selatan.
3. Dapur sampah (kjokkenmoddinger) yang ditemukan di Medan (Sumatra Utara), dan Langsa
    (Aceh).
4. Alat-alat yang digunakan oleh manusia purba (artefak) seperti beliung persegi, kapak lonjong,
    kapak genggam, serpih, alat pemukul kayu dan lain-lain.




B. Peneliti Manusia Purba Di Indonesia
 1. Eugena Dobois
     Dia adalah yang pertama kali tertarik meneliti manusia purba di Indonesia setelah mendapat kiriman sebuah tengkorak dari B.D Von Reitschoten yang menemukan tengkorak di Wajak, Tulung Agung.
 Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, termasuk dalam jenis Homo Sapien (manusia yang sudah berpikir maju). Fosil lain yang ditemukan adalah,yaitu
a. Pithecanthropus Erectus
    Phitecos artinya kera, Antropus sama dengan Manusia, dan Erectus artinya  berjalan tegak. Jadi,
    manusia kera yang berjalan tegak. Ditemukan di daerah Trinil, pinggir Bengawan Solo, dekat Ngawi,
    tahun 1891. Penemuan ini sangat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan.
b. Pithecanthropus Majokertensis, ditemukan di daerah Mojokerto.
c. Pithecanthropus Soloensis, ditemukan di daerah Solo.
Fosil Manusia Purba
Eugene Dubois
                                                        



2. G.H.R Von Koeningswald dan  Ter Haar
     Hasil penemuan beliau adalah fosil tengkorak di Ngandong, Blora. Tahun 1936, ditemukan tengkorak anak di Perning, Mojokerto. Tahun 1937 – 1941 ditemukan tengkorak tulang dan rahang Homo Erectus dan Meganthropus Paleojavanicus di Sangiran, Solo.
Fosil Manusia Purba
Von Koeningswald
                                                    


3. Penemuan lain tentang manusia Purba
    Ditemukan tengkorak, rahang, tulang pinggul dan tulang paha manusia Meganthropus, Homo Erectus dan Homo Sapien di lokasi Sangiran, Sambung Macan (Sragen),Trinil, Ngandong dan Patiayam (kudus).

4. Penelitian tentang manusia Purba oleh bangsa Indonesia
     Dimulai pada tahun 1952 yang dipimpin oleh Prof. DR. T. Jacob dari UGM, di daerah Sangiran dan sepanjang aliran Bengawan Solo. Beliau berhasil menemukan 13 fosil dan fosil terakhir ditemukan tahun 1973 di Desa Sambung Macan dan Sragen.

C. Jenis-Jenis Manusia Purba di Indonesia
     Di Indonesia terdapat  tiga jenis manusia purba adalah sebagai berikut.
1. Meganthropus Paleojavanicus
    Ciri-ciri dari manusia purba jenis ini, yaitu


a. Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu
b. Badannya tegak
c. Hidup mengumpulkan makanan
d. Makanannya tumbuhan
e. Rahangnya kuat
f. Tidak memiliki dagu
g. Memiliki tulang pipi yang tebal
h. Memiliki otot kunyah yang kuat
i. Memiliki tonjolan kening yang menyolok
j. Memiliki tonjolan belakang yang tajam
k. Memiliki tempat pelekatan otot tengkuk yang
    besar dan kuat

Gambar 1.1, Meganthropus Paleojavanicus




2. Pithecanthropus
    Ciri-ciri dari manusia purba jenis ini, yaitu

a. Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu
b. Hidup berkelompok
c. Hidungnya lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol
d. Mengumpulkan makanan dan berburu
e. Makanannya daging dan tumbuhan
f. Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
g. Volume otak berkisar 750 – 1350 cc
h. Bentuk tubuh dan anggota badan tegap
i.  Alat pengunyah dan otot tengkuk sangat kuat
j. Bentuk tonjolan kening tebal
k. Bagian belakang tampak menonjol

Gambar 1.2, Pithecantropus




3. Homo Sapiens
    Ciri-ciri dari manusia purba jenis ini, yaitu


a.Hidup antara 25.000 s/d 40.000 tahun yang
    lalu
b. Muka dan hidung lebar
c. Dahi masih menonjol
d. Tarap kehidupannya lebih maju dibanding
     manusia sebelumnya    
e. Volume otak antara 1000 – 1200 cc
f. Tinggi badan antara 130 – 210 cm
g. Otot tengkuk mengalami penyusutan
h. Alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan
i. Muka tidak menonjol ke depan
j. Berdiri tegak dan berjalan sempurna

Gambar 1.2, Homo Sapiens



Jenis fosil manusia purba yang lain di Indonesia :
1. Meganthropus Paleojavanicus (Sangiran)
2. Pithecanthropus Robustus (Trinil).
3. Pithecanthropus Erectus (Homo Erectus) (Trinil).
4. Pithecanthropus Dubius (Jetis).
5. Pithecanthropus Mojokertensis (Perning).
6. Homo Javanensis (Sambung Macan).
7. Homo Soloensis (Ngandong).
8. Homo Sapiens Archaic.
9. Homo Sapiens Neandertahlman Asia.
10. Homo Sapiens Wajakensis (Tulungagung)
11. Homo Modernman.

D. CORAK KEHIDUPAN PRASEJARAH INDONESIA DAN HASIL BUDAYANYA
      Hasil kebudayaan manusia prasejarah untuk mempertahankan dan memperbaiki pola hidupnya menghasilkan dua bentuk budaya yaitu :
1. Bentuk budaya yang bersifat Spiritual
     Munculnya sistem kepercayaan dalam kehidupan manusia berlangsung sejak masa berburu dan mengumpulkan makanan melalui penemuan penghormatan terakhir pada orang yang sudah meninggal, kemudian berubah menjadi pemujaan terhadap roh-roh leluhur pada masa bercocok tanam (Animisme dan dinamisme), terlihat dengan adanya hasil kebudayaan megalitik. Dalam perkembangan selanjutnya manusia menyadari dan merasakan adanya kekuatan yang maha besar di luar diri manusia yaitu kekuatan Tuhan (Monotheisme).
2. Bentuk budaya yang bersifat Material
     Berupa alat-alat yang dapat membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hasil kebudayaan mereka pada masa berburu dan mengumpulkan makanan seperti : Kapak genggam,alat serpih dan alat tulang/tanduk. Sedangkan pada masa bercocok tanam berupa Kapak genggam Sumatra
 ( Pabble ), Kapak Pendek ( Bache Courte ), flakes, dsb. Dan pada masa Perundagian berupa alat-alat dari logam seperti : Kapak corong ( Kapak sepatu ), Nekara, Bejana Perunggu, perhiasan dan manik-manik dari perunggu. 
a. Masyarakat Prasejarah mempunyai kepercayaan pada kekuatan gaib yaitu :
    1. Dinamisme, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib.
        Misalnya : batu, keris
    2. Animisme, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang mereka yang bersemayam dalam batu-
         batu besar, gunung, pohon besar. Roh tersebut dinamakan Hyang.
b. Pola kehidupan manusia prasejarah adalah :
  • Bersifat Nomaden (hidup berpindah-pindah), yaitu pola kehidupannya belum menetap dan
     berkelompok di suatu tempat serta, mata pencahariannya berburu dan masih mengumpulkan
     makanan
  • Bersifat Sedenter (menetap), yaitu pola kehidupannya sudah terorganisir dan berkelompok serta
     menetap di suatu tempat, mata pencahariannya bercocok tanam. Muali mengenal norma adat, yang
     bersumber pada kebiasaan-kebiasaan
c. Sistem bercocok tanam/pertanian
  • Mereka mulai menggunakan pacul dan bajak sebagai alat bercocok tanam
  • Menggunakan hewan sapi dan kerbau untuk membajak sawah
  • Sistem huma untuk menanam padi
  • Belum dikenal sistem pemupukan
d. Pelayaran
    Dalam pelayaran manusia prasejarah sudah mengenal arah mata angin dan mengetahui posisi bintang  
     sebagai penentu arah (kompas).
e. Bahasa
  • Menurut hasil penelitian Prof. Dr. H. Kern, bahasa yang digunakan termasuk rumpun bahasa
   Austronesia yaitu : bahasa Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia.
  • Terjadinya perbedaan bahasa antar daerah karena pengaruh faktor geografis dan perkembangan
      bahasa.



E. PENDAPAT PARA AHLI MENGENAI ASAL USUL MANUSIA DI KEPULAUAN
      INDONESIA
1. Prof. Dr. H. Kern
    Dengan Teori Imigrasi menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia (Campa, Kochin China dan Kamboja) . Hal ini didukung oleh adanya perbandingan bahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia yang akar bahasanya adalah bahasa Austronesia.
2. Van Heine Geldern
    Berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia. Pendapat ini didkukung oleh adanya artefak-artefak yang ditemukan di Indonesia memiliki banyak persamaan dengan yang ada di daratan Asia.
3. Moh. Yamin
    Mengatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Indonesia. Dia melihat bahwa banyak penemuan artefak maupun fosil tertua di Indonesia dalam jumlah yang besar.
4. Drs. Moh Ali
    Mengatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina Selatan.
5. NJ. Krom
     Berpendapat bahwa asal-usul bangsa Indoensia berasal dari daerah Cina Tengah.
6. Dr. Branden
     Mengatakan bahwa bangsa yang bermukim di kepulauan Indonesia memiliki banyak persamaan dengan bangsa-bangsa di daerah yang terbentang dari sebelah Utara Formosa, sebelah Barat Madagaskar, sebelah Selatan Pulau Jawa-Bali, sebelah Timur sampai tepi Barat Amerika melalui perbandingan bahasa.
7. Pendapat beberapa ahli
     Mengatakan bahwa masyarakat yang menempati wilayah-wilayah Indonesia termasuk rumpun bangsa Melayu. Nenek moyang bangsa Indonesia datang melalui dua gelombang yaitu:
a. Proto Melayu (Melayu Tua)
    Merupakan orang Austronesia yang pertamakali datang ke Indonesia sekitar tahun 1500 SM melalui jalur Barat (Malaysia-Sumatera) dan jalur Timur (Philipina-Sulawesi) dengan membawa kebudayaan kapak persegi (Jalur Barat) dan kapak lonjong (jalur Timur) Bangsa Indonesia yang termasuk keturunan Proto Melayu adalah Suku Dayak, Toraja, Batak, Papua dsb.
b. Deutro Melayu ( Melayu Muda ) 
    Masuk ke wilyah Indonesia sekitar 400-300 SM melalui jalur Barat, dengan membawa kebudayaan Logam, seperti  Nekara ( Moko ), Kapak corong, juga mengembangkan kebudayaan Megalitik. Bangsa Indonesia yang termasuk keturunan Deutro Melayu adalah Jawa, Melayu dan Bugis.

Diabetes Melitus


BAB I
PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang
Belakangan ini banyak orang yang khawatir dengan penyakit diabetes mellitus. Pada hakekatnya diabetes mellitus adalah penyakit yang ditimbulkan karena kekurangan produksi insulin di dalam tubuh manusia. Orang-orang yang sangat khawatir terkena penyakit diabetes mellitus ini adalah orang-orang yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas.  Padahal, tidak semua orang yang mengalami kegemukan akan mengidap penyakit ini. Tetapi, orang-orang yang berat badannya normal juga dapat mengidap penyakit diabetes mellitus.
 Savitri  Rumaiah (2008:10), menyatakan diabetes dapat juga disebabkan oleh
penyakit pankreas, kekurangan gizi, dan kekurangan protein. Penyakit ini juga dapat menyerang orang-orang yang berat badannya normal.
            Bagaimanapun, resiko terbesar yang terkena penyakit diabetes ini adalah orang obesitas. Hal ini sejalan dengan pernyataan Arief Sudarmoko (2005:5), bahwa penyebab diabetes mellitus adalah kelebihan mengkonsumsi gula, makanan berlemak, dan berkolestrol namun rendah serat dan vitamin.
            Di samping itu Arief Sudarmoko (2005:4) menyatakan, sekarang penderita diabetes mellitus di Indonesia maupun dunia semakin banyak. Diabetes mellitus merupakan penyebab utama terjadinya kebutaan pada usia 20 hingga 74 tahun, penyakit ginjal, serta 75% dapat menyebabkan kematian karena diabetes mellitus tipe 2.
            Karena masyarakat umum yang masih belum mengetahui tentang seluk-beluk penyakit diabetes, maka penulis tertarik untuk mengangkat tema ini. Tujuannya, agar dapat membatu masyarakat umum mengenal tentang diabetes mellitus dan dampak yang akan timbul bila mengidap penyakit ini.





1.2      Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan, maka rumusan
masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1.    Apakah dibetes mellitus?
2.    Bagaimanakah pencegahan dan pengobatan penyakit diabetes mellitus?

1.3      Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan penyusunan  karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1.     Mendeskripsikan tentang diabetes mellitus.
2.    Memaparkan pencegahan dan pengobatan penyakit diabetes mellitus.

1.4      Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah metode deskriptif.
Menurut data yang diambil dari www.angelfine.com/.../MAKALAH.html, metode deskriptif adalah suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang tema yang diangakat. Pada makalah ini, penulis mengambil tema dibetes mellitus. Dengan demikian, berarti penulis mengambil data-data yang dipergunakan dalam makalah ini dengan membaca buku-buku mengenai diabetes mellitus.

1.5      Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya tulis ini sebagai berikut :
1.     Memberitahukan kepada masyarakat tentang seluk-beluk diabetes mellitus.
2.    Untuk menambah pengetahuan tentang cara mengatasi penyakit diabetes mellitus kepada masyarakat maupun pelajar.








BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Diabetes Mellitus
      Diabetes mellitus adalah suatu penyakit yang berbahaya karena dapat meyebabkan kematian, peyakit ini disebabkan karena kurangnya produksi insulin di dalam tubuh. Insulin adalah hormon yang berkerja untuk menjaga keseimbangan glukosa dalam darah. Biasanya, penyakit diabetes mellitus ini sering kali bersahabat dengan orang-orang yang kelebihan berat badan atau obesitas. Walaupun dalam kehidupan yang sebenarnya, penyakit diabetes ini bukan hanya diderita oleh orang obesitas, tetapi juga orang-orang yang memiliki berat badan normal.
            Menurut Savitri Ramaiah (2008:1), diabetes mellitus adalah suatu kondisi yang mengakibatkan meningkatnya kadar gula di dalam darah. Selain itu, beliau juga menyatakan bahwa diabetes mellitus adalah suatu kelainan reaksi kimia dalam hal pemanfaatan yang tepat atas karbohidrat, lemak, dan protein dari makanan karena tidak cukupnya pengeluaran atau kurangnya insulin. Dengan kata lain, diabetes terjadi ketika tubuh tidak dapat memanfaatkan beberapa makanan karena kekurangan produksi insulin.
            Ternyata, Endang Lanywati dan Savitri Ramaiah mempunyai pikiran atau pendapat yang sama. Endang Lanywati (2011:7) menyatakan, bahwa penyakit diabetes mellitus, kencing manis atau penyakit gula, diketahui sebagai suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan menahun terutama pada sistem metabolisme karbohidrat, lemak, dan juga protein dalam tubuh. Gangguan metabolisme tersebut disebabkan kurangnya insulin, yang diperlukan dalam proses pengubahan gula menjadi tenaga serta sintesis lemak.
Namun bukan hanya kedua ahli ini saja yang menyatakan, bahwa penyakit kencing manis disebabkan karena kurangnya insulin. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan Arief Sudarmoko (2005:3), bahwa penyakit diabetes mellitus adalah penyakit kencing manis yang terjadi karena kadar gula dalam darah seseorang yang tinggi. Meningkatnya kadar gula tersebut disebabkan tubuh sedikit atau tidak bisa memproduksi insulin sama sekali.
 Savitri Ramaiah (2008:8) menyatakan, terdapat dua jenis diabetes yaitu tipe 1 atau insulin dependent diabetes dan tipe 2 atau non-insulin dependent diabetes. Dan yang terbanyak diderita yakni tipe 2 atau sekitar 85%.
Sejalan dengan pendapat Savitri Ramaiah, Arief Sudarmoko (2005:9) juga menyatakan bahwa penyakit diabetes mellitus menurut ada tidaknya insulin terbagi atas dua jenis, yaitu
1.    Diabetes tipe 1 yang bergantung pada insulin (IDDM)
2.    Diaetes tipe 2 yang tidak bergantung pada insulin (NIDDM)
            Berdasarkan pendapat ketiga ahli di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan, bahwa diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan karena tubuh kurang memproduksi insulin yang berkerja untuk menjaga keseimbangan glukosa dalam darah. Selain itu, penyakit diabetes mellitus terbagi atas dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Beberapa ahli menyatakan, ada beberapa penyebab seseorang mengidap penyakit diabetes mellitus. Salah satunya Tabrani (1995:14), beliau menyatakan, bahwa faktor utama menderita diabetes mellitus adalah kurangnya produksi insulin dalam tubuh.
            Namun, ada beberapa faktor yang juga mempengaruhi seseorang dapat menderita diabetes mellitus. Endang Lanywati (2011:16) menemukan, bahwa penyebab penyakit kencing manis adalah makan yang berlebihan, kurang bergerak atau kurang berolahraga, dan saat hamil, untuk memenuhi kebutuhan janinnya, seorang ibu secara naluri akan menambah jumlah konsumsi makanannya. Penambahan jumlah konsumsi makanan, ternyata mengakibatkan timbulnya gejala diabetes mellitus.
            Sementara itu, Arief Sudarmoko (2005:5) menyatakan sebab-sebab mengidam penyakit diabetes adalah sebagai berikut :
1.    Keturunan
2.    Usia
3.    Kegemukan atau obesitas
4.    Kelebihan mengkonsumsi gula, makanan berlemak, dan berkolestrol namun rendah vitamin dan serat.
Tetapi,  Savitri Ramaiah (2008:11) membagi penyebab menderitanya penyakit
diabetes mellitus menjadi dua, yaitu penyebab diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Penyebab diabetes tipe 1 atau diabetes yang bergantung pada insulin, yaitu keturunan, kegemukan, usia, jenis kelamin, kehamilan, infeksi virus, cedera pada pankreas, dan gaya hidup yang tidak aktif.
           
Sedangkan penyebab diabetes tipe 2 atau diabetes yang tidak bergantung pada insulin adalah sebagai berikut :
1.    Faktor keturunan
2.    Kegemukan atau obesitas
3.    Kekurangan gizi (malnutrisi)
4.    Terlalu sering mengonsumsi obat-obatan yang berkepanjangan.
5.    Pada saat hami, kebutuhan konsumsi makanan terlalu banyak.
6.    Penyakit yang menyerang kelenjar endokrin.
Walaupun terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang
menderita diabetes mellitus, tetapi yang paling mempengaruhi adalah kegemukan dan keturunan. Hal ini sesuai dengan pendapat Savitri Ramaiah dan Arief Sudarmoko.
            Savitri Ramaiah (2008:12) menyatakan, bahwa orang yang pertalian darah dengan orang yang mengidam penyakit diabetes mellitus lebih cendrung mengidap penyakit ini ketimbang mereka yang tidak memilikinya dalam keluarga. Risikonya tergantung pada jumlah anggota keluarga yang memiliki diabetes. Semakin banyak jumlah sanak saudara yang mengidap diabetes,  maka semakin tinggi risikonya. Ada risiko 5% bagi seseorang akan mengidap diabetes bila orang tua atau saudara kandungnya mengidap diabetes. Risiko tersebut bisa meninggkat hingga 50% jika kelebihan berat badan.
            Di sisi lain, Arief Sudarmoko (2005: 11) menyatakan, bahwa diabetes mellitus tipe 2 biasanya menyerang orang-orang yang menjalankan gaya hidup tidak sehat, semisal kebanyakan makan makanan berlemak dan berkolestrol namun rendah serat dan vitamin. Oleh sebab itu, sebagian besar penderitanya mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Karena obesitas, penumpukan lemak dalam tubuh mengakibatkan insulin tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya hingga akhirnya orang itu menderita diabetes.
            Dari pendapat-pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan sebab-sebab seseorang mengidap penyakit diabetes mellitus, baik untuk diabetes mellitus tipe 1 dan diabetes mellitus tipe 2 adalah sebagai berikut :
1.    Kurangnya insulin
2.    Keturunan
3.    Kegemukan atau obesitas
4.    Kekurangan gizi
5.    Kerusakan kelenjar endokrin
6.    Terlalu lama mengonsumsi obat-obatan
Karena ada penyebab, pastilah ada gejala-gejala yang timbul. Gejala diabetes adalah sesuatu hal yang menandakan seseorang  mengidap diabetes. Gejala diabetes diantaranya, yakni kolestrol tinggi, bila luka sulit sembuh karena darah sukar membeku, dan sering buang air kecil karena banyak minum.
Menurut Tjokroprawiro (1986:2), seseorang sudah dapat disebut mengidap diabetes mellitus apabila mempunyai kadar gula darah puasa lebih dari 130 mg% dan kadar gula darah 2 jam sesudah makan lebih dari 160 mg%. Karena kadar gula darah meningkat, maka kelebihan glukosa tersebut akan dikeluarkan melalui urin dan terjadilah glukosuria, padahal pada orang normal urinya tidak mengandung glukosa atau gula. Sedangkan Tabrani (1995:17) menemukan, bahwa gejala diabetes mellitus yakni banyak kencing, banyak makan dan banyak minum, rasa berat pada tungkai, pegal-pegal pada seluruh badan terutama pada kaki, banyak pula dikaitkan pada darah luka yang sukar membeku serta kelahiran anak yang abnormal.
Sementara itu, Savitri Ramaiah (2008:56) mengelompokan gejala diabetes secara umum, gejala diabetes tipe 1 maupun tipe 2 adalah sebagai berikut :
1.    Meningkatnya frekuensi buang air kecil, termasuk pada malam hari
2.    Rasa haus dan lapar yang berlebihan
3.    Merasa lelah dan lemah di sepanjang waktu
4.    Menurunnya berat badan
5.    Luka dan cedera yang sulit sembuh
6.    Rasa kebas dan kesemutan pada kaki
7.    Infeksi kulit
8.    Pengelihatan yang kabur
9.    Kulit yang kering atau gatal.
Di sisi lain  Endang Lanywati (2011:15) mengelompokan gejala diabetes
menjadi dua kelompok. Pertama kelompok gejala-gejala yang biasa tampak pada penderita diabetes mellitus adalah sebagai berikut :
1.    Adanya perasaan haus yang terus-menerus.
2.    Sering buang air kecil dalam jumlah yang banyak.
3.    Timbulnya rasa letih yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
4.    Timbulnya rasa gatal dan peradangan kulit yang menahun.
Adapun kelompok kedua adalah gejala yang timbul karena penyakit diabetes
mellitus yang sudah parah. Adapun gejala yang timbul, yaitu sebagai berikut :
1.    Terjadinya penurunan berat badan
2.    Timbulnya rasa kesemutan (mati rasa) atau sakit pada tangan atau kaki
3.    Timbulnya borok (luka) pada kaki yang tak kunjung sembuh
4.    Hilangnya kesadaran diri.
Sejalan dengan pendapat ahli di atas, dalam data yang diambil dari Link: http://www.infopenyakit.com/2008/03/penyakit-diabetes-mellitus-dm.html, bahwa penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala yang terdapat di bawah ini, meskipun tidak semuanya dialami oleh penderita :
1.    Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
2.    Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
3.    Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
4.    Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
5.    Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6.    Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
7.    Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8.    Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9.    Apabila luka atau tergores (korengan) lambat penyembuhannya
10. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
Arief Sudarmoko (2005:6) juga menyatakan, bahwa secara garis besar
gejala-gejala yang biasa tampak pada penderita diabetes adalah sebagai berikut :
1.    Munculnya perasaan haus terus menerus
2.    Sering buang air kecil dalam jumlah yang banyak
3.    Mudah merasa capek tanpa ada sebab yang pasti
4.    Rasa kulit panas
5.    Cepat merasa lapar
6.    Mudah mengantuk
7.    Badan terasa gatal-gatal dan peradangan kulit yang menahun
8.    Sering kesemutan
9.    Pengelihatan kabur atau sering ganti kacamata
10. Gatal di sekitar daerah kemaluan, terutama pada wanita
11. Gigi mudah goyah dan mudah lepas
12. Kemampuan seksual menurun.
Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
gejala-gejala diabetes mellitus adalah sebagai berikut :
1.    Banyak buang air kecil (poliuria)
2.    Banyak minum (polidipsi)
3.    Banyak makan (polipagio)
4.    Cepat merasa lelah
5.     Berat badan turun
6.    Bila luka atau tergores membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh, karena darah sukar membeku.

2.2      Pencegahan dan Pengobatan Diabetes Mellitus
Untuk menghindari akibat-akibat yang akan timbul dari penyakit diabetes, maka
perlu adanya pengobatan dan pencegahan. Namun, sebelumnya kita harus tahu akibat dari penyakit diabetes. Biasanya penyakit selalu menimbulkan efek samping atau menimbulkan penyakit lainnya. Misalnya saja malaria, penyakit malaria biasanya bergendengan dengan penyakit tifus. Tak bedanya  dengan diabetes, penyakit diabtes juga menimbulkan penyakit lainnya yang membahayakan kesehatan bahkan nyawa penderitanya.
             Arief Sudarmoko (2005:4), mengatakan dalam bukunya, bahwa penyakit diabetes dapat membuat penderita diabtes lebih mudah menderita batu ginjal. Batu ginjal ini timbul karena faktor infeksi saluran kencing.
Di sisi lain, Tabrani (1995:15) menyatakan, penyakit-penyakit yang dapat timbul sebagai komplikasi dari diabetes yakni sebagai berikut :
1.    Penyakit penyempitan pembuluh darah jantung. Hal ini disebabkan mudahnya lemak menempel pada lapisan dalam pembuluh darah yang mengalir ke jantung.
2.    Penyakit pembuluh darah ginjal. Sehingga ginjal tidak berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa sebagaimana layaknya.
3.    Penyempitan pembuluh darah otak. Hal ini terjadi dapat berupa penutupan pembuluh darah otak secara mendadak.
4.    Penyakit pada mata.
5.    Berbagai macam infeksi, seperti infeksi tuberkulosis dan infeksi pada kaki.
Berdasarkan pendapat ahli di atas mengenai akibat dari penyakit kencing manis,
maka dapat disimpulkan, bahwa akibatnya kencing manis adalah sebagai berikut :
1.    Penyakit batu ginjal
2.    Penyempitan pembuluh darah jantung
3.    Penyempitan pembuluh darah otak
4.    Penyakit pada mata
5.    Infeksi tuberkulosis dan infeksi pada kaki.


Untuk menghindari atau mencegah terjadinya akibat-akibat dan untuk
menyembuhkan penyakit kencing manis, maka perlu adanya pencegahan dan pengobatannya. Ada beberapa upaya pencegahan dan pengobatan diabetes mellitus yang ditawarkan para ahli yang masing-masing memandang dari berbagai segi dan pandangan.
Data yang diambil dari Link: http://www.infopenyakit.com/2008/03/penyakit-diabetes-mellitus-dm.html mengatakan,  bahwa pengobatan dan penanganan penyakit diabetes mellitus ada dua yaitu  untuk penderita diabetes tipe 1,  umumnya menjalani pengobatan terapi insulin (lantus atau levemir, humalog, novolog atau apidra) yang berkesinambungan, selain itu dengan berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan menu makanan (diet).
Sedangkan yang kedua, untuk penderita diabetes tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.
Sementara itu, menurut Tabrani (1995:23), diabetes tidak dapat disembuhkan,akan tetapi, bila seseorang yang terkena diabetes pandai menjaga diri, orang tersebut  tidak berbeda dengan orang yang sehat, dapat hidup segar, dan dapat bekerja seperti biasa serta berbahagia dirumah tangga. Dengan berkonsultasi pada dokter, penguasaan mengenal penyakit ini lebih banyak serta pengaturan makan.
Di sisi lain, Endang Lanywati (2011:39) menyatakan, bahwa pencegahan yang bisa dilakukukan yaitu pertama dengan cara diet yang baik dan terukur agar berat badan tidak berlebihan. Kedua, olah raga secara teratur dan terukur, agar kelebihan gula dan lemak dalam tubuh dapat berkurang. Sedangkan cara untuk mengobati diabetes menurut Endang Lanywati (2011:22-32) adalah sebagai berikut :
1.    Menjalani terapi primer yang terdiri atas diet diabetes mellitus, latihan fisik olah raga, dan penyuluhan kesehatan.
2.    Menggunakan obat anti diabetika dan cangkok pankreas, bila kadar gula darahnya masih tetap tinggi.



Sejalan dengan pendapat Endang Lanywati,  Savitri Ramaiah (2008:26 dan139
143) juga menyatakan cara untuk mengobati diabetes mellitus, yaitu
1.    Program suntik insulin.
2.    Diet.
3.    Olah raga.
4.    Menggunakan obat Syzygium, Jaborandi, Gymnema sylvestra, Uranium nitrat, Asam fosforat, Asam laktat, Asam asetat, dan Fosfor.
5.    Relaksasi.
6.    Modifikasi makanan.
7.    Terapi air dan lumpur untuk meningkatkan fungsi pancreas dan kaki serta menghilangkan racun.
8.    Perubahan gaya hidup.
Sedangkan Arief Sudarmoko (2005:17-97)  memaparkan cara untuk mencegah
dan melawan diabetes mellitus dalam tujuh katagori, yaitu
1.    Dengan diet khusus untuk penderita diabetes.
2.    Mengonsumsi makanan dan minuman khusus untuk penderita diabetes, seperti produk kacang-kacangan, buah-buahan, pasta, ubi jalar, roti gandum, beras merah, yoghurt, daging rendah lemak, jenis-jenis minyak dari biji-bijian, madu alam murni, dan sebagainya.
3.    Mengonsumsi jus buah-buahan dan sayuran, seperti jus apel, jambu biji, alpukat, bayam,  wortel, dan wortel.
4.    Mengonsumsi ramuan tradisional, seperti ramuan biji jamblang, umbi bidara upas, rebusan kulit kayu pulai, kulit batang jambu mete, seduhan biji mahoni, kunyit, tapak dara, dan ciplukan.
5.    Menjalani terafi alternative,  seperti akupuntur dan yoga.
6.    Membiasakan aktivitas berolahraga, seperti berenang, jogging, bersepeda, dan senam aerobik.
7.    Membiasakan hidup sehat, seperti menghentikan kebiasaan ngemil, tidur yang cukup, memperbanyak aktivitas fisik, hindari stress, hindari kebiasaan merokok, tidak mengonsumsi alkohol atau minuman keras, memperbanyak minum air putih, dan hindar makanan junk food.  




Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
cara pencegahan dan pengobatan diabetes mellitus adalah sebagai berikut :
1.    Diet secara teratur dan terukur.
2.    Olah raga secara teratur.
3.     Menjalani terapi insulin.
4.    Mengonsumsi obat anti diabetika.
5.    Modifikasi makanan yang sehat dan bergizi.
6.    Menjalani terafi alternative, seperti yoga dan akupuntur.
7.    Membiasakan hidup sehat.
8.    Relaksasi.
9.    Cangkok pankreas.
10.  Mengonsumsi ramuan tradisional













BAB III
PENUTUP
3.1      Simpulan
Diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan karena tubuh kurang
memproduksi insulin yang berkerja untuk menjaga keseimbangan glukosa dalam darah. Selain itu, penyakit diabetes mellitus terbagi atas dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Penyebab diabetes mellitus adalah sebagai berikut :
1.    Kurangnya insulin
2.    Keturunan
3.    Kegemukan atau obesitas
4.    Kekurangan gizi
5.    Kerusakan kelenjar endokrin
6.    Terlalu lama mengonsumsi obat-obatan
Gejala-gejala yang menandakan seseorang mengidap penyakit diabetes, yaitu
1.    Banyak buang air kecil (poliuria)
2.    Banyak minum (polidipsi)
3.    Banyak makan (polipagio)
4.    Cepat merasa lelah
5.     Berat badan turun
6.    Bila luka atau tergores membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh, karena
darah sukar membeku.
Akibat yang timbul dari penyakit diabetes, yakni :
1.    Penyakit batu ginjal
2.    Penyempitan pembuluh darah jantung
3.    Penyempitan pembuluh darah otak
4.    Penyakit pada mata
5.    Infeksi tuberkulosis dan infeksi pada kaki.
Pencegahan dan pengobatan untuk penyakit diabetes mellitus adalah sebagai
berikut :
1.    Diet secara teratur dan terukur.
2.    Olah raga secara teratur.
3.     Menjalani terapi insulin.
4.    Mengonsumsi obat anti diabetika.
5.    Modifikasi makanan yang sehat dan bergizi.
6.    Menjalani terafi alternative, seperti yoga dan akupuntur.
7.    Membiasakan hidup sehat.
8.    Relaksasi.
9.    Cangkok pankreas.
10.  Mengonsumsi ramuan tradisional.

3.2      Saran-Saran
Agar masyarakat umum dapat mengatasi keterbatasan pengetahuan mereka
tentang penyakit diabetes, baik pencegahan dan pengobatan ataupun gejala-gejala dan akibat yang timbul dari padanya, maka penulis memberikan saran-saran yang kiranya dapat dilaksanakan, diantaranya sebagai berikut :
  1. Hendaknya pemerintah menyelenggarakan penyuluhan tentang diabetes mellitus kepada masyarakat umum.
  2. Masyarakat hendaknya meningkatkan kesadaran untuk tidak mengkonsumsi makanan junk food.
  3. Masyarakat hendaknya mengubah gaya hidup, menjadi gaya hidup sehat.














DAFTAR PUSTAKA

Lanywati, Endang. 2011. Diabetes Mellitus Penyakit Kencing Manis.Yogyakarta:
Penerbit Arcan.
Ramaiah, Savitri. 2008. Diabetes. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Sudarmoko, Arief. 2005. Tetap Tersenyum Melawan Diabetes.Yogyakarta: Atma Media
Press.
Tabrani. 1995. Kencing Manis. Jakarta: Arcan.
Tjokroprawito, Askandar. 1986. Diabetes Mellitus dan Macam-Macam Diet             Diabetes B, B1, B2, B3, dan Be. Surabaya: Lembaga Penerbitan
Unversitas Airlangga.
www.google.com















Lampiran

(a)                                                                  (b)
Gambar 1.1 a dan b, Pembusukan di kaki akibat diabetes mellitus yang sudah
         memasuki tipe kedua.



            
(a)                                                                      (b)
Gambar 1.2 a dan b, Keadaan fisik seseorang yang mempunyai kecendurungan besar
         menderita dibetes mellitus.




Gambar 1.3, Dampak dari penyakit diabetes mellitus.



Gambar 1.4, Cara pengobatan diabetes mellitus dengan terapi akupuntur.