BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Belakangan
ini banyak orang yang khawatir dengan penyakit diabetes mellitus. Pada
hakekatnya diabetes mellitus adalah penyakit yang ditimbulkan karena kekurangan
produksi insulin di dalam tubuh manusia. Orang-orang yang sangat khawatir
terkena penyakit diabetes mellitus ini adalah orang-orang yang memiliki
kelebihan berat badan atau obesitas. Padahal, tidak semua orang yang mengalami
kegemukan akan mengidap penyakit ini. Tetapi, orang-orang yang berat badannya
normal juga dapat mengidap penyakit diabetes mellitus.
Savitri
Rumaiah (2008:10), menyatakan
diabetes dapat juga disebabkan oleh
penyakit
pankreas, kekurangan gizi, dan kekurangan protein. Penyakit ini juga dapat
menyerang orang-orang yang berat badannya normal.
Bagaimanapun, resiko terbesar yang
terkena penyakit diabetes ini adalah orang obesitas. Hal ini sejalan dengan pernyataan
Arief Sudarmoko (2005:5), bahwa
penyebab diabetes mellitus adalah kelebihan mengkonsumsi gula, makanan
berlemak, dan berkolestrol namun rendah serat dan vitamin.
Di samping itu Arief Sudarmoko (2005:4) menyatakan, sekarang penderita diabetes
mellitus di Indonesia maupun dunia semakin banyak. Diabetes mellitus merupakan
penyebab utama terjadinya kebutaan pada usia 20 hingga 74 tahun, penyakit
ginjal, serta 75% dapat menyebabkan kematian karena diabetes mellitus tipe 2.
Karena masyarakat umum yang masih
belum mengetahui tentang seluk-beluk penyakit diabetes, maka penulis tertarik
untuk mengangkat tema ini. Tujuannya, agar dapat membatu masyarakat umum
mengenal tentang diabetes mellitus dan dampak yang akan timbul bila mengidap
penyakit ini.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan
latar belakang yang telah penulis paparkan, maka rumusan
masalah
yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Apakah
dibetes mellitus?
2. Bagaimanakah
pencegahan dan pengobatan penyakit diabetes mellitus?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Adapun
tujuan penyusunan karya tulis ini adalah
sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan tentang diabetes mellitus.
2. Memaparkan
pencegahan dan pengobatan penyakit diabetes mellitus.
1.4 Metode Penulisan
Metode
yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah metode deskriptif.
Menurut
data yang diambil dari www.angelfine.com/.../MAKALAH.html,
metode deskriptif adalah suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang
tema yang diangakat. Pada makalah ini, penulis mengambil tema dibetes mellitus.
Dengan demikian, berarti penulis mengambil data-data yang dipergunakan dalam
makalah ini dengan membaca buku-buku mengenai diabetes mellitus.
1.5 Manfaat Penulisan
Adapun
manfaat penulisan karya tulis ini sebagai berikut :
1. Memberitahukan kepada masyarakat tentang
seluk-beluk diabetes mellitus.
2. Untuk
menambah pengetahuan tentang cara mengatasi penyakit diabetes mellitus kepada
masyarakat maupun pelajar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Diabetes Mellitus
Diabetes
mellitus adalah suatu penyakit yang berbahaya karena dapat meyebabkan kematian,
peyakit ini disebabkan karena kurangnya produksi insulin di dalam tubuh. Insulin
adalah hormon yang berkerja untuk menjaga keseimbangan glukosa dalam darah. Biasanya,
penyakit diabetes mellitus ini sering kali bersahabat dengan orang-orang yang
kelebihan berat badan atau obesitas. Walaupun dalam kehidupan yang sebenarnya,
penyakit diabetes ini bukan hanya diderita oleh orang obesitas, tetapi juga
orang-orang yang memiliki berat badan normal.
Menurut Savitri Ramaiah (2008:1), diabetes mellitus adalah suatu kondisi
yang mengakibatkan meningkatnya kadar gula di dalam darah. Selain itu, beliau
juga menyatakan bahwa diabetes mellitus adalah suatu kelainan reaksi kimia
dalam hal pemanfaatan yang tepat atas karbohidrat, lemak, dan protein dari
makanan karena tidak cukupnya pengeluaran atau kurangnya insulin. Dengan kata
lain, diabetes terjadi ketika tubuh tidak dapat memanfaatkan beberapa makanan
karena kekurangan produksi insulin.
Ternyata, Endang Lanywati dan
Savitri Ramaiah mempunyai pikiran atau pendapat yang sama. Endang Lanywati (2011:7) menyatakan, bahwa penyakit diabetes mellitus,
kencing manis atau penyakit gula, diketahui sebagai suatu penyakit yang
disebabkan oleh adanya gangguan menahun terutama pada sistem metabolisme
karbohidrat, lemak, dan juga protein dalam tubuh. Gangguan metabolisme tersebut
disebabkan kurangnya insulin, yang diperlukan dalam proses pengubahan gula
menjadi tenaga serta sintesis lemak.
Namun
bukan hanya kedua ahli ini saja yang menyatakan, bahwa penyakit kencing manis
disebabkan karena kurangnya insulin. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan Arief Sudarmoko (2005:3), bahwa
penyakit diabetes mellitus adalah penyakit kencing manis yang terjadi karena
kadar gula dalam darah seseorang yang tinggi. Meningkatnya kadar gula tersebut
disebabkan tubuh sedikit atau tidak bisa memproduksi insulin sama sekali.
Savitri
Ramaiah (2008:8) menyatakan, terdapat dua jenis diabetes
yaitu tipe 1 atau insulin dependent diabetes dan tipe 2 atau non-insulin
dependent diabetes. Dan yang terbanyak diderita yakni tipe 2 atau sekitar 85%.
Sejalan
dengan pendapat Savitri Ramaiah, Arief
Sudarmoko (2005:9) juga menyatakan bahwa penyakit diabetes mellitus menurut
ada tidaknya insulin terbagi atas dua jenis, yaitu
1.
Diabetes tipe 1 yang bergantung pada insulin
(IDDM)
2.
Diaetes tipe 2 yang tidak bergantung pada
insulin (NIDDM)
Berdasarkan pendapat ketiga ahli di
atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan, bahwa diabetes mellitus adalah
penyakit yang disebabkan karena tubuh kurang memproduksi insulin yang berkerja
untuk menjaga keseimbangan glukosa dalam darah. Selain itu, penyakit diabetes mellitus
terbagi atas dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Beberapa
ahli menyatakan, ada beberapa penyebab seseorang mengidap penyakit diabetes
mellitus. Salah satunya Tabrani
(1995:14), beliau menyatakan,
bahwa faktor utama menderita diabetes mellitus adalah kurangnya produksi
insulin dalam tubuh.
Namun, ada beberapa faktor yang juga
mempengaruhi seseorang dapat menderita diabetes mellitus. Endang Lanywati (2011:16) menemukan, bahwa penyebab penyakit
kencing manis adalah makan yang berlebihan, kurang bergerak atau kurang
berolahraga, dan saat hamil, untuk memenuhi kebutuhan janinnya, seorang ibu
secara naluri akan menambah jumlah konsumsi makanannya. Penambahan jumlah
konsumsi makanan, ternyata mengakibatkan timbulnya gejala diabetes mellitus.
Sementara itu, Arief Sudarmoko (2005:5) menyatakan sebab-sebab mengidam penyakit
diabetes adalah sebagai berikut :
1.
Keturunan
2.
Usia
3.
Kegemukan atau obesitas
4.
Kelebihan mengkonsumsi gula, makanan
berlemak, dan berkolestrol namun rendah vitamin dan serat.
Tetapi,
Savitri
Ramaiah (2008:11) membagi penyebab menderitanya penyakit
diabetes
mellitus menjadi dua, yaitu penyebab diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Penyebab diabetes tipe 1 atau diabetes yang bergantung pada insulin, yaitu
keturunan, kegemukan, usia, jenis kelamin, kehamilan, infeksi virus, cedera
pada pankreas, dan gaya hidup yang tidak aktif.
Sedangkan
penyebab diabetes tipe 2 atau diabetes yang tidak bergantung pada insulin
adalah sebagai berikut :
1.
Faktor keturunan
2.
Kegemukan atau obesitas
3.
Kekurangan gizi (malnutrisi)
4.
Terlalu sering mengonsumsi obat-obatan yang
berkepanjangan.
5.
Pada saat hami, kebutuhan konsumsi makanan
terlalu banyak.
6.
Penyakit yang menyerang kelenjar endokrin.
Walaupun
terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang
menderita
diabetes mellitus, tetapi yang paling mempengaruhi adalah kegemukan dan
keturunan. Hal ini sesuai dengan pendapat Savitri Ramaiah dan Arief Sudarmoko.
Savitri
Ramaiah (2008:12) menyatakan, bahwa orang yang pertalian darah dengan orang
yang mengidam penyakit diabetes mellitus lebih cendrung mengidap penyakit ini
ketimbang mereka yang tidak memilikinya dalam keluarga. Risikonya tergantung
pada jumlah anggota keluarga yang memiliki diabetes. Semakin banyak jumlah
sanak saudara yang mengidap diabetes, maka
semakin tinggi risikonya. Ada risiko 5% bagi seseorang akan mengidap diabetes
bila orang tua atau saudara kandungnya mengidap diabetes. Risiko tersebut bisa
meninggkat hingga 50% jika kelebihan berat badan.
Di
sisi lain, Arief Sudarmoko (2005: 11)
menyatakan, bahwa diabetes mellitus tipe 2 biasanya menyerang orang-orang yang
menjalankan gaya hidup tidak sehat, semisal kebanyakan makan makanan berlemak
dan berkolestrol namun rendah serat dan vitamin. Oleh sebab itu, sebagian besar
penderitanya mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Karena obesitas,
penumpukan lemak dalam tubuh mengakibatkan insulin tidak dapat bekerja
sebagaimana mestinya hingga akhirnya orang itu menderita diabetes.
Dari pendapat-pendapat ahli di atas,
maka dapat disimpulkan sebab-sebab seseorang mengidap penyakit diabetes
mellitus, baik untuk diabetes mellitus tipe 1 dan diabetes mellitus tipe 2
adalah sebagai berikut :
1.
Kurangnya insulin
2.
Keturunan
3.
Kegemukan atau obesitas
4.
Kekurangan gizi
5.
Kerusakan kelenjar endokrin
6.
Terlalu lama mengonsumsi obat-obatan
Karena
ada penyebab, pastilah ada gejala-gejala yang timbul. Gejala diabetes adalah
sesuatu hal yang menandakan seseorang mengidap diabetes. Gejala diabetes
diantaranya, yakni kolestrol tinggi, bila luka sulit sembuh karena darah sukar
membeku, dan sering buang air kecil karena banyak minum.
Menurut
Tjokroprawiro (1986:2), seseorang
sudah dapat disebut mengidap diabetes mellitus apabila mempunyai kadar gula
darah puasa lebih dari 130 mg% dan kadar gula darah 2 jam sesudah makan lebih
dari 160 mg%. Karena kadar gula darah meningkat, maka kelebihan glukosa
tersebut akan dikeluarkan melalui urin dan terjadilah glukosuria, padahal pada
orang normal urinya tidak mengandung glukosa atau gula. Sedangkan Tabrani (1995:17) menemukan, bahwa
gejala diabetes mellitus yakni banyak kencing, banyak makan dan banyak minum,
rasa berat pada tungkai, pegal-pegal pada seluruh badan terutama pada kaki,
banyak pula dikaitkan pada darah luka yang sukar membeku serta kelahiran anak
yang abnormal.
Sementara
itu, Savitri Ramaiah (2008:56)
mengelompokan gejala diabetes secara umum, gejala diabetes tipe 1 maupun tipe 2
adalah sebagai berikut :
1.
Meningkatnya frekuensi buang air kecil,
termasuk pada malam hari
2.
Rasa haus dan lapar yang berlebihan
3.
Merasa lelah dan lemah di sepanjang waktu
4.
Menurunnya berat badan
5.
Luka dan cedera yang sulit sembuh
6.
Rasa kebas dan kesemutan pada kaki
7.
Infeksi kulit
8.
Pengelihatan yang kabur
9.
Kulit yang kering atau gatal.
Di
sisi lain Endang Lanywati (2011:15) mengelompokan gejala diabetes
menjadi
dua kelompok. Pertama kelompok gejala-gejala yang biasa tampak pada penderita
diabetes mellitus adalah sebagai berikut :
1.
Adanya perasaan haus yang terus-menerus.
2.
Sering buang air kecil dalam jumlah yang
banyak.
3.
Timbulnya rasa letih yang tidak dapat
dijelaskan sebabnya.
4.
Timbulnya rasa gatal dan peradangan kulit
yang menahun.
Adapun
kelompok kedua adalah gejala yang timbul karena penyakit diabetes
mellitus
yang sudah parah. Adapun gejala yang timbul, yaitu sebagai berikut :
1.
Terjadinya penurunan berat badan
2.
Timbulnya rasa kesemutan (mati rasa) atau
sakit pada tangan atau kaki
3.
Timbulnya borok (luka) pada kaki yang tak
kunjung sembuh
4.
Hilangnya kesadaran diri.
1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih
banyak (Polyuria)
2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga
(Polydipsia)
3. Lapar yang berlebihan atau makan
banyak (Polyphagia)
4. Frekwensi urine meningkat/kencing
terus (Glycosuria)
5. Kehilangan berat badan yang tidak
jelas sebabnya
6. Kesemutan/mati rasa pada ujung
syaraf ditelapak tangan & kaki
7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8. Mengalami rabun penglihatan secara
tiba-tiba
9. Apabila luka atau tergores
(korengan) lambat penyembuhannya
10. Mudah terkena infeksi terutama pada
kulit.
Arief
Sudarmoko (2005:6)
juga menyatakan, bahwa secara garis besar
gejala-gejala
yang biasa tampak pada penderita diabetes adalah sebagai berikut :
1. Munculnya perasaan haus terus
menerus
2. Sering buang air kecil dalam jumlah
yang banyak
3. Mudah merasa capek tanpa ada sebab
yang pasti
4. Rasa kulit panas
5. Cepat merasa lapar
6. Mudah mengantuk
7. Badan terasa gatal-gatal dan
peradangan kulit yang menahun
8. Sering kesemutan
9. Pengelihatan kabur atau sering ganti
kacamata
10. Gatal di sekitar daerah kemaluan,
terutama pada wanita
11. Gigi mudah goyah dan mudah lepas
12. Kemampuan seksual menurun.
Berdasarkan pendapat-pendapat ahli
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
gejala-gejala
diabetes mellitus adalah sebagai berikut :
1. Banyak buang air kecil (poliuria)
2. Banyak minum (polidipsi)
3. Banyak makan (polipagio)
4. Cepat merasa lelah
5. Berat badan turun
6. Bila luka atau tergores membutuhkan
waktu yang lama untuk sembuh, karena darah sukar membeku.
2.2 Pencegahan
dan Pengobatan Diabetes Mellitus
Untuk menghindari akibat-akibat yang
akan timbul dari penyakit diabetes, maka
perlu adanya
pengobatan dan pencegahan. Namun, sebelumnya kita harus tahu akibat dari
penyakit diabetes. Biasanya penyakit selalu menimbulkan efek samping atau
menimbulkan penyakit lainnya. Misalnya saja malaria, penyakit malaria biasanya
bergendengan dengan penyakit tifus. Tak bedanya dengan diabetes, penyakit diabtes juga
menimbulkan penyakit lainnya yang membahayakan kesehatan bahkan nyawa
penderitanya.
Arief
Sudarmoko (2005:4), mengatakan dalam bukunya, bahwa penyakit diabetes dapat
membuat penderita diabtes lebih mudah menderita batu ginjal. Batu ginjal ini
timbul karena faktor infeksi saluran kencing.
Di sisi lain, Tabrani (1995:15)
menyatakan, penyakit-penyakit yang dapat timbul sebagai komplikasi dari
diabetes yakni sebagai berikut :
1.
Penyakit penyempitan pembuluh darah jantung.
Hal ini disebabkan mudahnya lemak menempel pada lapisan dalam pembuluh darah
yang mengalir ke jantung.
2.
Penyakit pembuluh darah ginjal. Sehingga
ginjal tidak berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa sebagaimana layaknya.
3.
Penyempitan pembuluh darah otak. Hal ini
terjadi dapat berupa penutupan pembuluh darah otak secara mendadak.
4.
Penyakit pada mata.
5.
Berbagai macam infeksi, seperti infeksi
tuberkulosis dan infeksi pada kaki.
Berdasarkan
pendapat ahli di atas mengenai akibat dari penyakit kencing manis,
maka
dapat disimpulkan, bahwa akibatnya kencing manis adalah sebagai berikut :
1.
Penyakit batu ginjal
2.
Penyempitan pembuluh darah jantung
3.
Penyempitan pembuluh darah otak
4.
Penyakit pada mata
5.
Infeksi tuberkulosis dan infeksi pada kaki.
Untuk
menghindari atau mencegah terjadinya akibat-akibat dan untuk
menyembuhkan
penyakit kencing manis, maka perlu adanya pencegahan dan pengobatannya. Ada
beberapa upaya pencegahan dan pengobatan diabetes mellitus yang ditawarkan para
ahli yang masing-masing memandang dari berbagai segi dan pandangan.
Data
yang diambil dari Link: http://www.infopenyakit.com/2008/03/penyakit-diabetes-mellitus-dm.html
mengatakan, bahwa pengobatan dan
penanganan penyakit diabetes mellitus ada dua yaitu untuk
penderita diabetes tipe 1, umumnya
menjalani pengobatan terapi insulin (lantus atau levemir, humalog, novolog atau
apidra) yang berkesinambungan, selain itu dengan berolahraga secukupnya serta
melakukan pengontrolan menu makanan (diet).
Sedangkan yang kedua, untuk
penderita diabetes tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan
pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah
adalah menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan,
diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka
pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut
diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.
Sementara
itu, menurut Tabrani (1995:23),
diabetes tidak dapat disembuhkan,akan tetapi, bila seseorang yang terkena
diabetes pandai menjaga diri, orang tersebut tidak berbeda dengan orang yang sehat, dapat
hidup segar, dan dapat bekerja seperti biasa serta berbahagia dirumah tangga.
Dengan berkonsultasi pada dokter, penguasaan mengenal penyakit ini lebih banyak
serta pengaturan makan.
Di
sisi lain, Endang Lanywati (2011:39)
menyatakan, bahwa pencegahan yang bisa dilakukukan yaitu pertama dengan cara
diet yang baik dan terukur agar berat badan tidak berlebihan. Kedua, olah raga
secara teratur dan terukur, agar kelebihan gula dan lemak dalam tubuh dapat
berkurang. Sedangkan cara untuk mengobati diabetes menurut Endang Lanywati (2011:22-32) adalah sebagai berikut :
1.
Menjalani terapi primer yang terdiri atas
diet diabetes mellitus, latihan fisik olah raga, dan penyuluhan kesehatan.
2.
Menggunakan obat anti diabetika dan cangkok
pankreas, bila kadar gula darahnya masih tetap tinggi.
Sejalan
dengan pendapat Endang Lanywati, Savitri Ramaiah (2008:26 dan139
143) juga menyatakan cara
untuk mengobati diabetes mellitus, yaitu
1.
Program suntik insulin.
2.
Diet.
3.
Olah raga.
4.
Menggunakan obat Syzygium, Jaborandi, Gymnema
sylvestra, Uranium nitrat, Asam fosforat, Asam laktat, Asam asetat, dan Fosfor.
5.
Relaksasi.
6.
Modifikasi makanan.
7.
Terapi air dan lumpur untuk meningkatkan
fungsi pancreas dan kaki serta menghilangkan racun.
8.
Perubahan gaya hidup.
Sedangkan
Arief Sudarmoko (2005:17-97) memaparkan cara untuk mencegah
dan
melawan diabetes mellitus dalam tujuh katagori, yaitu
1.
Dengan diet khusus untuk penderita diabetes.
2.
Mengonsumsi makanan dan minuman khusus untuk
penderita diabetes, seperti produk kacang-kacangan, buah-buahan, pasta, ubi
jalar, roti gandum, beras merah, yoghurt, daging rendah lemak, jenis-jenis
minyak dari biji-bijian, madu alam murni, dan sebagainya.
3.
Mengonsumsi jus buah-buahan dan sayuran,
seperti jus apel, jambu biji, alpukat, bayam,
wortel, dan wortel.
4.
Mengonsumsi ramuan tradisional, seperti
ramuan biji jamblang, umbi bidara upas, rebusan kulit kayu pulai, kulit batang
jambu mete, seduhan biji mahoni, kunyit, tapak dara, dan ciplukan.
5.
Menjalani terafi alternative, seperti akupuntur dan yoga.
6.
Membiasakan aktivitas berolahraga, seperti
berenang, jogging, bersepeda, dan
senam aerobik.
7.
Membiasakan hidup sehat, seperti menghentikan
kebiasaan ngemil, tidur yang cukup, memperbanyak aktivitas fisik, hindari
stress, hindari kebiasaan merokok, tidak mengonsumsi alkohol atau minuman
keras, memperbanyak minum air putih, dan hindar makanan junk food.
Berdasarkan
pendapat-pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
cara
pencegahan dan pengobatan diabetes mellitus adalah sebagai berikut :
1. Diet
secara teratur dan terukur.
2. Olah
raga secara teratur.
3. Menjalani terapi insulin.
4. Mengonsumsi
obat anti diabetika.
5. Modifikasi
makanan yang sehat dan bergizi.
6. Menjalani
terafi alternative, seperti yoga dan akupuntur.
7. Membiasakan
hidup sehat.
8. Relaksasi.
9. Cangkok
pankreas.
10. Mengonsumsi ramuan tradisional
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Diabetes
mellitus adalah penyakit yang disebabkan karena tubuh kurang
memproduksi
insulin yang berkerja untuk menjaga keseimbangan glukosa dalam darah. Selain
itu, penyakit diabetes mellitus terbagi atas dua jenis, yaitu diabetes tipe 1
dan diabetes tipe 2.
Penyebab
diabetes mellitus adalah sebagai berikut :
1.
Kurangnya insulin
2.
Keturunan
3.
Kegemukan atau obesitas
4.
Kekurangan gizi
5.
Kerusakan kelenjar endokrin
6.
Terlalu lama mengonsumsi obat-obatan
Gejala-gejala
yang menandakan seseorang mengidap penyakit diabetes, yaitu
1. Banyak buang air kecil (poliuria)
2. Banyak minum (polidipsi)
3. Banyak makan (polipagio)
4. Cepat merasa lelah
5. Berat badan turun
6. Bila luka atau tergores membutuhkan
waktu yang lama untuk sembuh, karena
darah
sukar membeku.
Akibat
yang timbul dari penyakit diabetes, yakni :
1.
Penyakit batu ginjal
2.
Penyempitan pembuluh darah jantung
3.
Penyempitan pembuluh darah otak
4.
Penyakit pada mata
5.
Infeksi tuberkulosis dan infeksi pada kaki.
Pencegahan
dan pengobatan untuk penyakit diabetes mellitus adalah sebagai
berikut
:
1. Diet
secara teratur dan terukur.
2. Olah
raga secara teratur.
3. Menjalani terapi insulin.
4. Mengonsumsi
obat anti diabetika.
5. Modifikasi
makanan yang sehat dan bergizi.
6. Menjalani
terafi alternative, seperti yoga dan akupuntur.
7. Membiasakan
hidup sehat.
8. Relaksasi.
9. Cangkok
pankreas.
10. Mengonsumsi ramuan tradisional.
3.2
Saran-Saran
Agar
masyarakat umum dapat mengatasi keterbatasan pengetahuan mereka
tentang
penyakit diabetes, baik pencegahan dan pengobatan ataupun gejala-gejala dan
akibat yang timbul dari padanya, maka penulis memberikan saran-saran yang
kiranya dapat dilaksanakan, diantaranya sebagai berikut :
- Hendaknya
pemerintah menyelenggarakan penyuluhan tentang diabetes mellitus kepada
masyarakat umum.
- Masyarakat
hendaknya meningkatkan kesadaran untuk tidak mengkonsumsi makanan junk food.
- Masyarakat
hendaknya mengubah gaya hidup, menjadi gaya hidup sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Lanywati,
Endang. 2011. Diabetes Mellitus Penyakit
Kencing Manis.Yogyakarta:
Penerbit
Arcan.
Ramaiah,
Savitri. 2008. Diabetes. Jakarta: PT
Bhuana Ilmu Populer.
Sudarmoko,
Arief. 2005. Tetap Tersenyum Melawan
Diabetes.Yogyakarta: Atma Media
Press.
Tabrani.
1995. Kencing Manis. Jakarta: Arcan.
Tjokroprawito,
Askandar. 1986. Diabetes Mellitus dan
Macam-Macam Diet Diabetes B, B1, B2, B3, dan Be.
Surabaya: Lembaga Penerbitan
Unversitas
Airlangga.
www.google.com
Lampiran
(a) (b)
Gambar
1.1
a dan b, Pembusukan di kaki akibat diabetes mellitus yang sudah
memasuki tipe kedua.
(a) (b)
Gambar
1.2
a dan b, Keadaan fisik seseorang yang mempunyai kecendurungan besar
menderita dibetes mellitus.
Gambar 1.3,
Dampak dari penyakit diabetes mellitus.
Gambar 1.4,
Cara pengobatan diabetes mellitus dengan terapi akupuntur.