Permintaan dan Penawaran Uang
1. Permintaan Uang atau Money
Demand (Md)
1.1 Teori-Teori Permintaan Uang
a. Teori Permintaan uang klasik
1). Teori Kuantitas Sederhana David Hume
“Bahwa
perubahan harga barang akan berbanding lurus secara proposional dengan
perubahan jumlah
uang yang beredar.” Contohnya,
jika jumlah uang beredar naik 20% maka harga naik 20% juga.
2). Teori Persamaan Transaksi Irving Fisher (Teori Kuantitas)
Teori
ini tidak dimaksudkan untuk menjelaskan mengapa seseroang memegang uang kas,
tetapi lebih
kepada peranan uang dalam
perekonomian. Rumus teori kuantitas
adalah sebagai berikut.
Keterangan :
M = jumlah uang beredar
V = peputaran uang
dari satu tangan ke tangan lain dalam satu periode
P = harga barang
T = volume barang yang
diperdagangkan
Persamaan di atas menunjukkan bahwa nilai
barang yang diperdagangkan sama besarnya nilai barang yang diperdagangkan sama
besarnya dnegan jumlah uang yang beredar dikalikan kecepatan perputaran uang.
Persamaan itu dapat diubah sedemikian rupa sehingga menunjukkan persamaan
permintaan uang dengan mengganti volume barang yang diperdagangkan (T) dengan
out put rill perekonomian (Q) sehingga persamaan tersebut menjadi.
Keterangan :
M = jumlah uang yang beredar
V = perputaran uang
dari satu tangan ke tangan lain dalam satu periode
PQ = nilai GNP nominal
Dengan asumsi bahwa nilai Q tidak berubah, nilai
V tetap, maka M hanya dipengaruhi oleh P dan penagruhnya proposional. Artinya
jika M naik dua kali maka P juga naik dua kali.
3). Teori Keseimbangan Kas
Alfred Marshall
“Dalam kondisi masyarakat, selalu ada sebagian dari pendapatan yang
dianggap layak untuk dimiliki dalam bentuk uang kas untuk keperluan transaksi.”
Dengan demikina masyarakat memilih mtif uang kas untuk keperluan transaksi
karena adanya perbedaan waktu antara saat menerima pendapatan dengan saat
pengeluaran pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan. Rumus secara matematis adalah sebagai berikut.
Keterangan :
k =
Menurut Marshall
masyrakat selalu menginginkan sebagian tertentu dari pendapatannya dalam bentuk
kas (dinyatakan dengan k) sehingga kY bisa dirumuskan sebagai keinginan
masyarakat terhadap uang kas karenanya rumus Marshall dapat dibentuk rumus
baru, yaitu sebagai berikut.
Keterangan :
Md = permintaan terhadap uang kas
Kelemahan dari
teori permintaan uang klasik ada dua, yaitu
1. Anggapan bahwa V relative tetap
2. Adanya pengabaian perngaruh tingkat suku bunga terhadap permintaan
uang.
b. Teori Permintaan uang Modern
1). Teori Permintaan Uang John Maynard Keynes
John Maynard Keynes menerangkan mengapa
seseorang memegang uang kas sehingga memiliki permintaan terhadap uang kas.
Menurut Keynes, motif seseorang memegang
uang kas adalah atas dasar fungsi utama uang itu sendiri, yaitu motif
berjaga-jaga, motif transaksi, dan motif spekulasi.
2). Teori Permintaan Uang Milton
Friedman
Dikenal dengan penegasan kembali teori kuantitas. Friedman menyatakan bahwa uang merupakan salah satu bentuk
kekayaan. Permintaan uang mirip dengan permintaan terhadap barang yang
tergantung kepada tiga hal, yaotu total kekayaan yang dimiliki, harga dan
keuntungan, serta selera dan preferensi pemilik kekayaan.
1.2 Pemintaan Uang
Permintaan uang adalah kebutuhan masyrakat terhadap
uang tunai. Permintaan uang dipengaruhi oleh hasrat atau motif seseorang
memegang uang tunai. Keynes mengatakan bahwa hasrat atau motif seseorang
memegang uang (liquidity preference) karena didorong oleh tiga motif adalah
sebagai berikut.
1. Motif Bertransaksi (Transaction Motive)
Seseorang memegang uang
tunai karena berhubungan dengan transaksi jual beli barang dalam rangka
pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Jadi, semakin tinggi pendapatan seseorang,
semakin besar pengeluaran untuk kebutuhan transaksinya.
2. Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)
Seseorang menyimpan uang
tunai karena didorong oleh keinginan untuk berjaga-jaga terhadap
kejadian-kejadian yang sifatnya darurat dan tak terduga. Contohnya, seseorang
yang sakit mendadak atau mendapatkan kecelakaan sehingga ia harus segera pergi
ke dokter. Besar kecilnya persediaan uang untuk keperluan berjaga-jaga akan
bergantung pada tingkat pendapat orang yang bersangkutan.
3. Motif Berspekulasi (Speculative Motive)
Menurut Keynes, alasan lain
seseorang menyimpan uang tunai karena didorong oleh keinginan untuk
bersepekulasi atau untung-untungan. Seseorang menyimpan uang tunai karena ia
berharap dengan uang tunai yang dimilikinya ia akan mudah mendapat keuntungan yang
sifatnya tidak terduga. Contohnya, anda membeli saham dengan uang tunai,
misalnya dengan harga Rp 2.000,00 per lembar. Kemudian, suatu saat nanti Anda
bisa menjualnya lagi pada saat harga saham per lembarnya naik. Dengan demikian,
akan diperoleh keuntungan dari selisih harga beli dan harag jual saham
tersebut.
Tinggi rendah uang yang
disimpan untuk keperluan spekulasi, akan bergantung pada keuntungan dan tingkat
suku bunga. Besarnya permintaan uang untuk spekulasi bergantung pada tingkat
bunga. Jika tingkat bunga tinggi, orang akan lebih suku menabung uangnya di
bank daripada berspekulasi. Sebaliknya, jika tingkat bunga rendah, orang lebih
suka berspekulasi daripada menabung uangnya di bank.
Selain motif-motif di atas,
permintaan uang juga dipengaruhi oleh factor lain seperti sebagai berikut.
a. Pendapatan
b. Tingkat harga
c. Selera
d. Kekayaan dari masyarakat
e. Tersedianya fasilitas kredit
f. Kepastian pendapatan yang
diharapkan harapan tentang harga
g. Sistem atau cara pembayaran
yang berlaku
h. Besar kecilnya pembelanjaan
Negara yang berkaitan dengan pendapatan nasional
i. Pendapatan riil
Semakin tinggi pendapatan, permintaan akan
uang akan semakin besar. Ini karena konsumsi
dan tabungan akan bertambah seiring dengan
meningkatnya pendapatan.
j. Tingkat suku bunga
Semakin
tinggi suku bunga, permintan uang untuk motif spekulasi akan berkurang.
Tingginya suku bunga akan
membuat
biaya pinjaman uang untuk berspekulasi bertambah mahal. Selain itu, jika
tingkat suku bunga tinggi,
orang akan lebih baik menabung di bank dengan
jaminan suku bunga yang ada daripada berspekulasi.
k.Tingkat
harga umum
Semakin tinggi tingkat harga
umum, permintaan akan uang akan semakin bertambah. Ini karena harga
barang/jasa bertambah mahal,
sehingga dibutuhkan lebih banyak uang untuk membelinya.
l. Pengeluaran konsumen
Misalnya saja pengeluaran konsumen pada
bulan-bulan menjelang Natal, puasa, atau Hari Raya lainnya akan
bertambah. Akibatnya, permintaan
uang juga akan bertambah.
m.Jumlah uang yang
beredar dalam masyarakat ditentukan oleh kebijakan pemerintah
Pemerintah menentukan berapa banyak uang yang
dicetak dan melalui kebijakan moneter mengontrol uang
yang beredar. Jadi, penawaran uang ditentukan
oleh kebijakan pemerintah. Di sisi lain, masyarakat
membutuhkan uang pula untuk membeli barang dan
jasa. Banyaknya uang yang dibutuhkan oleh masyarakat
ditentukan oleh satu faktor utama, yaitu
harga-harga barang yang umum berlaku. Jadi, permintaan uang
ditentukan oleh tingkat harga umum yang
berlaku dalam masyarakat.
n. Cepat atau lambat laju
peredaran uang
Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya
laju peredaran uang adalah kebiasaan pembayaran
konsumen, apakah tunai atau angsuran, sebab
ini akan berpengaruh terhadap jumlah uang yang diminta pada
saat ini atau saat yang akan datang. Kedua, frekuensi pembayaran pendapatan.
Ketiga, praktik-praktik bank,
hal ini berkaitan dengan keluar-masuknya uang
melalui bank. Dan keempat, keadaan
psikologi masyarakat
dalam menggunakan uangnya.
2. Penawaran Uang atau Money
Supply (Ms)
2.1 Teori Penawaran Uang
a. Teori Penawaran Uang Tanpa Bank
Teori ini
merupakan gambaran ketika perekonomian masih menggunakan emas dan emas
merupakan satu-satunya alat pembayaran. Ciri penawaran uang pada teori ini,
yaitu sebagai berikut.
1. Jumlah emas atau alat tukar bisa berubah naik atau turun.
2. Uang beredar ditentukan secara otomatis atau berdasarkan mekanisme
pasar.
3. Tidak ada campur tangan pemerintah.
b. Teori Penawaran Uang Modern
Dalam pertukaran modern produsen tidak lagi
memiliki peranan moneter. Sumber
terciptanya uang beredar atau penawaran uang adalah otoritas moneter seperti
pemerintah dan bank sentral.
1). Pengertian Jumlah Uang Beredar Zaman Klasik
Sebagian ekonomi klasik
mengartikan uang beredar sebagai uang kertas dan logam yang ada ditangan
masyarakat karena hanya uang inilah yang benar-benar meupakan daya beli yang
langsung digunakan atau dibelanjakan serta memengaruhi harga barang-barang
2). Pengertian Jumlah Uang
Beredar Ketika Peranan Bank Makin Berkembang
Pengertian jumlah uang
beredar ketika peranan bank makin berkembang dibagi menajdi tiga, yaitu
a. Dalam Arti Sempit
Jumlah uang yang beredar
merupakan seluruh uang kartal (uang tunai) yang dipegang masyarakat dan uang
giral yang dimiliki perseorangan pada bank-bank umum.
b. Dalam Arti Luas
Jumlah uang yang beredar
merupakan uang beredar selain uang kartal dan giro yang dipegang masayarakat ,
juga termasuk deposito berjangka dan tabungan masyarakat (uang kuasi), karena
tabungan dan deposito berjangka ini dapat diubah menjadi uang tunai sama dengan
uang kartal, bahkan pada perekonomian yang makin banyak transaksi yang
dilakukan melalui bank.
c. Dalam Arti Paling Luas
Jumlah uang yang beredarjuga
termasuk uang yang disimpan di lembaga keuangan lain bukan bank (bukan bank
umum dan bank tabungan) asalakan memenuhi syarat sebagai uang, yaitu harganya
tetap dan dapat diterima masyarakat secara umum (misalkan lembaga pembiayaan,
ansuransi, dna pegadaian).
2.2 Penawaran Uang
Penawaran uang adalah persediaan uang tunai dalam
suatu perekonomian. Dalam hal ini, pemerintah melalui Bank Sentral memiliki
wewenang untuk mencetak dan mengedarkan uang tunai.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi penawaran uang adalah sebagai berikut.
1. Tinggi-rendahnya tingkat
bunga
Makin tinggi tingkat bunga
bank makin sedikit jumlah uang yang beredar, semakin rendah tingkat bunga
semakin banyak jumlah uang
yang beredar.
2. Tingkat pendapatan
masyarakat
Semakin tinggi pendapatan
masyarakat semakin banyak uang beredar sebab masyarakat samakin sering
melakukan transaksi.
3. Jumlah penduduk
Semakin banyak jumlah
penduduk semakin banyak dan semakin cepat uang beredar.
4. Keadaan latak geografis
Uang lebih cepat dan lebih
banyak beredar di perkotaan dibandingkan dengan pendesaan.
5. Srtruktur ekonomi masyarakat
Negara berstruktur ekonomi
industry, peredaran uangnya lebih banyak dan lebih cepat dibandingkan dengan
Negara yang struktur
ekonominya agraris.
6. Pengusaan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) penduduk
Negara yang menerapkan
teknologi tinggi biasanya peredaran uang lebih cepat dibandingkan dengan Negara
yang tidak menerapkan
teknologi tinggi.
7. Globalisasi industri di lingkungan
dunia usaha
Semakin global dan arus modal ekonomi
antarnegara yang semakin meningkat, uang yang beredar juga
dipengaruhi oleh transaksi-transaksi
internasional dalam hal ini kurs uang mempengaruhi peredaran.
Dalam istilah ekonomi, penawaran uang identik dengan
jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jumlah uang beredar adalah keseluruhan uang
yang berada di tangan masyarakat. Jumlah uang yang beredar dalam arti sempit
(narrow money) adalah jumlah uang beredar yang terdiri atas uang kartal dan
uang giral. Uang dalam arti sempit dapat dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan :
M1 = Money
(jumlah uang yang beredar)
CD = uang giral (certificate
of deposit)
CU = uang kartal (currency)
Uang beredar dalam ari luas (M2) adalah M1
ditambah deposito berjangka (time deposit).
Uang beredar dalam arti luas dapat dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan :
M1 = jumlah uang beredar dalam arti sempit
M2 = jumlah uang beredar dalam arti luas
TD = deposito berjangka (time
deposit)
Jumlah uang
beredar tersebut dipengaruhi beberapa factor. Berikut ini merupakan
factor-faktor yang memengaruhi jumlah uang yang beredar.
a. Tingkat Pendapatan
Masyarakat
Pendapatan masyarakat
adalah sejumlah uang yang diterima masyarakat pada jangka waktu tertentu.
Semakin tinggi pendapatan
yang diterima masyarakat, semakin banyak
jumah uang yang beredar. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah pendapatan yang diterima masyarakat, semakin sedikit jumlah yang yang beredar.
Contohnya, orang kaya tentu memiliki lebih banyak yang tunai daripada orang
miskin.
b. Tingkat Suku Bunga
Jika tingkat suku bunga
yang ditentukan oleh Bank Sentral maupun Bank Umum tinggi, akan mendorong masyarakat untuk menyimpan uangnya di Bank.
Selain itu, penciptaan kredit baru akan
terhambat sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang. Begitupun sebaliknya. Jika tingkat suku bunga yang
ditentukan oleh Bank Sentral maupun Bank Umum rendah, akan mendorong masyarakat untuk menyimpan uangnya di Bank.
Selain itu, penciptaan kredit baru akan lancar
sehingga jumlah uang yang beredar akan
bertambah.
c. Harga-Harga Barang
Harga-harga barang merupakan
factor yang sensitive terhadap jumlah uang beredar. Jika harga-harga barang mahal, masyarakat dituntut untuk
memiliki jumlah uang beredar semakin banyak.
Akan tetapi sebaliknya, jika harga barang-barang murah, jumlah uang yang beredar akan berkurang karena masyarakat akan menyimpan kelebihan uangnya di Bank.
d. Selera Masyarakat
Jika selera masyarakat
terhadap suatu jenis barang meningkat,
akan mendorong naiknya permintaan.
Jika permintaan naik, harga
barang-barang akan naik sehingga
jumlah uang beredar akan cendrung naik,
dan sebaliknya. Jika selera masyarakat terhadap suatu jenis barang menurun, akan mendorong turunnya permintaan. Jika permintaan turun, harga barang-barang akan turun sehingga jumlah uang beredar akan cendrung turun.
Berdasarkan
penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya jumlah uang beredar
terdiri atas dua macam, yaitu uang kartal dan uang giral.
a. Semua uang kartal terdiri
atas uang kertas bank, uang kertas pemerintah, dan uang logam pemerintah
b. Semua uang giral (demand deposit) diciptakan oleh bank
umum.
Satu hal yang perlu diingat dalam pembahasan tentang
uang yang ada di dalam perekonomian, perlu dibedakan antara uang dalam
peredaran dan uang beredar.
a. Uang dalam peredaran adalah seluruh jumlah mata uang yang telah
dikeluarkan dan diedarkan oleh Bank
Sentral. Uang tersebut
terdiri atas uang logam dan uang kertas. Dengan demikian, uang dalam
peredaran
sama dengan jumlah uang
kartal.
b. Uang beredar adalah
semua jenis uang yang berada dalam perekonomian, yaitu jumlah mata uang dalam
peredaran (uang kartal) ditambah dengan uang giral yang terdapat di bank umum.
1 comments:
bagus sekali gan template blognya, keren.
oiya gan menurut blog yang saya baca mengenai teori permintaan uang tunai http://blog-bumnberprestasi.blogspot.com ada dua betul gak sih...?
Posting Komentar