Kesadaran Bela Negara Pemuda: “Bela Negara Bukan Monopoli TNI”




Kesadaran Bela Negara Pemuda: “Bela Negara Bukan Monopoli TNI”
Oleh Shally Sapitri

Pada saat ini, generasi muda Indonesia hanya mengetahui bahwa kemerdekaan yang telah dirasakan selama enam puluh sembilan tahun ini adalah hasil perjuangan para pahlawan kemerdekaan. Pengetahuan itu mereka dapatkan melalui pelajaran dan buku-buku sejarah. Secara umum, pelajaran sejarah disampaikan dengan cara yang kurang menarik karena penjiwaan tentang peristiwa-peristiwa bersejarah tidak terlalu ditampilkan dan hanya diperlihatkan gambar-gambar yang ada di buku saja sehingga pelajaran sejarah hanya dianggap sebagai sebuah hapalan tanpa perlu memahami makna dibalik cerita-cerita kepahlawanan dan riwayat para pahlawan kemerdekaan yang tidak cukup banyak dibahas dalam kehidupan sehari-hari dan juga jarang didiskusikan dalam forum-forum nonformal. Bahkan hal ini dapat memperkirakan bahwa lagu-lagu perjuangan bisa jadi hanya dikenal sebagian kecil oleh pemuda Indonesia. Padahal, mengenal perjuangan memperoleh kemerdekaan dan mengenal tentang lagu-lagu perjuangan adalah salah satu bentuk sikap bela negara yang harus dimiliki oleh setiap pemuda di Indonesia.
            Berbicara tentang bela negara maka berhubungan dengan ketidakpedulian sebagian pemuda Indonesia mengenai pentingnya kesadaran bela negara. Hal ini tentu saja bukan sepenuhnya salah pemuda dan kita juga tidak boleh menyalahkan pemerintah. Kurangnya kesadaran bela negara pada pemuda Indonesia disebabkan karena kurangnya pemahanan tentang bela negara. Selama ini, mungkin saja dibenak pemuda Indonesia tertanam pemikiran bahwa bela negara  hanya dilaksanakan oleh Tentara Nasional Indonesia saja. Padahal, di dalam kitab UUD 1945 (amandemen) pasal 27 ayat 3 disebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Hal ini dimaksudkan untuk memperteguh konsep yang dianut bangsa dan negara Indonesia di bidang pembelaan negara, yakni upaya pembelaan negara bukan monopoli TNI, tetapi merupakan hak sekaligus kewajiban setiap warga negara. 
            Pemuda adalah warga negara dan merupakan generasi harapan bangsa, maka dari itu berdasarkan pasal 27 ayat 3 UUD 1945 (amandemen) pemuda Indonesia wajib berperan dalam upaya pembelaan negara. Dengan kondisi kesadaran bela negara yang memperhatinkan maka diperlukan peningkatan kesadaran bela negara. Untuk membangun kesadaran bela negara kepada pemuda dapat dimulai dengan mengubah keyakinan para pemuda bahwa bela negara hanya dilakukan oleh TNI menjadi keyakinan bahwa pemuda memiliki hak dan kewajiban dalam membela negara.
            Sesungguhnya, konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan nonfisik. Secara fisik dapat diartikan bahwa bela negara dengan cara mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh dan secara nonfisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan negara dengan cara meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air, dan berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara. Dengan demikian, bela negara secara fisik biasanya dilakukan oleh pemuda yang terjun di bidang militer dan bela negara secara nonfisik dapat dilakukan oleh seluruh pemuda Indonesia sehingga tidak ada lagi alasan untuk tidak peduli dan tidak melakukan bela negara. Inilah yang harus ditanamkan dalam setiap jiwa pemuda Indonesia.
            Kesadaran bela negara pada diri seorang pemuda atau warga negara adalah suatu hal yang terkait dengan kesadaran dan pengertian tentang perlunya peran pribadi yang bersangkutan dalam mempertahankan kedaulatan negara. Permasalahan akan muncul ketika pemuda tersebut tidak menyadari bahwa dirinya sangat diperlukan dalam mempertahankan kedaulatan negara. Pemahaman terhadap pancasila sebagai ideologi negara dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional hendaknya disertai dengan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dipahami melalui pendidikan sejarah dan kewarganegaraan yang tepat dan benar serta pembahasan tentang sejarah perjuangan bangsa dan pengkajian terhadap nilai-nilai luhur bangsa yang harus tetap dipertahankan agar jiwa bela negara tumbuh di hati para pemuda Indonesia.
            Bila kita memperhatikan kondisi pemuda Indonesia saat ini, maka kita akan menemukan penyebab sebagian kalangan pemuda telah mengalami penurunan kesadaran akan pentingnya bela negara. Hal tersebut bisa dilihat dari pergaulan pemuda yang lebih menyukai westernisasi dan koreanisasi untuk menjadi ciri khas dirinya dan lebih cenderung meninggalkan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.  Bukan hanya serangan dari luar saja karena semakin banyak pula pemuda melakukan perilaku penyimpangan sosial, seperti penyalahgunaan obat-obat terlarang, minum minuman keras, tawuran, seks bebas, dan sebagainya. Diperparah lagi semakin tipisnya kesadaran, perhatian, dan kepekaan sosial kepada sesama di kalangan pemuda yang ditunjukan dengan semakin individualisnya pemuda itu di tengah-tengah masyarakat. Padahal banyak persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan peranan pemuda untuk membantu masyarakat agar keluar dari himpitan masalah, seperti masalah sosial, ekonomi, dan politik sehingga dapat disimpulkan permasalahan sosial menganggu sikap kesadaran bela negara kepada pemuda.
            Apa upaya yang dapat kita lakukan untuk membangun kesadaran bela negara pada pemuda terutama di kalangan mahasiswa? Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan, yaitu menyiapkan diri untuk menyisipkan pendidikan kesadaran bela negara secara sistematik dan berkelanjutan dalam setiap pertemuan di ruang kuliah. Secara Institusional, ruang-ruang kegiatan yang terarah ke peningkatan kesadaran bela negara terus ditingkatkan, diantaranya dengan membuka peluang mereka untuk bersosialisasi dalam berbagai kegiatan nonkurikuler, baik dalam bidang seni dan budaya maupun keolahragaan. Berbagai pelatihan khusus yang diselenggarakan, seperti latihan kepemimpinan, resimen mahasiswa, dan kegiatan kepramukaan hendaknya mendapatkan perhatian khusus karena media ini dapat menyiapkan mahasiswa yang berminat secara khusus mendapatkan pendidikan yang utuh dan tepat sehingga mereka dapat menjadi kader-kader pemimpin dalam menyiapkan rekan-rekannya maupun adik-adiknya untuk meningkatkan kesadaran bela negara. Kuliah-kuliah umum dengan materi untuk meningkatkan kesadaran bela negara yang dibawakan oleh para tokoh atau praktisi yang ahli di bidangnya tentunya merupakan hal penting yang perlu diselenggarakan secara teratur. Cerita-cerita perjuangan, baik itu tentang pahlawan-pahlawan negara maupun tokoh-tokoh dalam pewayangan hendaknya dapat disebarluaskan dalam bentuk yang menarik, baik bagi kanak-kanak maupun remaja dan orang dewasa agar dapat  mengalahkan cerita-cerita yang berasal dari negara lain dan juga komik-komik hiburan belaka.
            Dan tentu saja ada nilai-nilai bela negara yang harus ditanamkan pada diri pemuda Indonesia, yaitu pertama cinta tanah air yang diwujudkan dengan cara mengetahui sejarah negara kita sendiri, melestarikan budaya, menjaga lingkungan dan nama baik negara kita. Kedua, kesadaran berbangsa dan bernegara yang diwujudkan dengan cara mencegah perkelahian antar perorangan  atau antar kelompok dan menjadi anak bangsa yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Ketiga, yakin pada pancasila yang merupakan alat pemersatu keberagaman yang ada di Indonesia. Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan hambatan yang menghantui Indonesia. Keempat, rela berkorban untuk bangsa dan negara, seperti para atlet bekerja keras mengharumkan nama bangsa dengan mengorbankan waktunya untuk latihan. Begitu juga dengan supporter yang rela berlama-lama menghabisi waktunya antri untuk mendapatkan tiket demi mendukung langsung para atlet yang berlomba demi mengharumkan nama bangsa. Kelima, memiliki kemampuan bela negara yang dapat diwujudkan dengan tetap menjaga kedisiplinan, keuletan, dan ketekunan serta bekerja keras.
            Jadi, pemuda Indonesia harus sadar akan hak dan kewajibannya ikut serta dalam upaya bela negara. Kesadaran akan pentingnya bela negara harus selalu ditingkatkan karena pemuda adalah generasi penerus dan harapan bangsa. Pemuda harus berperan serta dan selalu berada di garis terdepan untuk melakukan perubahan yang lebih baik sehingga dengan seperti itulah pemuda dapat menjaga keutuhan bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol.2008.Psikologi Kepribadian.Malang:UMM Press.

Moeliono,D.2009.More about Beyond Leadership.Jakarta:PT. Elex Media
      Komputindo-Gramedia Group.

MPR RI.2012.Panduan Permasyarakatan UUD 1945 dan Ketetapan
       MPR Republik Indonesia.Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI.

0 comments:

Posting Komentar