Senin… senin… senin…
Monday… Monday… and Monday again…
Atau nggak Montag…Montag…dan Montag lagi..
Kenapa sich harus ada hari senin yang paling
menyebalkan ???
Arrrggg... benci...benci..dan benci...
Padahal nggak benci banget dengar senin,
tapi setelah mengalami kejadian yang paling memalukan. Rival ku yang paling
besar adalah hari senin.
Hari ini sabtu, dua hari lagi pasti senin.
Kenapa sich waktu cepat berlalu???
Hari minggu memang yang paling aku
tunggu-tunggu karena terbebas dari tugas sekolah. Tapi kalau setelah hari
minggu adalah hari senin sang Rival ku, ogah banget nunggu-nunggu hari munggu.
Lebih baik hari ini tetap hari sabtu. Ada juga untungnya sich, hanya belajar
satu mata pelajaran yaitu bahasa inggris. Selain itu bahasa inggris memang top
!!
Tetapi mimpi hanya lah mimpi, imposibble kan
kalau hari sabtu abadi. Seperti lagu paterpan Tak Ada yang Abadi begitu juga
dengan hari sabtu.
Tanggal 15 Mater 2010 adalah hari sial ku
entah yang ke berapa. Tapi, hari senin itu yang paling menyebalkan diantara
yang lainnya dan menyebabkan aku benci senin.
Mengapa menyebalkan ???
Malam senin itu, aku begitu pe-denya dengan
rencana ku untuk mengkeotkan rival ku itu.
Teng.. bunyi jam
berdetak terakhir kalinya setelah berdetak tujuh kali dan itu menandakan pukul
tujuh malam. Aku pun berhenti dari aktivitas menonton tv, lalu berjalan menuju
kamar ku yang berada di sebelah kanan ruang tv.
Tiba di kamar aku segera mengambil buku
pelajaran ku yang memang sudah ku hapal jadwal pelajarannya. Dengan segera aku
merebahkan diriku di atas kasur dan mulai mngerjakan soal-soal fisika. Mata
pelajaran yang sulit tetapi mengasyikkan.
Kira-kira setelah satu jam berlalu aku mulai
bosan. Lau bangun dan berjalan menuju rak buku yang khusus buat koleksi novel
ku yang masih sedikit itu. Novel Separuh Bintang ku ambil, entah yang ke berapa
kalinya aku memebaca itu tetapi aku nggak bosan-bosan. Habis ceritanya lucu,
sedih, dan romantis. Makanya aku suka banget. Temen-temen baca ya!! Duileh lage
promosi nie yee!!
Sedang asyik membaca, tiba-tiba jam
berdenting sembilan kali menunjukkan pukul sembilan malam. Ku kembalikan novel
dan segera beraksi untuk rencana ku.
Pertama, jam weaker ku telah nangkring di
meja samping tempat tidur ku, aku stel jam lima pagi. Handphone ku alaramnya ku
stel juga jam 5 pagi. Terakhir ku matikan lampu kamar ku dan merebahkan diriku
di atas kasur ku yang empuk. Lalu ku tarik selimut, memang sekarang cuacanya
lagi dingin.
Aku yang biasanya tidur jam sebelas malam
lewet, khusus malam ini aku menjadi pelajar disiplin. Menuruti perintah
walikota untuk tidur jam sembilan malam. Itu sulit bagi ku. Aku harus berusaha,
aku pun memaksakan tidur pukul sembilan malam waktu tidur yang paling baik
untuk pelajar seperti ku.
Tidal lebih dari sepuluh menit aku telah
terjun ke alam mimpi. Dasar tukang tidur, mau tidur jam sebelas, duabelas, enam
tetap saja cepat tidurnya. Hahaha...
*****
Tidak tau berapa jam aku terlelap. Tengah
asyik bermimpi tiba-tiba suara seperti Mbak Kunti menerjang gendang telingaku.
”BANGUN”, teriak suara mirip Mbak Kunti itu.
Aku yang terkejut mendengarnya, bukannya bangun
lagi tetapi telah duduk di ranjang ku sambil mengelus dada dan mengucapkan
kata-kata ketika terkejut. Ternyata Mbak Kunti itu kakak ku yang telah SMA. Dia
berdiri di pintu kamar ku dengan tegap dan seragam sekolah yang lengkap. Aku
yang pikirnya masih gentayngan di alam mimpi belum begitu connec dengan apa
yang aku lihat.
Lalu aku bertanya, ”Jam berapa kak?”. aku
pun bersiap untuk tidur kembali.
”Liat tuh, sekrang jam setengah tujuh”
teriak kakak ku lagi.
”Apa?” segera ku lihat jam weker ku dan
ternyata benar. Tanpa ba-bi-bu lagi segera ku menyambar handuk dan berlari ke
kamar mandi yang berada di samiping kamar ku.
Tidak sampai sepuluh menit aku selesai mandi
dan langsung memakai seragam ku. Karena sifat ku yang rada-rada malas dan yakin
berhasil dengan rencana ku tadi malam aku belum menyiapkan bukunpelajran yang
harus aku bawa. Makanya, dengar tergesa-gesa aku menyabet buku ku itu. lalu
segera ku cari kaos kaki. Kesal banget, dicari-cari nggak ketemu-ketemu.
Terdengar oleh ku suara jam berdenting tujuh kali, menunjukkan jam tujuh pagi.
Dengan segera ku ambil kaos kaki yang mana aja yang penting warnanya putih dan
segera memakainya. Terdengar lagi kakak ku berteriak,” CEPETAN”. Segera aku
berlari untuk memakai sepatu ku dan melewati ruang makan. Ku lihat menu favorit
ku terhidang di meja. Dengan berat hati aku tinggalkan. Segera ku pakai sepatu
dan berlari lalu naik motor kakak ku yang sudah stan by. Lalu kami berdua
menembus suasana pagi kota Bengkulu yang aku cintai. Hehehe...
Selama perjalanan, aku selalu melihat jam
tangan ku. Sekarang sudah pukul tujuh lewet sepuluh menit, berarti lima menit
lagi upacara dimulai. Selama di perjalanan kau cemas dan akhirnya aku sampai
juga di sekolah.
Tiba di sana, pintu gerbang telah ditutup
dan aku merengut. Ku lihat kakak ku ketawa-ketiwi dan kemudian berlalu
meninggalkan ku. Untung saja bukan hanya aku yang terlambat. Tetapi ada sepuluh
orang lebih juga terlambat. Kami yang terlambat di suruh masuk oleh Pak Satpam
kami dan berbaris di tempat yang telah disediakan. Orang-orang yang terlambat
itu tidak banyak yang aku kenal, tepatnya hanya satu orang yaitu Septi teman
seangkatan ku.
Ku lihat orang-orang pada cengar-cengir
melihat ku. Aku merasa risih segera melihat diriku sendiri. ”astaga”, batin ku.
Aku menggaruk rambut ku yang tidak gatal. Aku yakin mereka ketawa pasti karena
kaos kaki ku yang kanan tinggi dan yang kiri rendah. Semua terdiam ketika
datang guru piket. Dan saatnya introgasi. Masa lagi upacara pake introgasi
segala?? Hmmm....
Satu persatu diintrogasi, sekarang tibalah
giliran ku.
”Senin kemarin nyaris terlambat, senin ini beneran
terlambat.” semprot guru piket itu. jedah sebentar, diamatinya penampilan ku.
Sebuah senyuman hampir terbentuk dari bibirnya yang kemerahan karena lipstik
segera dia tahan, takut imagenya hancur. Ada-ada aja.
”Ditambah lagi pake kaos kaki nggak bener,
mau jadi badut?” lanjut guru itu. peserta introgasi mau tersenyum tetapi tidak
jadi, melihat tatapan garang si guru piket. Aku pun menunduk.
”Padahal saya tidak pernah menemukan nama mu
di meja piket selain hari senin. Kenapa setiap senin kamu nyaris terlambat dan
sekarang terlambat?”. aku hanya menjawab seperlunya dan bla....bla...bla....
Akhirnya introgasi selesai bersamaan dengan
berakhirnya upacara bendera. Kami para tawanan dilepas menuju kelas
masing-masing.
Sial dasar sial. Jam sial, HP sial, benci
senin.... jam terkutuk, masa setiap senin nggak bunyi omel ku dalam hati. Mulai
sekarang pokoknya I Hate Monday. Kesal...kesal terlambat.. buat malu plus
diketawain.
*****
Dengan lemas aku duduk di kursi ku yang
berada di barisan belakang. Temanku datang menghampiriku lalu duduk di sebelah
ku.
”terlambat?” tanyanya. Aku hanya
menganggukan kepala tanda mengiyakan. Ku lirik teman ku itu yang dari tadi
melihat ke arah sepatu ku dan dia tertawa. ”pasti gara-gara kaos kaki” batin
ku. Kesal... huh...
Suara orang yang sedang tertawa keras-keras
terdengar oleh ku. Ku lirik teman cewek ku itu ternyata dia nggak katawa hanya
senyum-senyum saja. Ku lihat sebelah kanan ku, ternyata suara teman cowok ku si
Bandel yang lagi ngetawain aku habis-habisan. Astaga...
”sialan lo.” ucap
ku. Berhubung lagi nggak
mood buat cari ribut dia pun aku diemin.
“ngomong-ngomong, nggak kapol tiap senin kayak gini?” Tanya
temen cewek ku yang berparas cantik itu.
”Kapok dong. Makanya, if My rival is coming. Help me dong.” Cerocos
ku. Teman ku tertawa.
”Gaya lo, kalau gitu aku tolongin kau senin
depan supaya bangun pagi. Gimana? ” tawarnya.
Tanpa banyak berfikir aku pun langsung
mengiyakan.”thanks banget dech.” ucap ku. Dia mengangguk sebagai jawaban.
”ops...tunggu dulu. Kayaknya nggak usah dech,
senin depan kayaknya aku bisa sendiri.”, lanjut ku. Teman ku binggung. Sejenak
berfikir. Tiba-tiba di tersenyum dan senyum jahil terlukis di wajah ku.
”Dasar, mentang libur.” jawab teman ku mulai
nyambung. Kami pun tertawa bersama.
”Hati-hati, ntar kena senin depannya lagi.”
sambung teman ku lagi.
Wew, aku hanya terdiam lalu tertawa lagi.
Hahahaah....
”Sekarang memang gatot, gagal total. Tapi
liat aja, ntar gua bales lo. I Hate Monday.” batin ku kesal....
Are You Hate Monday?????
0 comments:
Posting Komentar