Andaikan Part 11



 Andaikan Part 11


 Jadi…….

Bel istirahat berbunyi dengan riang. Seluruh siswa-siswi Global Nusantara Internasional High School berteriak heboh. Perut keroncongan setelah menghadapi pelajaran pagi semakin mengheboh. Bunyi kruyuk…kruyuk…terasa jadi lebih sering. Ify sendiri segera membereskan buku Kimianya. Pelajar terakhir untuk pagi ini Kimia. Setelah melahap pelajaran Kimia, ia jadi terasa lapar. Apalagi pagi tadi ia hanya sarapan sedikit, soalnya Deva dan Ozy tiba-tiba mendadak jadi rakus. Saat Ify tanya alasannya apa, kedua adiknya itu kompak nyengir dan bilang ‘kangen sama masakan Kak Ify’. Ify tersenyum geli dan mengalah untuk tidak saran banyak seperti biasanya.
          “Kantin yuk, Fy,” ajak Rio yang telah selesai merapikan mejanya sendiri.
          “Duluan aja deh,” ucap Ify. Ia masih takut untuk bareng Rio di sekolah. Ia tidak mau jadi bahan gosipan dengan judul ‘Ify si Cewek Cupu Mempelet Rio si Ganteng’ yang benar saja. Padahal, Ify itu tidak cupu. Rambutnya tergerai dengan indah dan kacamata lensanya menghiasai kedua mata beningnya.
          “Sama lo. Harus sama lo. Apa sih yang lo takutin?” tanya Rio. Dia merasa Ify takut bila bersama dengannya di sekolah.
          “Gue nggak mau kalau digosipin,” jawab Ify lirih.
          Rio terkekeh pelan. Konyol sekali jawaban gadis itu. “Biarin aja, mereka pada syirik karena nggak bisa dekat dengan Mario yang super keren ini. Hanya Alyssa yang boleh dekat dengan Mario,” ucap Rio mencoba untuk menghibur.
          Ify menggeleng. “Nggak mau. Lo aja duluan,” balas Ify.
          Rio menghela nafas lelah dan kemudian berdiri. Lalu dia menarik tangan Ify dan menggandeng gadis itu menuju kantin. “Yo…lepasin dong,” pinta Ify.
          “Nggak akan. Ayo ke kantin. Biar orang tahu kalau Rio itu punya Ify,” ucap Rio. Malah ia menarik ify hingga berdiri tepat di sebalahnya bahkan sangat dekat.
          Sepanjang jalan ke kantin, Rio dan Ify menjadi pusat perhatian. Banyak yang tidak percaya dan sinis terhadap Ify. Namun ada juga yang takjub melihat Rio dan Ify berbarengan. Menurut orang-orang yang takjub itu, Rio dan Ify sangat cocok. Mereka berdua begitu saling melengkapi.
          “Aduh, Yo. Kan jadi dilihatin orang,” bisik Ify.
          “Nggak apa-apa kok, Fy. Pada iri tuh,” balas Rio dan tersenyum manis banget ke arah Ify. Saat melintas ke koridor kanan, Rio dan Ify bertemu Dea bersama ketiga temannya. Siapa lagi kalau bukan Angel, Zevana dan Oik.
          “Wow….ada couple baru nih!” seru Dea alias meledek.
          “Siburuk rupa ternyata berhasil mempelet si Tampan,” tambah Angel.
          “Lo berdua diam,” ucap Rio dingin.
          “Aduh Rio….selera lo turun? Atau nggak sanggup lagi dapatin cewek yang kayak gue?” hina Dea.
          “Palingan Rio itu nggak laku lagi De. Makanya ia mendekati si Buruk Rupa. Cupu 2012,” ucap Oik sinis.
          “Yang mutusin lo itu gue! Gue nggak sudi sama cewek tukang fitnah kayak lo. Bagus diluar aja lo, dalamnya busuk!” balas Rio.
          “Sweettt…sebusuk-busuk gue, lo cinta sama gue!” balas Dea.
          Rio tertawa merendahkan. “Gue cinta sama elo? Mimpi! Gue Cuma kasihan sama lo,” balas Rio tak kalah tajam. Dea terdiam membeku. Wajahnya merah.
          “Yuk, Fy kita ke kantin. Nggak usah ngeladenin orang-orang sinting ini,” ajak Rio. Saat ia sejajar dengan Dea ia berbisik tajam ke gadis itu. “Lo jangan berani sentuh Ify! Sekali gue denger, lo habis!”
          “Ayo, Fy. Teman-teman udah nunggu,” ucap Rio dan menarik tangan Ify. Ify hanya ikut Rio. Dia tidak perlu mengeluarkan suara apa-apa. Karena ia tahu, Rio akan melindunginya.

@Kantin
          “Datang juga lo, Bro,” seru Iel saat Rio sampai di meja yang dihuninya bersama Cakka dan Alvin serta pacar ketiganya.
          “Yoi, Bro,” balas Rio.
          “Kemaren lo sakit?” tanya Alvin. Rio melongo. “Gue tahu dari Ify,” tambah Alvin cepat sambil menunjuk Ify yang berdiri di sebelah Rio.
          “Yo, Fy, duduk dulu gih!” ujar Via. Keduanya mengangguk.
          “Bener Fy lo yang bilang gue sakit?” tanya Rio.
          Ify mengangguk. “Kecelakaan dan terluka itu juga namanya sakitkan?” tanya Ify lagi. Ketujuh orang di meja itu mengangguk.
          “Bentar dulu, ada cerita yang tersembunyi nih. Ya kan, Yo?” selidik Gabriel.
          “Pasti ada, Yel. Lihat aja Rio sama Ify ke kantin bareng. Kan Rio dulu anti banget sama Ify.” Dukung Via sambil senyum-senyum menggoda Ify. Agni dan Shilla saling kode-an. Tak lama kemudian, posisi duduk telah bertukar. Ify dan Rio dikepung. Mereka berdua diminta penjelasan. Sebelum pertanyaan introgasi dimulai, Ify dan Rio dipaksa bercerita dimulai dari kata kecelakaan. Akhirnya, Ify menceritakan tentang perihal Rio kecelakaan dan ia menolongnya hingga selesai, namun ceritanya tidak lengkap. Iya dong, masa cerita juga tentang pribadinya. Nggak boleh dong!
          “Jadi di antara kalian ada hubungan apa sekarang?” tanya Shilla memulai introgasi. Wajahnya penuh selidik.
          Rio dan Ify saling tatap-tatapan. “Nggak ada hubungan apa-apa kok, Shill. Bener deh! Cuma teman satu sekolah, satu kelas dan satu bangku,” jawab Ify pada akhirnya. Dari pada diam saja dan menunggu Rio yang menjawab.
          Hati Rio terasa tertohok saat mendengar jawaban Ify. Ia tidak terima. Malah sangat tidak terima. Hatinya sedikit nyeri mendengar pernyataan Ify itu. sebenarnya apa yang dikatan Ify itu adalah kenyataan. Mereka berdua memang tidak mempunyai hubungan khusus. Seperti Alvin dan Via, Shilla dan Iel juga Agni dan Cakka. Tidak ada ikatan sebagai kekasih.
          “Nggak percaya gue. Yo?” tanya Cakka.
          “Bener tahu. Cuma Rio udah minta maaf sama gue. Itu doang,” Ify kembali bersuara. Ia juga merasa aneh kenapa Rio diam saja. Paling tidak Rio itu mendukung pernyataannya.
          “Tapi kenapa dekat banget?” selidik Via.
          “Iya tuh. Ke kantin aja bareng,” ujar Alvin mendukung Via.
          “Rio udah putus sama Dea. Nggak mungkin nggak ada apa-apa,” sambung Gabriel.
          “Beneran tahu. Vi, Ag, Shill, kok nggak percaya banget,” ucap Ify. Namun ketiga sohibnya itu tidak percaya. Ify itu menyukai Rio dari dulu dan masih mengharapkan pemuda itu. Ify dan Rio yang dulu sangat jarang terlihat bersama, kini terlihat sangat dekat. Tidak mungkin ada apa-apanya.
          “Dukung dong, Yo. Kita memang nggak ada apa-apa kan?” pinta Ify sedikit memelas kepada Rio. Ia tidak suka diintrogasi seperti ini. Ia malah lebih suka mengerjakan soal Fisika.
          Rio menatap Ify lekat. Lalu ia meraih Ify dan memeluk gadis itu. Via, Agni dan Shilla berteriak histeris. “Huuuuwwaaaaaaa…………”
          “Gue nggak mau denger kalau lo bilang sama orang kita nggak ada apa-apa. Di sini sakit, Fy. Hati gue terluka,” ucap Rio.
          Wajah Ify memerah. Ia malu. Di kantin ini bukan hanya ada dirinya, tapi juga orang lain. Bahkan hampir satu sekolah. Apalagi Rio itu terkenal di sekolah ini. Pasti orang-orang pada ingin tahu apa yang terjadi dengan seorang Mario Stevano.
          “Ciiiiiiieeeeeeeeeeeeeee…….Riiiiiiiooooooooooo………” goda Alvin, Gabriel dan Cakka kompak. Rio jadi salah tingkah. Dia melepas pelukannya dan menganggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia lupa kalau dia tidak sendirian di sini.
          “Tuh kan. Pasti kalian pacaran,” cetus Cakka.
          Ify menggeleng. “Gue bukan pacar Rio kok,” ucap Ify. Membuat Alvin, Cakka, Gabriel, Via, Agni dan Shilla melongo parah kayak orang idiot.
          “Jadi…..lo belum nembak Ify, Yo? Tapi udah berani meluk anak gadis orang. Parah lo,” ujar Gabriel.
          Rio melotot. “Yang penting gue sayang sama Ify dan gue tahu Ify juga sayang sama gue,” balas Rio.
          “Apaan sih lo, Yo. Kenapa nggak jadi-an aja, Bego!” tuding Alvin dan menoyor kepala Rio. Rio balas toyor balik. Saat melihat Ify mengalihkan pandangan ke arah lain. Rio memberi kode ke sohib-sohibnya itu.
          “Makan aja, Yuk. Lapar nih!” seru Via semangat sekali.
          “Cewek lo makan mulu, Vin,” ledek Gabriel.
          “Biarin. Pada lo cungkring item,” balas Alvin tak mau kalah.
          “Cungkring item ya? Bukannya itu Rio?” tanya Ify polos banget. Wajahnya begitu innocent.
          Hahahahhhahha…..tawa Alvin, Gabriel, Cakka, Via, Agni dan Shilla meledak. Rio manyun. Namun dalam hati ia tersenyum geli. Ify memang penuh kejutan. Gadis itu bisa bercanda lucu juga. Memang sekarang, mereka berdua belum pacaran. Tetapi dihati Rio hanya ada Ify. Alyssa Saufika Umari. Pemilik setiap keeping hati Rio.

**************** 


BERSAMBUNG.....

0 comments:

Posting Komentar