Sinopsis Film



Sinopsis Film Kutunggu Ibu di Stasiun

             Film Kutunggu Ibu di Stasiun menceritakan tentang bagaimana perjuangan empat orang anak yang tergolong masih kanak-kanak, yaitu Farissa Yasmin sebagai Luna, Endy Arfian sebagai Rizky, Gaska sebagai Adit dan Haura Latifa sebagai Nisa yang ditinggal oleh ibu mereka ke Semarang untuk menemui calon suaminya.
             Awalnya, sang Ibu yaitu Lidya Virna memberikan mereka sejumlah uang untuk biaya makan dan sehari-hari selama beliau pergi. Namun sayangnya, sekembali dari stasiun setelah menghantar keberangkatan sang Ibu, Luna, Nisa, Rizky dan Adit mendapati rumah mereka terbakar, termasuk uang pemberian ibu mereka. Di sinilah awal perjuangan hidup keempat kakak-beradik itu dimulai.
             Luna sebagai kakak tertua, harus bertanggung jawab terhadap ketiga adiknya. Di hari pertama mereka ditinggal oleh ibu mereka dan rumah mereka terbakar, keempat anak itu tidur di emperan-emperan di stasiun. Dan untuk biaya hidupnya keesokan harinya, Luna dan Nisa mengamen. Namun sayangnya, uang hasil ngamen mereka berdua diambil secara paksa oleh anak-anak jalanan yang berandalan. Sedangkan, Rizky dan Adit bekerja menjadi calo tiket di stasiun kereta api membantu Qubil yang berperan sebagai Bang Handam dan naasnya hanya diberi upah sebesar Rp 5000,00. Sungguh keterlaluan.
             Setelah merasa sulit untuk tidur di jalanan terus menerus, akhirnya Luna memutuskan mengajak ketiga adiknya untuk mencari tempat tinggal yang lebih nyaman dan bisa menjadi tempat mereka berlindung juga beristirahat. Dan akhirnya mereka menemukan gerbong kereta api yang sudah tak terpakai lagi atau dengan kata lain gerbong bekas. Kemudian, Luna dan ketiga adiknya memutuskan untuk tinggal di gerbong tersebut hingga sang Ibu kembali.
             Hari-hari terasa semakin sulit, Luna dan Nisa yang sedang bekerja di jalanan bertemu dengan Otoy Herlambang yaitu pemeran Bang Jafar yang merupakan bos pengemis. Dia lah yang memerintahkan anak-anak jalanan untuk bekerja dan ia pula yang memakan hasil kerja anak-anak itu. Bang Jafar yang melihat Luna menawarkan Luna untuk bekerja kepadanya. Semula Luna mau karena ia belum mengetahui pekerjaan apa yang akan ia lakukan. Namun setelah mengetahuinya, Luna menolak. Ia enggan melakukan pekerjaan yang tidak baik itu. Ia tak mau menjadi pengemis dan berpura-pura sedang sakit hanya untuk mendapatkan belas kasihan dan rasa iba orang lain. Karena Bang Jafar yang kasar dan sangat memaksakan kehendaknya, Luna pun melakukannya dengan setengah hati. Setelah ia bekerja Luna hanya diberi upah sebesar Rp 5.000,00. Itu sungguh tindakan yang tidak adil.
             Sebelum Luna pamit pulang, Bang Jafar berpesan kepadanya untuk bekerja lagi esok harinya. Namun Luna diam saja dan keesokan harinya ia bekerja di warung makan tempat ia membelikan nasi untuk adik-adiknya sebagai pencuci piring.
             Ternyata kepedihan yang harus dirasakan keempat adik itu sungguh berat, terlebih-lebih lagi Luna. Karena masalah yang dialami mereka, kedua adik laki-laki Luna, yaitu Rizky dan Adit kasar terhadap Luna dan tak mau mendengarkan nasihat Luna. Seperti untuk tidak bekerja sebagai calo karena itu perbuatan yang tidak baik dan berpuasa. Tetapi Luna tetap bersabar menghadapi sikap adik-adiknya itu.
             Puncak keresahan Luna yaitu saat adiknya Nisa mau diculik oleh Bang Jafar. Dari awal Luna sudah mengetahui niat jahat Bang Jafar tersebut karena Bang Jafar sendirilah yang menawari Luna untuk menjual adiknya dan tentu saja menolaknya mentah-mentah. Saat Bang Jafar mau menjalankan aksinya, untung saja ada Luna. Luna segera berteriak dan meminta tolong. Untung saja ada Bang Handam, ia pun juga berteriak jika ada penculik. Namun, Bang Jafar berhasil kabur. Ia berlari dengan dikejar-kejar masa juga Luna dan Bang Handam. Dan akhirnya Bang Jafar tertabrak mobil dan mengalami patah kaki. Sementara Bang Handam kehilang dompetnya saat mengejar Jafar. Luna yang berdiri di samping Bang Handam memberi masukan kepada Bang Handam itu sendiri bahwa “ini mungkin teguran dari Allah karena Bang Handam sering menjual tiket dengan harga terlampau tinggi”.
             Sejak saat itulah Bang Handam dan Bang Jafar bertobat. Mereka berdua sadar bahwa selama ini mereka telah melakukan perbuatan yang salah.
             Perjuangan hidup Luna, Rizky, Adit dan Nisa masih berlanjut hingga malam takbiran. Ketakutan yang terus mengejar dahulu sudah tak ada lagi. Akan tetapi, masalah baru datang menimpa mereka. Nisa sakit dan terus mengigau memanggil-memanggil ibu mereka. Namun sang Ibu belum juga pulang pada malam takbiran itu.
             Hingga akhirnya, keadaan Nisa semakin parah saja. Luna menjaga sang Adik, sementara Rizky dan Adit diminta Luna untuk menunggu Ibu mereka di stasiun kali-kali saja ibu mereka pulang. Takdir pun berpihak kepada keempat kakak beradik itu, Rizky dan Adit bertemu ibu mereka dan pastinya ibu mereka sudah pulang. Rizky dan Adit pun menceritakan keadaan Nisa kepada ibu mereka. Sang Ibu kaget dan sangat merasa bersalah. Dan mereka berdua bersama ibu mereka dengan tergesa-gesa berlari menuju gerbong bekas untuk segera melihat keadaan Nisa. Namun sayangnya mereka terlambat.
             Akhir cerita dari film ini, Nisa meninggal dunia dan sang Ibu meminta maaf kepada keempat anak-anaknya termasuk Nisa yang sudah kembali ke sisi Allah. Beliau juga berjanji untuk tidak akan pernah meninggalkan anak-anaknya lagi, serta akan bekerja dengan keras untuk membiayai sekolah dan keperluan sehari-hari mereka. Tak lupa pula, sang Ibu berjanji tidak akan mencari papa baru untuk anak-anaknya.

0 comments:

Posting Komentar