You're Only For Me
Prolog
Ketika kau menemukan cintamu, apa yang akan kau lakukan bila kau berjauhan dengannya??
Kau mencintainya, tapi dia sulit untuk kau gapai
Kau dan dia berjauhan
Dibatasi oleh beribu pulau dan lautan yang membentengi kau dan dia.
Kau mencintainya begitu lama
Menunggunya hingga kau tak yakin akan sanggup bertahan
Mimpi-mimpimu begitu banyak tentang dirinya
Begitu juga dengan harapanmu, harapan yang begitu besar agar kau bisa bersamanya
Bertemu dengannya. Menatap wajahnya
Kau bahkan hampir menyerah…..
Namun….takdir berkata lain…
Kau diberikan kesempatan untuk bertemu dengannya, apa yang akan kau lakukan??
Menyia-nyiakannya atau kau akan menggunakan sebaik-baiknnya
Dan yang paling diharapkan adalah kau menggunakan kesempatan itu sebaik-baiknya….
Karena kesempatan belum tentu datang dua kali….
Dan kau harus tahu……kau tidak tahu bagaimana perasaannya terhadapmu….
Kau harus ingat….kau telah mencintai seseorang yang pernah bersamamu
Dan itu tidak pernah menutup kemungkinan, kalau seseorang itu tidak mencintaimu….
Jadi….apakah kau akan menggunakan kesempatan itu????
*******************************************************************************
“KYAAAAA……..RIO……RIO…..RIO…..”
“HUAAAAA……..RIO……RIO…….”
“RIO……RIO……RIO………”
Teriakan RISE. Rio Fans Site menggema di Café D’ Clmaur.
Pemuda hitam manis asal Manado yang tengah duduk di depan –tentu saja
bintangnya utama pada acara ini– tersenyum menanggapi antusiasme para fans-nya.
Ya memang. Saat ini dia sedang mengadakan M n G a.k.a Meet and Greet
–seperti jumpa fans gitu– di Banjarmasin. Dia sungguh bersyukur,
walaupun dia belum termasuk dalam golongan artis Indonesia, minimal dia
kini di kenal oleh banyak orang se-Indonesia, apalagi dunia maya. Siapa
sih yang nggak kenal dengan seorang Mario Stevano yang lumayan sering
dipanggil Rio Stevadit sesuai dengan akun jejaring sosial twitter yang ia miliki??
Dia memang patut kudu wajib harus bersyukur. Dia memang belum menjadi
artis Indonesia secara resmi, tapi ia perlu tahu. Kalau RISE
se-Indonesia dari Sabang hingga Marauke selalu setia mendukungnya dan
mendo’akannya agar benar-benar menjadi seorang artis. Bukan hanya
seorang artis, tapi public figure yang benar-benar pantes.
Mulai dari bakat yang ia miliki hingga attitude yang oke sesuai sebagai
artis. Ia tidak mau menjadi artis yang hanya bagus di luarnya saja dan
jelek dalam moralnya. Ia tidak mau mengecewakan para fans-nya. Mengenai artis yang memiliki good attitude,
Rio jadi teringat seseorang. Seseorang yang pernah berbagi kata-kata
motivator dengan dirinya, memberinya semangat sebelum ia berjuang dalam Grand Final Idola
Cilik 3. Acara music anak yang telah membesarkan namanya. Tentu saja
ajang music anak bergengsi yang telah mempertemukan dirinya dengan artis
yang memiliki good attitude tersebut.
Mengenai artis yang memiliki good attitude itu, tentu saja semua orang juga tahu siapa. Rio menilai artis itu a.k.a teman duet-nya di Grand Final
Idola Cilik 3 sebagai sosok yang cuek bila dipandang dari luar dan
kadang terkesan jutek. Tapi siapa yang tahu kalau bila dekat dengan
sosok itu, maka akan menemukan kejutan yang tak kau duga.
Memang benar begitu, karena dirinya pernah mengalaminya sendiri. Dia
sendiri, awalnya tidak yakin pada keputusan pihak Idola Cilik yang
menyuruhnya duet dengan Ify. Ya namanya Ify, alumni Idola Cilik 1 tahun
2008. Soalnya Ify terkenal dengan sifat diam, dingin dan cueknya di
kalangan Idola Cilik kecuali sahabatnya dan finalis Idola Cilik 1.
Berhubung Rio adalah idola cilik 3, jadi ia tidak tahu mengenai Ify
secara utuh dan jelas. Ia hanya tahu kalau Ify itu pendiam, dingin dan
cuek terkadang jutek. Ia juga tahu, kalau Ify hanya dekat dengan Sivia
dan Gabriel, sahabatnya. Rio ingat, kalau Gabriel adalah satu-satunya
sahabat cowok Ify. Seolah-olah pernyataan itu mengatakan kalau Gabriel
adalah orang yang ‘special’ untuk Ify. Bukan sekedar sahabat belaka.
Menyadari gagasan itu, membuat Rio tidak suka.
Rio segera menghela nafas sejenak. Menghilangan kenangan tersebut
dari dirinya, tapi untuk saat ini saja. Tidak akan untuk selama-lamanya.
Karena kenangan saat ia bersama Ify adalah anugerah terindah yang
pernah ia miliki. Sekarang ia harus fokus dengan acaranya. Bukankah ia
tidak mau mengcewakan RISE-nya?? Dia sendiri mengatakan, bahwa RISE
adalah anugerah terindah yang pernah ia miliki. Lagi-lagi ia jadi
teringat dengan Ify, karena kata-kata itu sama dengan apa yang Ify
katakan pada fans club Ify sendiri, IFC adalah anugerah terindah yang
pernah ia miliki.
Rio menggelengkan kepalanya. Ia harusnya tidak mengingat itu semua pada situasi sekarang ini. Ia hanya perlu fokus pada meet and greet-nya. Jangan sampai ia bertingkah aneh dan ganjil sehingga mengundang perhatian fans-nya
dan tentu saja membuat banyak orang kecewa. Ia memang perlu fokus, tapi
ia tidak bisa membohongi dirinya bahwa ia RINDU dengan seorang yang
telah berjuang bersamanya di Grand Final tersebut. Bukan rasa rindu biasa, karena ia menyadari kalau dia telah terpesona dengan sosok tersebut.
Rio kembali menatap para fans-nya yang masih saja meneriaki
namanya. Ia tersenyum lebar. Sudah tahu semua kan kalau senyum Rio itu
adalah senyum malaikat dan tidak ada orang yang mampu menolak senyum
tersebut. Dampak senyum tersebut, ya tentu saja RISE berteriak histeris.
Bagi semua artis, kekaguman dan antusias yang diberikan fans saat melihat dirinya tentu saja menjadi kekuatan tersendiri untuk bangkit karena fans-lah yang membangkitkan motivasi untuk terus berkarya dan menjadi yang terbaik. Karena itu juga, Rio lebih suka memiliki fans yang akan menegurnya bila ia berbuat salah dan akan terus mendukungnya untuk maju. Bukan fans
yang mengidolakannya dari sisi negative juga positive. Karena Rio
membutuhkan orang-orang yang mampu memberikan yang baik untuk dirinya,
maka ia akan memberikan yang lebih baik. Maksudnya, bila ia salah ia
diberi tahu hingga ia menjadi lebih baik.
Untuk menanggapi antusiasme para fans-nya Rio selalu menyambut baik setiap undangan Meet and Greet
dirinya bila tidak terhalang dengan jadwalnya yang lain. Perlu dikasih
tahu lagi, walaupun ia jarang masuk televise siapa yang nggak tahu kalau
dia artisnya You Tube. Berbagai video menyangkut dirinya dan Meet and Greet-nya terhambur dengan banyaknya di You Tube. Sama dengan jumlah fans-fans dirinya.
Rio sejenak mampu menghilangkan ingatan itu, namun mengingat kata fans,
ia jadi teringat kembali. Gadis berdagu tirus itu sungguh beruntung. Ya
beruntung menurut Rio, karena Rio juga tahu kalau Ify memiliki fans yang sangat perduli dengan Ify. Ia terkadang tidak sengaja membaca tweet-tweet-nya fans Ify. Tweet-tweet fans Ify tidak hanya berisi kata-kata minta follow back, keinginan fans,
tapi juga koreksi mengenai diri Ify. Sungguh beruntung bukan?? Dan
menurut Rio lagi, Ify wajar mendapatkan hal tersebut karena Ify sungguh
luar biasa. Dan lebih luar biasanya lagi, Rio benar-benar tidak bisa
menapik kata-kata yang teriang-iang dalam hatinya. Kata-kata itu terus
menggema dalam benaknya. Ya, dia tidak bisa memungkiri bahwa ia
merindukan Ify Alyssa. Ya…..dia merindukan sosok Ify. Berapa tahun-kah
ia tidak bertemu dengan Ify?? Satu…..dua tahun….ya selama itu. Waktu
selama itu tentu saja membuatnya rindu.
“RIO…..NYANYI…..NYANYII……!!!!!” seru fans-fans Rio.
Rio mengangguk dan segera berdiri, karena dari tadi ia istirahat
sejenak sambil duduk di kursi yang telah disediakan. Rio mengatakan
sesuatu pada seseorang tanpa suara. Ya ia mengatakan kalau ia akan
menyanyikan lagu Merindukanmu milik d’masiv. Pilihan lagu itu memang
tepat, karena saat ini ia merindukan seseorang dan kalian sudah tahu itu
siapa.
**************
“Priss, Febb, Fy udah siap belom?” tanya cewek berpipi chubby yang kini telah siap dengan kostum untuk hari ini. Tentu kalian sudah berkata sendiri bahwa cewek berpipi chubby itu ‘pasti Sivia’. Ya kalian benar, gadis chubby itu adalah Sivia. Tepatnya Sivia Blink.
“Udah dong, Vi,” jawab Febby. Member Blink yang sudah kelas
XII SMA. Padahal, umurnya tidak jauh beda dengan Ify Blink yang kini
baru kelas X SMA. Tapi, walaupun muda, Febby bersikap dewasa dan cocok
sebagai siswi kelas XII SMA.
“Nah gitu dong,” balas Via riang. Ia tersenyum lebar saat ini.
Hari ini, tepatnya pagi ini BLINK akan tampil di Inbox. Acara music
yang sudah sangat terkenal di tanah airnya dan digawangi oleh stasiun TV
bernama SCTV. Siapa sih yang tidak tahu inbox?? Pasti pada tahu semua
tentang inbox. Acara music yang sering menampilkan artis-artis
Indonesia. Karena mereka termasuk bintang tamu diinbox, berarti mereka
sudah termasuk artis Indonesia. Memang benar. Walaupun pernah tampil di
dahsyat –acara music yang sama dengan inbox namun beda stasiun TV–, tapi
waktu itu mereka bukanlah artis, tapi finalis Idola Cilik. Finalis
Idola Cilik tentu saja Ify dan Via. Sedangkan Prisilla adalah anak
Musikal Laskar Pelangi dan Febby adalah artis cilik. Febby memang sudah
menjadi artis sejak dulu. Film yang pernah ia bintangi adalah Eneng dan
Kaos Kaki Ajaib. Semua orang sudah pada tahu tentang film tersebut.
Kembali dengan member Blink, salah satu member
tersebut duduk di depan meja riasnya. Ia gadis manis dengan dagu
tirusnya. Gadis itu melamun. Saat sedang membubuhkan bedak ke wajahnya,
ia jadi teringat akan seseorang. Ternyata dari tadi gadis itu melamun,
teringat dengan acara music yang dulu ia dan Via ikuti. Peristiwa yang
sangat ia ingat adalah saat ia tersisih dari idola cilik 1. Saat itu ia
ingat sekali, dirinya menangis lantaran tidak akan melanjutkan
perjuangannya di pentas idola cilik 1. Namun ia berhasil melewati
kesedihan itu karena dukungan dari orang tua-nya teman-temannya dan IFC.
Ify Fans Club. Ia bersyukur memiliki IFC. IFC adalah anugerah terindah
yang pernah ia miliki.
Sebenarnya bukan hanya itu yang ia ingat. Karena ada satu kenangan
yang tak mampu ia hapus dalam benaknya. Dan dirinya tidak akan pernah
ingin menghapus kenangan tersebut. Karena baginya, kenangan itu sama
dengan anugerah terindah yang pernah ia miliki. Ia juga selalu berdoa,
agar yang di sana juga mengenang dan menganggap kenangan tersebut adalah
anugerah yang pernah ia miliki.
Dua tahun silam, ia ingat kejadian itu terjadi pada dua tahun silam.
Saat ia diundang untuk menjadi pengiring piano finalis Idola Cilik 3
yang berhasil menuju Grand Final. Saat itu ia bersama Agni. Dan yang
tidak membayangkan, kalau dia nanti akan berpasangan dengan seorang anak
laki-laki. Ntah yang dari Padang atau Manado, ia tidak tahu. Saat itu,
ia ingat kalau dia akan berduet dengan finalis yang mana setelah Mama
Ira memberi tahu dirinya. Dan ia akan berduet dengan Rio. Mario Stevano
asal Manado dan Agni dengan Lintar tentunya.
Saat itu, Ify juga teringat. Bagaimana hubungannya dengan Rio selama
mereka latihan. Awalnya Ify menangkap bahwa Rio sedikit takut dengan
dirinya. Padahal apa sih yang harus ditakuti dengan dirinya. Nggak ada
kan?? Ify tersenyum saat mengingat perkenalan pertamanya dengan Rio
walaupun dia sudah tahu siapa Rio.
Flashback on
“Aku Rio, salam kenal ya. Kamu siapa?” ucap dan tanya Rio
saat ia memperkenalkan diri. Sebenarnya Rio sedikit was-was saat
mengajak Ify berkenalan. Rasa takut, penasaran dan malu-malu menyergap
dirinya. Rio mengulurkan tangan kananya.
Ify melihat tangan yang terulur pada dirinya. Ify menyambut
tangan itu. “Aku Ify. Salam kenal juga ya, Rio,” ucap Ify. Tak lupa
senyum yang terkembang pada wajah manisnya.
Melihat senyum tersebut, Rio jadi ikut tersenyum. Dan perlu
diketahu, keajaiban dunia ke delapan terjadi. Rio dan Ify saling
melempar senyum dengan malu-malu.
“Ayo Ify, aku dan kamu berjuang sama-sama ya. Jadi teman,” ucap Rio.
Ify mengangguk malu-malu dan balas tersenyum juga. Lalu ia
menyadari, bahwa Rio menarik tangannya dan membawa Ify menuju tempat
latihan.
Flashback off
Rio…..sudah lama ia tidak bertemu dengan pemuda tersebut. Sudah lama
ia tidak melihat sosok itu secara langsung dengan kedua matanya. Namun,
ia tahu Rio selalu baik-baik saja dan akan baik-baik saja. Tentu saja
Ify melihat tentang kabar Rio di twitter dari tweet fans-fans-nya yang berserakan di time line.
Rio sekarang bagaimana?? Pertanyaan pertama yang terlintas dalam
benaknya saat ingat tentang Rio. Perjumpaan dirinya dengan Rio waktu itu
seperti takdir saja bagi dirinya, karena ia merasa dekat dengan Rio
membuatnya tenang dan nyaman. Tidak seperti saat ia dekat dengan cowok
lain. Ralat, cowok lain yang mendekati dirinya.
Oh My God, dia benar-benar rindu dengan Rio. Kangen dengan duet mereka di Grand Final
idola cilik 3. Rindu saat Rio memanggil dirinya dengan suara Rio yang
ia suka. Rindu saat Rio berkata ‘semangat, Fy. Kita berjuang bersama’.
Waktu itu mereka memang berjuang bersama. Dalam satu panggung yang sama
dan waktu yang sama pula.
Ify mendesah dan menghela nafas sejenak. Sepertinya ia benar-benar
merindukan sosok Rio. Ify ingin sekali melihat pemuda hitam manis itu.
Kalau bisa bertemu, ia ingin sekali. Namun masalahnya sekarang, Rio ada
di Manado dan dirinya di Jakarta. Kapan bisa bertemunya dan di mana??
Blink juga tidak ada acara dan belum pernah ada acara yang membawa
mereka ke Sulawesi Utara. Hmm….. Ify salah. Blink pernah ke Manado namun
sayangnya ia tidak bertemu dengan Rio. Ingin sekali ia pergi ke Manado
sekali lagi. Tentu saja dengan harapan akan bertemu dengan Rio. Siapa
lagi alasan yang membawa dirinya untuk terbang ke Manado kalau bukan
Rio??
Ify menghela nafas lemah. Ia benar-benar rindu dengan Rio. Tidak
salah lagi. Ia benar-benar rindu dengan pemuda tersebut. Tidak ada
alasan terlalu khusus, hanya saja sepertinya ia menyukai pemuda hitam
manis itu walaupun secara diam-diam. Ya memang diam-diam, karena di
antara member Blink lainnya hanya Ify yang belum pernah pacaran.
Sahabatnya Via, pernah pacaran walaupun tak terlalu lama. Sedangkan
sahabatnya yang lain, Prissy dan Febby, mereka berdua mempunyai pacar.
Kenneth dan Derby.
“Fy…..cepetan. Udah segmen kita,” ucap Pricilla membuyarkan lamunan
Ify. Dilihatnya ketiga sahabatnya berdiri di depan pintu. Ternyata
menunggu dirinya. Ya dia terlalu asyik melamun.
Ify mengangguk cepat dan sepertinya ia harus menghilangkan pikirannya
tentang sosok seorang Mario. Dia harus fokus untuk acaranya hari ini.
Ia tidak mau mengecewakan IFC dan Blinkstar, karena mereka telah
memberikannya yang terbaik. Yang selalu mendukungnya.
Saat Ify tiba di depan pintu dan bergabung dengan ketiga sohibnya, mereka berempat barbie-barbie
cantik itu berjalan bersama menuju panggung. Febby dan Pricilla
berjalan duluan. Kelihatnya mereka sangat bersemangat sekali. Sedangkan
dia dan Via mengekor di belakang dan berjalan dengan santainya.
“Fy, mikirin dia ya?” tanya Via tiba-tiba yang sukses membuat Ify
melongo. “Jangan bo’ong deh, gue tahu kok. Pasti Rio-kan??” tanya Via
lagi dengan volume suara yang kecil. Ia tahu kalau Ify tidak mau orang
lain tahu. Sahabatnya tidak mau orang lain tahu.
Ify melotot. Kenapa Via bisa tahu sih? rutuk Ify dalam hati.
“Fy?” panggil Via.
“Iya, Vi,” jawab Ify akhirnya.
Via mengangguk paham dan menepuk bahu Ify dengan sayang. Sayang
sebagai sahabat. “Sabar ya, Fy. Lo pasti ketemu sama dia kok,” ucap Via
tulus. Ify hanya mengangguk sebagai balasannya.
“Rindu banget ya, Fy. Dua tahun, sih,” ucap Via lagi. Ify menoleh ke
arah Via. “Pantes aja lo ngebuat lagu Andaikan. Ternyata itu ya
maksudnya,” lanjut Via dan tersenyum.
“VIAAA………….” Seru Ify tertahan. Saat ini Ify benar-benar tidak mampu
menahan dirinya lagi. Ia ingin sekali melakban mulut Via. Ember banget
sih soalnya. Bagaimana nanti kalau ada yang tahu?? Bisa-bisa menjadi
berita yang sangat heboh.
“Peace, Fy,” ujar Via. Ify manyun dan cemberut.
“IFY…..VIA…..cepetan!!!!” panggil Febby dan Pricilla serentak. Via
dan Ify mengangguk kompak. Lalu, Ify merasa kalau tangannya ditarik Via.
Gadis chubby itu selalu bersemangat. Sepertinya untuk saat ini, Ify
harus mencontoh Via. Ia harus semangat untuk memberi yang terbaik bagi
IFC dan Blinkstar. Ya….memang seharusnya begitu. Dan walaupun di dalam
hatinya nama Rio-lah yang selalu bergemma. Rio. Mario. Mario Stevano
Aditya Haling.
*************
Sudah seminggu sejak kepulangannya dari Banjarmasin. Rio berbaring di
ranjangnya sambil bermain laptop, tentu saja browsing sambil membalas
tweet-tweet fans-fans-nya. Dia sudah berbicara pada Bundanya untuk
beristirahat selama sebulan ini. Ia ingin mengistirahatkan otot-ototnya.
Ia lelah lantaran harus terbang dari daerah satu ke daerah lainnya.
Dari Padang ke Banjarmasin kemudian ke Yogyakarta. Dia bisa-bisa pingsan
bila selalu berpergian jauh.
Rio tersenyum-senyum melihat tweet-tweet fans-nya. Selalu menanyakan
kabarnya dan minta dibalas mention-nya. Pasti Rio akan membalas mention
fans-nya tersebut, namun tidak semuanya. Setelah merasa cukup membalas
mention-mention dari fans-nya, Rio mengklik bagian search dan menuliskan
nama user @ifyalyssa. Siapa yang mengira kalau selama ini Rio menjadi
stalker-nya Ify? Ia mengklik nama itu untuk mengetahui sesuatu tentunya.
Saat nama itu muncul Rio langsung mengklik nama itu dan dengan
connetion internet yang cepat, layar laptop-nya langsung dipenuhi dengan
profil akun twitter @ifyalyssa. Ya, tentu saja akun twitter Ify. Ia
ingin mengetahui kabar Ify. Karena dengan cara inilah ia mengetahui
tentang Ify, walaupun ia tahu kalau dia tidak bisa berharap banyak pada
apa yang Ify tweet-kan pada twitter-nya. Karena tweet Ify, sering
berkelang banyak sekali. Maksudnya, seperti ini lho. Sejak dua hari yang
lalu, tiga hari yang lalu, 24 Desember. Jarang sekali sejak 3 hours
ago, 45 second yang lalu. Jarang....jarang dan jarang!!!!
Sekarang Rio juga tidak menemukan info-info yang lebih terbaru. Hanya
mendapatkan info tentang Ify dan teman-temannya di Blink akan tampil di
Atlantis. Right. Menjadi bintang tamu. Membaca apa yang Ify tweet-kan
membuat Rio tersenyum. Pemuda itu membaca tweet-tweet Ify sambil
tersenyum-senyum dan setelah merasa tidak ada yang terbaru, Rio segera
menutup akun twitter-nya. Ia exit.
Namun, ia tidak berhenti untuk browsing. Iseng, Rio mensearch di
google dengan keyword RISE Rio Fans Site dan dalam hitungan detik ia
langsung mendapatkan begitu banyak halaman yang berhubungan dengan Rio.
Rio tersenyum sendiri dan terkadang di selingi dengan tawa saat
membaca apa saja yang ditulis oleh fans-nya tersebut. Kemudian berbagai
foto dirinya terdapat pada halaman tersebut. Giat sekali fans-nya ini
mengumpulkan informasi tentang dirinya. Rio geleng-geleng kepala.
Lalu ia mencari halaman yang lain dan mengklik-nya. Salah satu blog
ia buka. Background blog itu saja foto dirinya. Rio tidak bisa
membohongi dirinya kalau ia merasa senang karena hal itu. Ia membaca
posting-posting yang terdapat di sana. Satu posting yang menarik
perhatiannya.
Rabu, 06 April 2012
Udah lama ya gue nggak posting?? *memang ada yang nungguin??* Bodoh ah!! Blog-blog gue juga, kenapa pusing sama orang lain.
Kangen sama semua yang berhubungan dengan Rio, hehehhe…..
soalnya udah lama nggak cari info tentang si Masbos Rio, Presidennya
RISE. Community gue dong!!!
Sebenarnya mah commun gue bukan cuma RISE, tapi IFC juga J.
Bagi gue, Rio sama Ify itu bukan sekedar idola. Tapi, orang-orang yang
memberi gue semangat untuk menjadi lebih maju. Gue belajar dari Rio
untuk tetap rajin. Ya lah, masbos gue itu rajin banget, apalagi belajar.
Masa pulang-pulang sempat-sempatnya belajar fisika?? Kalo pulang dari
berpergian ya tidur dong, kan udah malam. Bukannya belajar. Kerajinan
banget mah Rio-nya. Tapi, karena itu membuat gue jadi rajin juga. Gue
jadi lebih semangat buat belajar. Makasih ya, Rio J
Rio tersenyum membaca bagian ini. Ternyata dirinya juga memberi teladan yang baik untuk para fans
nya. Lalu ia menggerakan kursornya ke bawah, melanjutkan bacaannya.
Kalau dari Ify gue belajar bagaimana untuk tetap tenang saat
ada yang mengata-ngatain dia di belakang. Jujur gue nggak respect banget
sama commun sebelah (just story), ya nggak gitu juga ngata-ngatain IFC.
Gue yang IFC jadi kesel sama mereka, serasa nggak pernah punya salah
saja. Padahal salah mereka mah seabrek. Dikit-dikit IFC yang salah IFC
sampai-sampai idolanya itu nyalahin IFC. Ngaca dong, fans siapa yang
salah. Baru nyalahin orang lain. Gue sama IFC lainnya juga tahu kali
kalau IFC pernah buat salah dan kami sadar akan hal itu dan minta maaf,
lha mereka?? Nggak pernah merasa bersalah saja!! Huh….LOL!!! Parahnya
lagi mereka ngata-ngatain Ify yang sangat tidak pantas. Bego nggak tuh,
nggak tau Ify sok-sok ngatain lagi. Urusin aja idola lo yang belum bener
itu!!!
Rio berhenti sejenak saat membaca paragraph ini. Dia sedikit tahu
tentang hal ini. Ia tahu kalau fans Ify adu bacot dengan fans-nya sesama
teman idola ciliknya sendiri. Shilla, kalau tidak salah benar. Lalu ia
lanjut membaca.
Udah ah bahas mereka, nggak penting. Seperti kata teteh, keep
clam. Lalu, gue belajar dari Ify tentang bagaimana arti dari talk less
do more. Semua orang juga tahu apa itu talk less do more, tapi yang gue
belajar dari Ify itu bagaimana talk less do more yang sesungguhnya.
Bangga gue sama teteh, dia diam-diam aja tiba-tiba muncul dengan lagu
ciptaannya sendiri. Bangga woi…bangga….. Lagu Andaikan. Ciptaan pertama
tetah. Lagunya tentang galau.
Ngomong-ngomong tentang galau, gue jadi ingetkan sama RFM.
Rio Ify Maniacs. Commun gue yang satunya lagi tuh. Hehehehe….. jadi
commun gue itu ada 3, RISE IFC dan lahirlah RFM. Bagi gue Rio sama Ify
itu cocok banget tahu nggak sih lo semua. Pasti pada tahu semua-lah, toh
yang nge-idolain Rio Ify bukan gue aja. Banyak tahuuuu…… Kapan ya
mereka bisa bersama?? *ngayallama*
RFM bagi gue itu keluarga, tahu nggak lo. Gue seneng banget
karena jatuh cintanya sama couple RiFy. Gue ngerasa pilihan gue ini
sangat benar. Para RFM itu sumpah luar biasa. Bisa edit foto RiFy
coy….bisa…..Bukan nge-dit biasa ya dong. Tentu saja editan yang
benar-benar wow dong….. kayak asli suer deh. Boleh cek sendiri hasil
karya anak RFM, nanti lo semua bakal ngakuin gimana kreatif-nya anak
RFM. Bukan Cuma foto, buat movie juga bisa. Keren lagi. Yang paling
keren lagi itu cerpen cerbungnya anak-anak RFM. Luar biasanya. Amazing.
Semua RFM gue saranin buat baca Song Of Love punyanya Kak Sari, lo
bakalan nggak bisa berhenti baca. Terus, cerbung Kak Tri Susilowati yang
TACI, keren juga. Tapi belum dilanjut, cepet dong lanjut, kakak L.
Sebaik-baik RFM, toh ada juga yang ngiri sama RFM. Dasar
orang-orang nggak guna, makan tuh iri. Eh…ngatain mereka juga nggak,
malah ngatain RFM. Syirik kali yak sama RFM. Wajar sih, kami-kan commun
ter-oke dengan couple the best. Huh…..biarpun kami nggak punya banyak
fakta tentang Rio Ify, belum tentu juga-kan mereka nggak saling kenal
dan hei…bisa saja suka tahu. Siapa yang tahu tentang perasaan Rio sama
Ify yang asli, nggak usah sok deh. Biarpun arsip berharga RFM hanya
sebuah video duet mereka, tapi itu yang paling berharga tahu. Mana ada
yang tahu tentang latihan mereka untuk duet. Siapa yang tahu tentang
kedeketan mereka selama latihan?? Nggak adakan kecuali Rio, Ify dan
Tuhan yang tahu. Dan bagi lo (commun yang iri sama RFM) nggak usah sok
ngata-ngatain RFM. Jaga tuh mulut sampah lo!!!!
Udah dulu deh, post gue kali ini. Panas gue ngingat commun
nggak penting itu. Buat, RFM….Regard to fellow Rify Maniacs. Dare to be
Sellow, key!!!!
Last, love Ify love Rio be RFM. Rify Maniacs J.
Postingan blog itu berakhir. Rio merasa RFM itu nggak asing.
Aha….iya-iya, commun yang ia resmikan pada 24 Oktober itu. Dia ingat.
Rio ingat. Nggak dia sangka commun itu akan berkembang seperti ini.
Membaca tentang RFM, Rio sebenarnya memiliki tujuan yang sama dengan
RFM. Ia memang menyukai Ify dan ingin bersama dengan gadis manis itu.
Tapi caranya bagaimana?? Toh mereka berjauhan gitu.
Ify…..Ify…..benak Rio penuh dengan nama itu. Kapan-kah dia bisa
bertemu Ify?? Besok?? Minggu depan?? Bulan depan?? Atau tahun depan??
Dia benar-benar merindukan sosok tersebut. Rio mengusap rambutnya dengan
jari-jarinya. Frustasi!! Dia kangen sama Ify.
“Kapan ya gue ketemu sama lo??” gumam Rio. Ia menggerakan kursor dan
meng-klik exit pada tab dan menuju google lagi. Mengetik pencarian
dengan kata kunci Rio Ify Maniacs. Dengan cepat muncul berita-berita
tentang Rio Ify, bahkan foto-foto juga bermunculan.
Saat melihat foto hasil editan para RFM, semburat merah menghiasi
wajah Rio. Ia benar-benar tidak menyangka akan menemukan foto itu. Dia
dan Ify….ehem…begitu cocok. Ya….memang seperti itu. Beruntunglah para
RFM itu karena siapa sangka bahwa idola mereka sangat menyukai hasil
karya mereka. Suatu kebanggaan bukan???
Lalu merasa penasaran dengan cerpen-cerpen yang ditulis para RFM Rio
membuka beberapa. Setelah membaca dengan kecepatan kilat ia merasa jadi
iri dengan karakternya di cerbung. Bayangkan, di cerbung itu dia
berdekatan dengan Ify. Satu sekolah, satu kelas dan dia selalu menganggu
Ify. Reaksi Ify yang begitu menarik bagi dirinya. Ending dari cerbung
itu pasti dirinya dan Ify jadian.
Rio menghela nafas. “Kapan gue jadian sama Ify kayak di cerbung itu?”
gumam Rio lagi. Ia menutup semua tab yang ia buka. Dia berhenti
browsing dan menutup laptop-nya tentu saja setelah mengkilik shut down.
Dia benar-benar sudah jatuh cinta dengan Ify dan masalahnya apakah Ify
akan menyukai dirinya juga?? Dicerbung-cerbung itu, saingan Rio ada
Gabriel dan Debo. Rio tahu Gabriel dan Debo orang yang cukup dekat
dengan Ify.
“Gue kangen sama lo, Ify,” ucap Rio dan kemudian memilih untuk tidur. Mungkin perasaannya akan lebih baik.
***********
“Woi, Ify,” panggil Via dan mengambil tempat duduk di sebelah Ify.
Sahabatnya ini sedang menikmati waktu istirahat di taman sekolah dan
kini Via menemaninya. Via baru saja dari kantin.
“Apaan sih, Via?” tanya Ify.
“Nggak ada sih. Tapi lo diem mulu, gue-kan mau cerita sama lo,” jawab
Via dan menampilkan cengiran khas Via. Ify dan Via memang satu sekolah
dan satu kelas. Dua gadis cantik itu bersekolah di Global Nusantara
International Senior High School. GNISHS.
“Sekarang mau cerita apa?” tanya Ify lagi mencoba memberi perhatian padahal dirinya sedang memikirkan hal yang lain.
“Gue bingung, Fy. Tepatnya Febby sama Pricilla juga,” ucap Via
memulai ceritanya. “Para Blinkstar pada minta sequel-nya lagu Andaikan.
Itukan lo yang buat lagu, harusnya lo yang ngelanjut itu lagu. Lagian
kita bertiga juga nggak bisa buat lagu,” lanjut Via.
Ify melotot saat Via bilang sequel. Memang novel?? Cerpen?? Cerbung??
Yang benar saja dong!!! “Masalah itu gue juga tahu, Via. Di TL gue juga
muncul tuh,” respon Ify.
“Kalau tahu kenapa nggak dijawab kek Ify. Kan kita bertiga nggak perlu diserbu gitu,” balas Via.
“Gue cuma nggak tahu gimana mau membuat lagu lagi. Itu-kan cerita
gue. Gue nggak tahu bagaimana kelanjutan cerita itu,” ucap Ify.
Via mengangguk dan sedikit berpikir. “Iya ya, Fy. Kan Rio nggak tahu
apa-apa. Kita juga nggak tahu Rio suka sama lo juga atau nggak.
Kira-kira, Rio dengerin itu lagu juga nggak ya?” ujar Via.
Ify mencubit lengan Via. “ADAWWWWW…..APAAAN SIH, FY. SAKIT TAHU!!!!” rintih Via kesakitan dan sedikit kesal.
“Lo ember banget sih, Vi. Kalau ada orang lain tahu gimana?”
“Ya gue minta maaf. Gue nggak sengaja,” jawab Via kalem. Ify menjerit mendengar jawaban Via.
“VIAAA!!!!” seru Ify.
“Maaf, Fy. Hehehe….,” ucap Via cengengesan. “Kenapa sih lo nggak sama
Tristan aja tuh. Dia jelas-jelas suka sama lo. Udah nembak lo juga,
kenapa nggak lo terima?? Dari pada lo nungguin Rio?? Mau ketemu dia mana
lo berdua?? Lo di Jakarta, Rio Manado,” lanjut Via dengan wajah
seriusnya.
“Biarin, wek. Gue nggak suka sama Tristan. Dia Cuma teman gue,” balas Ify.
“Ya…ya…gue tahu, Ify. Lo cuma suka sama Mario,” ucap Via. Ify
tersenyum lebar mendengarnya. “Oh iya, Fy. Nanti pulang sekolah kita
disuruh ke management. Ada yang mau diomongin katanya,” lanjut Via.
“Tentang apa?”
Via mengeleng. “Nggak tahu gue. Kekelas yuk, udah mau bel,” ajak Via. Ify mengangguk. Keduanya meninggalkan taman sekolah.
*************
Mata Rio melebar saat membaca salah satu proposal undangan meet and
great-nya. Dia benar-benar tidak percaya akan hal ini. Ini sungguh
mengejutkan. Dia tidak pernah bermimpi akan hal itu. Ia hanya pernah
berharap dan berdo’a akan bertemu dengannya. Dan tidak dia sangka
harapan itu akan terwujud lewat meet and greet.
Ya proposal itu adalah proposal meet and great RIO dan BLINK secara
bersama-sama. Dalam gedung yang sama berarti tempat yang sama, waktu
yang sama pula, dan secara bersamaan. Blink itu adalah girl band
Indonesia yang terdiri dari Ify, Via, Febby dan Pricilla dan ini berarti
bahwa dia akan bertemu dan berjumpa dengan Ify. Benarkah???
Tak sabaran Rio membaca proposal itu hingga akhir. Tanggal
diadakannya meet and great itu adalah tanggal 24 Januari 2013. Berarti
sebentar lagi. Ia tidak perduli kalau dia ada acara lain pada hari itu.
Ini adalah kesempatannya untuk bertemu Ify. Tidak mungkin ia lewatkan.
Terlalu banyak hal yang ingin ia katakan pada gadis manis itu.
“Rio, gimana?? Kamu setuju sama undangan ini?? Kamu nggak ada jadwal
pada hari itu??” tanya Mama Manda pada putra bungsunnya itu.
“Rio mau, Ma,” jawab Rio cepat dan jelas.
“Kalau gitu Mama langsung setujui,” ucap Mama Manda.
“Ngomong-ngomong, kenapa kamu langsung terima gitu?? Kemarin saja
undangan meet and greet dengan siapa itu…….Nah ya, Ashilla Zee kamu
tolak,” tanya Mama Manda.
Rio jadi teringat akan undangan itu. Dia memang langsung menolak
undangan meet and greet tersebut. Ia tidak berminat sama sekali. Apalagi
fans-nya Shilla itu keterlaluan dengan Ify. Dia tidak suka, saat mereka
mengata-ngatain Ify. “Ya, karena Rio nggak mau saja sama mereka. Kalau
sama Blink, Rio bisa ketemu Ify. Mama tahu kan Ify siapa?” jawab dan
tanya Rio. Menyebut nama Ify, Rio jadi senyum-senyum sendiri.
“Jelas Mama tahu dong, Yo. Kamu ini gimana, yang manis itu-kan??”
“Hehehhe…..iya, Ma. Rio rindu sama Ify,” ucap Rio dan tersenyum
malu-malu pada Mamanya. Mama Manda hanya geleng-geleng kepala. Ia tahu
kalau putranya ini pasti ada apa-apanya dengan Ify.
“Rio ke kamar dulu ya, Ma. Nanti kasih tahu Rio kalau pihak Blink
setuju sama acara ini,” pamit Rio yang disertai anggukan Mama Manda.
*************
Di sebuah ruangan dengan meja bulat dan sudah dikelilingi oleh empat
gadis cantik serta seorang wanita yang sudah kepala tiga tampak sedikit
serius membicarakan tentang sesuatu.
“Jadi tante sudah setuju sama pihak yang ngadain meet and greet yang
di Lombok itu. Tanggal jadinya 24 Januari 2013, udah tante pastikan
kalian berempat udah nggak ada acara,” ucap Tante Nina selaku
manager-nya Blink.
“Asyik jalan-jalan ke Lombok,” seru Prissy, panggilan akrab Pricilla.
Gadis keturunan Belanda-Indonesia. Tentu saja mirip bule dengan kulit
seputih susu.
“Oh iya, nanti Blink nggak sendiri, tapi bersama Rio. Iya….kalau
nggak salah Rio. Tante lihat lagi,” ucap Tante Nina dan membuka
proposalnya lagi. Ia tidak menyadari kalau salah satu anak didiknya itu
menahan nafas sambil menerka-nerka apakah Rio yang itu. “Ya, Mario
Stevano. Nanti Blink sama Mario Stevano ngadain meet and greet
sama-sama. Rio itu finalis idola cilik yang duet sama Ify-kan?” tanya
Tante Nina.
“Huuuaaaa…..Tante ingat. Tante keren deh,” balas Sivia dan mengerling
kepada Ify. Dia merasa surprice dengan undangan meet and greet ini. Ini
berarti Ify dan Rio bakalan bertemu. Bakalan mengobrol. Pasti Ify
sangat menantikan ini.
“Jelas dong, Via. Tante suka denger suaranya,” ujar Tante Nina. “Ya
sudah, tante Cuma mau bilang itu aja. Kalian harus persiapkan diri
jangan sampai capek. Tante keluar dulu ya. Oh iya, jam tujuh nanti
jangan lupa latihan. Dance kalian perlu dilatih lagi,” lanjut Tante Nina
dan segera keluar dari ruangan.
“EH…….CCIIIEEEEE……EH…CIIIEEEE IFY…….” Ledek Via, Febby dan Pricilla kompak. Mereka menaik turunkan alis bergantian.
“Ehehemmm…..ketemu dong,” ujar Pricilla.
“Jadian nggak ya nantinya,” ucap Febby tak mau ketinggalan.
“Hmmm…..rindu ini terus menganggu, ku tak sabar ingin bertemu,” Via
menyanyikan sedikit lirik lagu yang Ify ciptakan. “Eh…cieee….akhirnya
bertemu juga. Seneng nggak, Fy?” goda Via.
Ify benar-benar belum sepenuhnya sadar sejak Tante Nina bilang kalau
Blink akan meet and greet bareng Rio, orang yang selalu memenuhi
benaknya. Orang yang sanagt ia rindukan. Sekarang dia sadar, sejak
sahabatnya mulai menggodanya.
“Stop deh….. jangan ngeledek-ngeledek tahu,” sungut Ify.
“Habis lo datar-datar aja denger berita ini. Kan elo memang suka sama
Rio, Ify. Lo harus manfaatin kesempatan ini baik-baik,” ucap Via.
“Nah Via bener, Fy. Kalo kata eyang gue, kalo tempat yang berjauhan
namun ketemu bersama di tempat yang sama namanya takdir, Fy. Kalo takdir
berarti jodoh,” timpal Pricilla.
“Jadi Ify sama Rio nanti, Ku temukan cintaku di tanah Lombok. Iya
nggak??” goda Febby yang langsung disambut Via dan Pricilla dengan
anggukan antusias dan senyum terkembang.
Ify yang mendengarnya hanya tersenyum dalam hati. Ia senang mendapat
kabar seperti ini. Tapi, ia juga takut. Akankah Rio juga menyukainya??
Nanti, kalau Rio sudah memiliki pacar ia pasti sakit hati. Ia bukan
menemukan cinta di tanah Lombok seperti yang dibilang Febby. Tapi,
hancur hatiku di tanah Lombok. Ya seperti itu.
“Yah lo melamun, Fy,” dumel Prissy sambil mengetik sesuatu di blackberry-nya. Mungkin membalas SMS dari pacarnya.
“Gue takut,” ucap Ify lirih.
“Tenang aja kok, Fy. Yakin aja deh,” bisik Sivia. Ify mengangguk.
“Ayo kita makan. Gue udah laper…..” ajak Febby.
“Ayo….Ayo….gue laper juga,” seru Via semangat. Yang namanya makan Via
yang paling semangat. Sampai-sampai Ify dan Pricilla ditariknya dengan
paksa. Segitu nafsu-nya kah Via untuk makan?? Ckckckck…..
***************
Jadi tibalah hari ini. Hari ini bertanggal 24 Januari 2013. Di Lombok
resto telah banyak pengunjungnya. Siapa lagi kalau bukan para RISE,
IFC, Blinkstar dan tak terkecuali RFM. Mereka sedang menunggu acara yang
akan dimulai dua puluh menit kemudian. Tak sabar melihat idola mereka.
Terlebih-lebih lagi anak RFM yang nantinya akan melihat Mommy and Pappy
mereka akan bersama dalam satu panggung. Kyaa……….
Sementara di backstage, bintang tamu hari ini tampak asyik mengobrol.
Febby, Pricilla, Via dan Ify berada di sebuah meja yang memuat kursi
tujuh orang. Berhubung mereka hanya berempat jadi tiga kursi kosong.
“Sssstttt……Rio mana ya, Fy?” tanya Pricilla. Dia penasaran dengan
seorang Rio. Soalnya dia belum pernah bertemu langsung dengan yang
namanya Rio. Penasaran dong dengan Rio yang mampu membuat seorang Ify
jatuh cinta.
“Mana Fy?” berondong Febby. Dia juga penasaran. Hanya Sivia yang tidak. Jelas dong, toh dia sudah pernah bertemu dengan Rio.
“Gue nggak tahu. Diem deh. Nanti ada gosip yang nggak-nggak,” ucap Ify.
“Jiah…..lo gimana sih, Fy,” keluh Via. Ia hanya cengo melihat rekasi
Ify. Dia tahu, Ify hanya takut saja apalagi dari tadi panitia yang
berada di sekitar mereka senyum-senyum ke arah Ify. Bisa Sivia tebak,
kalau mereka adalah penggemar Rio Ify. Via sih pernah lihat
couple-couple-an seperti itu. Ia juga tahu kalau dirinya sering
di-couple-in sama Alvin Jonathan Sindunata. Ify diam saja dan keempat
Barbie itu memilih untuk diam.
Lima menit kemudian suara kehebohan mulai terdengar. “Wah kamu datang
juga, Rio. Lima belas menit lagi acaranya mau dimulai. Kamu silakan
istirahat di sana dulu,” ucap salah satu pantia. Rio mengangguk dan
segera menuju meja yang ditunjukan oleh pantia tersebut.
Rio menatap meja itu. Dia menangkap sosok Ify dan segera
mengenalinya. Ia ragu untuk bertemu gadis berdagu tirus itu. Namun, ia
menyakinkan langkahnya dan segera menghampiri meja tersebut. “Haii….”
Sapa Rio dan tersenyum manis.
Anak-anak Blink mengangkat wajahnya dan melihat Rio, begitu juga Ify.
Febby dan Pricilla sibuk kode-kodean dengan Via. “Haii juga, Rio,”
balas anak Blink kompak.
“Duduk, Yo,” ucap Febby sambil menepuk-nepuk kursi kosong yang berada di sebelah Ify dan tentu saja membuat Ify melotot.
Rio duduk di sebelah Ify. Ia menatap Ify canggung. Melihat sosok Ify
hampir saja membuat dirinya tidak mampu menahan diri untuk memeluk gadis
di sebelahnya ini. Ify tumbuh semakin cantik saja.
Bukan hanya Rio. Ify juga merasa deg-deg-an saat duduk di sebelah
Rio. Gadis manis itu hampir selalu menghela nafas diam-diam. Ify akui
tidak banyak yang berubah dari Rio. Hanya saja Rio semakin tinggi dan
ehem….semakin keren. Rio benar-benar seperti apa yang dibayangkannya.
“Udah kenal Ify sama Via berapa lama, Yo?” tanya Pricilla basa basi. Sekedar membuka obrolan.
“Dua tahun ya. Waktu itu, gue grand final icil ketemu sama Ify. Sivia
juga,” jawab Rio dan menambahkan nama Sivia dengan cepat. Hampir saja
ia hanya menyebut nama Ify.
“Oooohhh…….” Ujar Pricilla ber-oh ria.
“Kalo nggak salah lo duet sama Ify ya?? Kira-kira nanti lo berdua
duet lagi nggak ya?? Gue rasa banyak yang minta kalian duet,” ucap
Febby.
“Maybe,” balas Rio pendek. Bukan fans-fans-nya saja, Rio sendiri ingin sekali duet dengan Ify.
“Fy kok diem aja sih. Ikutan ngobrol juga tahu,” sungut Via. Baru
saja Ify mau menjawab, salah satu panitia memanggil mereka berlima
karena acara sudah dimulai.
************
Jadi disinilah mereka berlima saat ini. Sepertinya member Blink
lainnya sengaja memberi posisi Ify yang bersebelahan dengan Rio. Modus
banget ya??? Suara gemuruh tepuk tangan menggema dalam ruang tersebut.
Acara pembukaan sudah dilewati dan sekarang penampilan dari kedua
bintang utama acara ini.
Rio menyingkir saat Blink tampil membawakan lagu OMG-nya. Dia hanya
memperhatikan salah satu member Blink tersebut. Baginya bertemu dengan
Ify hari ini adalah anugerah terindah yang pernah ia rasakan. Ify
semakin energik saja, dulu Ify terkesan lemah. Tapi sekarang?? Sudah
jauh lebih energik. Suara Ify semakin keren saja menurut Rio.
Seulas senyum tersungging di wajah Rio saat tanpa sengaja matanya
bertemu dengan mata Ify. Rio sendiri juga menyadari kalau Ify balas
tersenyum juga walaupun sedikit. Apakah ini kode??
Sahutan nama Blink bergema saat lagu itu usai. Rio segera maju
menaiki panggung dan mulai bernyanyi. Ia menyanyikan lagu Rindukan
Dirimu. Selama bernyanyi ia sesekali mencuri pandang pada Ify yang
sesekali memandangnya balik.
Lima menit sudah Rio bernyanyi. Lalu acara dilanjutkan dengan
performe Blink dan Rio secara bergantian. Sesi tanya jawab juga sudah
dilewati walaupun ada pertanyaan yang hampir saja membuat Rio dan Ify
hampir mati keselek.
“Rio sama Ify pacaran ya?”
Itulah pertanyaan yang membuat kedua keselek dan berpandangan
sekilas. Keduanya menjawab dengan sebagai mana mestinya. Namun yang
membuat Rio terkejut jawaban Ify hanya Ify ralat segera. Pertama Ify
bilang belum pacaran dan langsung diralat dengan mengatakan tidak
pacaran. Tentu saja apa yang diucapkan Ify ini mengundang perhatian
banyak fans-fans mereka. Rio sendiri terpana mendengarnya. Untung saja
MC-nya acara ini langsung mengambil alih dan diganti dengan sesi
request.
“Kita lanjut ke segmen request. Teman-teman mau request apa?” tanya MC tersebut.
“DUET!!! DUET!!! RIO IFY DUET!!!!”
“IFY RIO…..IFY RIO….RIO IFY….!!!!”
“DUET!!! DUET!!! RIFY!!! RIFY!!!!”
“Tenang semua. Kita tanya dulu ya,” ucap MC. “Gimana, Yo, Fy?”
Ify memandangi Via, Pricilla dan Febby secara bergantian. Ketiga
sahabat Blink-nya itu segera mengangguk setuju. “Iya, nggak apa-apa. Gue
mau kok. Kalau lo, Yo?” jawab dan tanya Ify.
Rio mengangguk. “Tentu kok. Kira-kira nyanyi lagu apa?”
“Andaikan aja, Fy,” usul Via. “Eh….Rio hapal nggak lagu itu?” tanya Via cepat.
“Lagu yang diciptakan Ify itu-kan? Gue hapal kok, kunci gitarnya
juga bisa,” jawab Rio. Berkilat-kilat-lah mata Via, Pricilla dan Febby.
Kalau Rio hapal lagu itu berarti….Rio ada sesuatu dengan Ify dong.
“Nah, kalau gitu Ify main piano-nya dan Rio gitar,” usul Pricilla. Ia
dan Sivia segera bangkit dari posisi duduknya dan menarik tangan Ify
menuju ke tempat piano. Lalu Febby memberi isyarat pada Rio untuk segera
mengikuti mereka. Tak lupa Febby meminta pada salah satu panitia yang
berada di panggung untuk mengambilkan kursi dan gitarnya. Dengan cepat
panitia itu menyiapkannya.
Kini Ify sudah siap di depan pianonya dengan Rio yang duduk di sebelahnya sambil memegang gitar.
Antusiasme fans-fans mereka terdengar begitu jelas. Duet legendaries terulang kembali.
“Mulai ya, Fy,” bisik Rio pada Ify. Ia mencondongkan badannya sedikit agar bisa berbisik dengan Ify. Hal
ini mengundang teriakan histeris fans-fans-nya. Sebagai jawaban Ify mengangguk kecil.
Intro lagu andaikan dari piano dan gitar mulai terdengar. Ify yang pertama kali memulai bernyanyi.
-Ify-
Setiap waktu memikirkanmu
Kukatakan pada bayangmu
Sampai kapanku harus menunggumu jatuh cinta…..
-Rio-
Rindu ini terus menganggu
Ku tak sabar ingin bertemu
Berapa lama lagi menantikan kata cinta…….
-Ify-
Andaikan dia tahu apa yang kurasa
Resah tak menentu mendamba cintamu…..
-Rio-
Andaikan ia rasa
Hati yang mencinta
Ku yakini, kau belahan jiwa….
-Rio Ify-
Rindu ini terus menganggu
Ku tak sabar ingin bertemu
Berapa lama lagi menantikan kata cinta…….
-Rio Ify-
Andaikan dia tahu apa yang kurasa
Resah tak menentu oh….mendamba cintamu…..
Andaikan ia rasa
Hati yang mencinta
Ku yakini, kau belahan jiwa….
Ku harap dia mau
Membalas cintamu…..
Berbagi arti cinta….
Kasih…..
Huo……o……
-Rio Ify-
Andaikan……
-Rio Ify-
Andaikan dia tahu apa yang kurasa
Resah tak menentu mendamba cintamu…..
Andaikan ia rasa
Hati yang mencinta
Ku yakini, kau belahan jiwa….
Ku yakini, kau belahan jiwa….
Ku yakini…..kau….belahan jiwa…..
Plok….plok….plok……suara tepuk tangan kembali terdengar. Setelah
menunggu dua tahun, akhirnya Rio Ify kembali berduet. Suara mereka
benar-benar pas dan sangat cocok sekali. Penonton yang tadi terdiam
karena terhipnotis sekarang mulai kembali histeris. Duet itu kembali
terjadi. Siapa yang tidak menunggu-nunggu. Kalau Rio Ify duet
benar-benar tidak mengecewakan.
Rio meletakan gitarnya dan berdiri. Begitu juga dengan Ify. Kedua
orang itu mengangguk bersama dan mengucapkan terima kasih. Ntah sadar
atau tidak, Rio menganggandeng tangan Ify untuk turun dari panggung.
Hari ini benar-benar penuh kejutan. Dan Rio tidak menyangka Ify tidak
melakukan penolakan apapun dengan apa yang ia lakukan. Apakah itu ia
memberikannya sedikit kesempatan?? ntahlah tak ada yang tahu…..
Acara meet and greet ini sukses. Yang datang-pun tidak ada yang
kecewa. Hari ini paket komplit. Benar-benar memuaskan. Acara itu
berakhir tepat pada pukul lima sore.
**************
Setelah acara meet and greet itu selesai, Ify, Via, Febby dan
Pricilla segera istirahat dan kemudian bermain di tepi pantai yang
berada tak jauh dari Lombok resto. Sekedar refresing.
“VIAAAAA!!!!!! GEU BASAH SEMUA TAHU…….” seru Ify kesal. Dia menjadi
korban kejahilan Sivia. Yang benar saja sekarang bajunya basah kena
percikan air. Mana hari semakin sore saja dan angin berhembus semakin
kecang. Pasti dingin banget!!!
“Sorry, Fy. Habis seru tuh mainnya,” balas Via.
“Byuuurrrr………” Febby dan Pricilla mendorong Via hingga Via terjatuh di air. Tepat di dalam air dan bajunya basah semua.
“FEBBY…. PRISSYYYY…….” Bentak Via kesal. Masa dia sampai basah-basah gini.
“Sorry, Vi. Habis seru tuh mainnya,” balas Febby dan Pricilla kompak dan kemudian nyengir ke arah Via yang masih cemberut.
“Hahahha…….makanya Via, jangan ngerjain orang. Tuh kena balasannya yang lebih,” ucap Ify dan tersenyum meledek ke Via.
“Awas ya……” seru Via yang mulai berdiri lagi, ia segera mengambil ancang-ancang untuk mengejar Febby dan Pricilla.
“HUAAAAA……LARIIIII!!!!!” seru Febby dan Pricilla barengan.
Ify masih diam berdiri di tempatnya, ia tidak sadar kalau seseorang
mendatanginya. “Hai, Fy,” sapa Rio yang telah berdiri di sebelah Ify.
Ify menoleh ke sumber suara dan matanya terbelalak saat mendapati Rio
yang telah berdiri di sebelahnya. Seperti mimpi saja ia bisa bertemu
dengan Rio di sini. Ify kira Rio sudah pulang saat acara itu selesai,
mengingat rumah Rio tak jauh dari sini.
“Gue kira lo udah pulang, Yo,” ucap Ify.
Rio tersenyum mendengarnya. “Duduk di sana yuk, Fy,” ajak Rio sambil
menujuk pasir yang kering dan jauh dari terpaan ombak. Ify hanya
mengangguk.
Saat ini Ify dan Rio duduk bersebelahan di pasir pantai Lombok
tersebut. Semilir angin sore menerpa keduanya. Ify memeluk kedua
lututnya. Rasa dingin menerpa dirinya.
Rio menyadari hal itu. Untung saja ia memakai jaket waktu ke sini.
Rio memang sengaja mencari Ify karena terlalu banyak hal yang ingin ia
katakan pada Ify. Pemuda hitam manis itu melepaskan jaketnya dan
menyodorkannya pada Ify. “Pakai ini aja kok, Fy. Lo kedinginan kan?”
ujar Rio.
Ify menatap Rio, sedikit ragu. Menyadari keraguan itu Rio segera
memakaikan jaketnya pada Ify hingga membuat Ify hanya mampu mengucapkan
terima kasih.
“Makasih ya, Yo,” ucap Ify. Ia merasakan kehangatan Rio memeluk
dirinya. Rasa dingin yang menerpa dirinya hilang begitu saja. Seperti
menguap.
“Sama-sama kok, Fy. Oh iya, gue belum pulang. Gue sengaja nyariin lo,
karena terlalu banyak yang ingin gue katakan sama lo, Ify,” ucap Rio.
Ify menoleh menatap Rio. Ia seperti bertanya apa.
“Pertama gue pengen tahu kabar lo gimana Ify. Walaupun gue tahu lo
ada di sini dan itu berarti lo baik-baik saja. Tapi gue pengen denger
dari lo langsung,” ucap Rio.
Ify terpana mendengar apa yang Rio tuturkan. “Gue baik-baik aja kok,
Yo. Selalu sehat. Tapi…..nggak jadi deh…..Hmm….kabar lo gimana?” ucap
dan tanya Ify balik pada Rio.
“Gue selalu baik, Fy. Tapi, gue……Gue rindu sama lo,” ucap Rio lirih.
Apa???? Rio rindu pada dirinya. Ify benar-benar tidak tahu harus
bagaimana. Ia memang pernah bermimpi Rio akan mengatakan kata rindu itu
padanya. Dan sekarang, di tanah Lombok Rio mengatakan itu semua.
Mimpinya menjadi kenyataan. Her dream come true.
“Kenapa?” tanya Ify.
“Gue udah lama nggak ngeliat lo, Ify. Lo tahu sudah dua tahun kita
nggak ketemu. Dan selama dua tahun itu juga,” Rio menatap Ify tepat di
manic matanya. Lalu meraih tangan Ify dan menggenggamnya. “selama dua
tahun itu juga gue sudah suka sama lo, Ify. Gue sayang lo dan cinta sama
lo,” lanjut Rio.
Jantung Ify mau melompat dari tempatnya. Ia mendengar Mario Stevano
menyatakan cinta padanya. Ya…..dia tidak bermimpi…..Rio benar-benar
menyatakan cinta pada dirinya. Perasaannya terbalaskan.
“Mau nggak lo jadikan gue pacar elo?” pinta Rio. Ify sedikit melongo.
Ada ya cowok yang bilang dia mau jadi pacarnya itu cewek. Biasanya
cowok bilang ‘mau nggak lo jadi cewek gue’ bukan kata jadikan, tapi
jadi. Ify bingung.
Menangkap kebingungan Ify, Rio langsung menjelaskan. “Gue sadar kok,
Fy. Gue bukan siapa-siapa. Lo artis dan gue cuma bisa dibilang artis
local. Ya, gue juga tahu kalau diluar sana banyak yang suka sama lo dan
mau minta lo jadi pacar mereka. Jadi, gue Cuma berani minta lo mau
jadikan gue pacar elo. Karena gue sadar siapa gue,” jelas Rio.
Ify menatap Rio sayu. Ia tidak perduli. Baginya Rio adalah
satu-satunya. Di dekat Rio dia merasa nyaman. Ia tidak perduli mau Rio
artis atau nggak seperti dirinya. Ia ingin kenyaman dan merasa aman. Dan
itu semua hanya ia temukan pada Rio. “Jangan ngomong kayak gitu, Rio,”
bisik Ify dan segera meluk diri Rio. “Gue mau jadi pacar lo kok. Gue
juga udah tahu nunggu lo,” lanjut Ify.
Rio membalas pelukan Ify. Cintanya selama dua tahun itu tak bertepuk
sebelah tangan. Ify juga menyukai dirinya. “Makasih, Ify. Gue
benar-benar sayang sama lo,” ucap Rio dan melepaskan pelukannya. Takut
membuat Ify sesak.
“Harusnya gue yang makasih sama lo, Rio. Tapi…..habis ini kita jarang bertemu, Rio. jadi….?” Tanya Ify.
Rio mengangguk dan mengerti apa yang dimaksud Ify. “Kita tahu, kalau
gue nggak mungkin pindah sekolah. Jadi…..gue hanya minta kepercayaan
sama lo, Ify. Percaya sama gue. Hanya lo yang ada dihati gue. Tolong
kasih kepercayaan sama gue, Ify. Percaya sama gue karena hanya dengan
itu kita akan selalu bersama,” ucap Rio.
Ify mengangguk tegas. Rio benar, dia harus percaya dengan Rio. Tidak
ada yang lain. Ia harus percaya karena Rio selalu percaya padanya. “Gue
percaya sama lo, Rio. Kita sama-sama percaya karena dengan itu semua
maka kita akan bersama selamanya,” ucap Ify.
“Gue seneng lo pengertian dan tidak memaksa gue pindah,” ujar Rio dan
mengacak-ngacak puncak rambut Ify. “Jadi sekarang, predikat Member
Blink yang masih jomblo lepas dong dari elo. Karena Mario Stevano
berhasil mendapatkan Ify Alyssa Blink,” canda Rio. Ify tertawa
mendengarnya.
“Dasar!!! Presiden RISE juga nggak bakalan jomblo lagi karena Ify Alyssa bisa membuat Rio jatuh cinta,” balas Ify.
“Dasar!!!! Nggak mau kalah…..” ucap Rio.
“Biarin, weeekkkkk,” balas Ify dan melet-melet. Rio tertawa mendengarnya.
“Ku….ku….temukan….cinta…..cintaku….di tanah Lombok,” nyanyi Via,
Febby dan Pricilla yang datang tiba-tiba. Padahal dari tadi mereka
nguping.
Ify kaget mendengarnya. “KALIAN!!!!!” seru Ify tertahan.
“Peace, Fy….peace…..” ucap Pricilla.
“Selamat deh buat lo berdua. Jagain tuh sohib gue. Dua tahun dia nungguin elo,” ucap Via dan memeluk Ify.
“Tenang aja kok, Vi,” ucap Rio.
“Akhirnya dengan begini sequel lagu Andaikan jadi dibuat dong. Ya nggak, Fy?” tanya Febby.
“Pasti Ify buat. Kita bertiga tinggal nunggu aja dan nyanyiinnya,” Prissy yang menjawab dan mengerling ke Ify.
“Jadi lagu Andaikan itu buat gue?? Lo yang nyiptain ya, Fy?” tanya Rio.
Via, Febby dan Pricilla menggeleng-geleng seperti memandang Rio sebagai orang yang paling bodoh karena tidak tahu.
“Hehehe….iya, Yo,” jawab Ify.
“Ya ampun, gue nggak tahu kalau lo romantic banget sih Fy,” ucap Rio. Ify tersenyum malu.
“Lo berdua payah. Masa manggil gue-elo mana ada kesan pacarannya tahu,” timpal Via.
Rio meringis. “Jadi gue manggil Ify dengan panggilan Sayang?”
Ify menggeleng cepat. “Nggak mau, Rio. Itu norak!!!!” tolak Ify langsung.
“Ify sayang,” panggil Rio sengaja menggoda Ify.
Ify melotot. “Nggak….itu norak. Nggak mau,” tolak Ify dan matanya melotot.
Rio tertawa. “Canda, Fy….Canda…Kita tetap panggil gue elo aja karena
ya dalam hubungan perasaan dan ikatan juga kepercayaan yang paling
penting,” ucap Rio.
“Dasar pasangan bodoh!!!” umpat Febby, Pricilla dan Via. Mereka
bertiga merasa tersindir ya karena mereka saling memanggil sayang dengan
pacar masing-masing.
“Biarin!!!!” balas Rio dan Ify kompak.
******The End******
Epilog…..
Saat ini Blink sedang akan memulai tampil di Inbox. Kali ini mereka
akan tampil dalam acara tersebut. Namun kali ini mereka akan menyayikan
lagu ciptaan Ify yang terbaru.
“Langsung saja. Blinkkk…….” Seru Andika dan Narji, host inbox pagi ini.
Ku tatap matanya
Ada pelangi disana
Ku dengar tawanya
Terasa ceria di dada
Semula, kau hanya dalam mimpiku
Kini kau hadir menyatakan,
Cintamu
You are making my eyes blinking
My hearts shining
Ku rasa ku jatuh cinta
My eyes blinking
My hearts shining
Inikah yang namanya cinta
You're making my eyes blinking and shining
You're making my eyes blinking...
You're making my eyes blinking and shining
You're making my eyes blinking...
You're making my eyes blinking, my hearts shining
Ku rasa ku jatuh cinta
You're making my eyes blinking, my hearts shining
Ini kah yang namanya cinta
You are making my eyes blinking
And my hearts shining
Ku rasa ku jatuh cinta
My eyes blinking and my hearts shining
Inikah yang namanya cinta
************
Sementara di Manado, seorang laki-laki berusia 16 tahun menonton TV
dengan mata fokus menatap objek yang ada di TV. Tentu saja itu adalah
Rio. Pemuda itu jelas menonton sang kekasih yang sedang show. Dia
sendiri mendapatkan permintaan ini dari Ify agar menontonnya.
Dan ternyata Ify memberinya kejutan. Lagi-lagi gadis multitalent itu
menciptakan lagu. Lagu yang menceritakan tentang dirinya dan Ify. Rio
tersenyum dan meraih Blackberry-nya untuk mengirimkan sesuatu pada
kekasihnya itu.
Walaupun berjauhan, Rio merasa Ify selalu berada di dekatnya. Dia
benar-benar sayang pada Ify. “Always love you, Alyssa Saufika Umari,”
gumam Rio.
END