Langsung aja deh >_<
.
.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>SKIP<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Sesuai dengan janji mereka pada diri mereka sendiri,
Ify cs benar-benar menjauhi Rio cs. Rio cs saja sampai bingung dan merasa aneh
banget. Tiap papasan di jalan, Ify cs seperti tidak melihat mereka. Kemudian
kalo di sapa. Mereka balas sekedarnya. Terus kalo Cakka sapa, “Hai cantik.”
Bukannya marah-marah dan ngatain rayuan obralan Cakka malah mereka balas dengan
ramah gitu. Gimana nggak frustasi coba??
Yang
parahnya banget, ketika di Kantin. Ify cs lagi makan bakso tuh ceritanya.
Kemudian datang Rio cs yang langsung menuju meja Ify cs. Kerena maksud dari
misi Rio cs bikin Ify cs marah alias ngamuk gitu, makanya Rio cs menyerubut
makan bakso Ify cs. Awalnya Ify cs tercengang dan kemudian diam aja. Malah Via
yang berdiri dan manggil Pak Saman penjual bakso itu.
“Pak,
baksonya empat mangkuk lagi.” pesan Via. Tak lama kemudian Pak Saman datang
dengan empat mangkuk bakso. Via membayar bakso itu.
“Nih
buat kakak-kakak. Dimakan ya, dari pada makan yang kita lebih baik yang baru
ini.” Ucap Via. Rio cs cengok. “Yuk, sob. Kita pindah.” Ajak Via yang udah
mengangkat baksonya. Ketiga sohibnya ikutan Via dan mereka menuju bangku yang
masih ada tempat duduknya, namun semeja dengan kakak seniornya juga.
“Boleh
gabung nggak, Kak. Soalnya di tempat kita tadi udah ada orang baru.” Pinta
Shilla. Kakak-kakak itu tersenyum dan mengangguk.
“Hmm…kalian
berempat yang tempo kemaren berantem dengan Gabriel dan sohib-sohibnya di
lapangan basket kan?” tanya senior yang satunya lagi. Ify cs mengangguk.
“Kenalan
dulu dong, gue Debo.”
“Kiky”
“Septian”
“Riko”
“Ify”
“Via”
“Agni”
“Shilla”
Kalian
kelas berapa?” tanya Kiky.
“Kita
kelas X-3, kak.” Via yang menjawab. Keempat senior itu tersenyum dan Ify cs
balik tersenyum. Kemudian mereka mengobrol sambil menikmati makanan
masing-masing.
Sementara
di meja Rio cs (alias meja Ify cs), Rio cs menatap Ify cs marah. Kenapa ya
mereka marah?
“Kenapa
dengan mereka?” tanya Iel.
“Nggak
tahu, Yel. Udah beberapa hari ini mereka ngejauh gitu. Apa bosan kali ya
berantem sama kita.” Rio menjawab. Lalu melemparkan tatapan meminta jawaban ke
Alvin dan Cakka yang dibales dengan gelengan kepala doang.
“Panes
gue ngeliat mereka.” Ujar Iel. Ketiga sohibnya menatap Iel heran dan tidak
bertanya. Karena ya mereka sama-sama menyadari kalo mereka merasakan seperti
yang Iel rasakan. Gerah.
Di
hari-hari selanjutnya, Ify cs semakin menjauh dan cuek dengan Rio cs. Tetapi
mereka malah dekat dengan Kiky, Debo, Septian, dan Riko.
@Lapangan Basket
Rencananya
Rio cs mau main basket gitu. Tapi yang ada malah mereka berdiri di lapangan
basket sambil mengobrol. Hanya Cakka yang mendrible bola basket. Sudah seminggu
ini juga Rio cs dicuekin dengan Ify cs. Ify cs deket dengan the trainer
(ganknya Debo, Kiky, Septian, dan Riko). Padahal Rio cs sudah melancarkan cara
yang baik hingga yang lumayan nggak baik agar Ify cs mau ngomong sama mereka.
Tapi apa hasilnya non sen.
“Makin
hari makin panes gue.” Dumel Iel.
“Gue
penasaran apa sih dibalik semua ini.” Ucap Alvin.
“Padahal
gue udah cari tahu ke kelas mereka. Tapi nggak ada yang menjawab, malahan gue
diusir. Gila aja men, malu gue.” Kata Cakka. Ketiga sohibnya nyengir.
“Menurut
lo kenapa, yo?” tanya Iel.
“Kenapa
tanya gue?”
“Lo
kan tetangganya Ify. Kali aja ngomong sama Ify di rumah.”
“Di
sekolah aja nggak diajak ngomong, apalagi di rumah dodol.”
“Iya
ya.” Ucap Iel cengengesan.
“Parah
lo, Yel. Baru juga ditinggal Via seminggu, udah error gini.” Goda Cakka.
“Emang
lu kate gue computer, pake error segala.” Balas Iel keki.
“Kali
aja, Yel.” Balas Cakka santai.
“Udah
deh. Sumpah, gue kangen sama mereka. Apalagi dia.” Ucap Alvin. Ketiga sohibnya
heran.
“Maksudnya
apa, Vin?” tanya Cakka.
“Gue
suka sama Shilla.” Jawab Alvin.
“Hah?!
Lo bilang dia bawel. Kenapa bisa suka?” tanya Rio polos
“Gue
suka dia karena udah terbiasa ngeliat dia, bereng dia walaupun dalam rangka
berantem. Ya gue rasa ada yang hilang aja ketika dia nggak kayak dulu lagi. Coba
deh kalian pelajarin hati kalian. Pasti nemu arti dari kedekatan kita sama
mereka.” Jawab Alvin dan tersenyum. Ketiga sohibnya terdiam.
“Ck…Pak
Alvin. Wuih… panes dong lo, bro sama Riko?” tanya Iel.
“Bukan
panes lagi, udah mau gue tonjok tuh anak. Deketin Shilla mulu.”
“Woooiiiii,
itu mereka lewat. Kita tanya yok, kenapa mereka.” Usul Cakka. Ketiga sohibnya
mengangguk.
Sekarang
Rio cs mencegat Ify cs yang lagi berjalan melewati lapangan basket. “Hai..”
sapa Rio.
“Kenapa
Kak?” tanya Agni balik.
“Kita
mau ngomong sama kalian.” Cakka yang menjawab.
“Silakan.”
Agni menjawab.
“Kenapa
kalian berubah gitu? Nggak bawel, nyolot, heboh lagi? Terus ngejauh sama kita?”
tanya Alvin bertubi-tubi. Ify cs kaget, mata mereka melebar. Ify cs diam.
“Kenapa?”
tanya Iel.
“Kita
nggak berubah kok. Lagian kita nggak ngejauh sama kakak-kakak.” Shilla
menjawab, tapi bohong.
“Bohong.”
Sambar Rio. “Coba jujur, kita ada salah sama kalian?” lanjut Rio.
“Kita
nggak berubah.” Tandas Ify.
“Kita
ngerasa ada yang hilang kalian begitu. Salah kita apa?” tanya Iel memohon. Ify
cs kaget.
“Kakak
nggak salah, hanya saja kita berantem itu salah. Banyak orang yang nggak suka,
banyak yang memusuhi kita.” Agni menjawab.
“Selain
itu hidup kita nggak tenang, Kak. Banyak yang nerror. Lagian mereka bener, kita
nggak pantes kenal sama kakak-kakak.” Tambah Via.
“Kita
sekolah di sini buat belajar, Kak. Bukan berantem sama kakak-kakak atau dihukum
guru. Bukan cari musuh, tapi teman.” Sambung Shilla.
“Kita
nggak benci sama kakak. Hanya saja yang dibilang Via bener. Kita masih kelas
satu, udah ngelunjak gitu deket sama bintangnya GN walaupun kita dekat karena
musuhan. Banyak orang yang salah ngejudge kami kak. Kita capek ngadepin orang
seperti itu. Jadi, kita mohon tolong kabulin apa yang dibilang Shilla tadi.”
Ucap Ify. Dia menarik nafas. “Kita kan menang tantangan masak kemarin, kakak
bilang akan melakuin satu permintaan yang kami pinta tanpa bisa ditolak. Jadi,
tolong jauhin kami. Please, jauhin.” Tambah Ify. Rio cs kaget mendengarnya.
“Beneran
kalian minta dijauhin?” tanya Iel. Keempatnya mengangguk.
“Padahal
kita udah nyadarin sesuatu.” Kata Alvin. Ify cs kaget dan bingung.
“Kalo
itu yang kalian pinta, oke kita lakuin.” Ucap Cakka dan menatap lekat Agni.
“Mulai
saat ini, kita resmi nggak akan gangguin kalian. Moga apa yang kalian inginkan
tercapai deh.” Sambung Rio.
“BYEEEEE……”
ucap Rio cs kompak dan mereka meninggalkan Ify cs. Ify cs diam mematung dan
membuang nafas yang sendari tadi mereka tahan. Air mata mengalir di pipi
mereka. Beberapa siswa SMA GN melihat adegan itu nggak mengerti apa sebenarnya
yang terjadi.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>SKIP<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Semenjak hari itu Ify cs benar-benar nggak bertemu
dengan Rio cs lagi. Rio cs juga jarang memperlihatkan wujud mereka di depan Ify
cs. Bila pun bertemu mereka saling diam dan nggak melirik satu sama lain. Ya
mereka bener-bener saling menjauhkan diri. Namun hati mereka tidak. Ya, mereka
menyadari kalau mereka saling membutuhkan satu sama lain. Selama tidak
mengobrol, hati menjawab semuanya. Menyadari ketololan otak yang selalu nggak
sesuai dengan hati. Mulai dari itu juga mereka seperti kucing-kucingan, saling
melihat satu sama lain tanpa diketahui oleh yang dilihat. Memperhatikan dari
jarak jauh tanpa mengetahui yang sebenarnya. Sehingga saling berasumsi dan
menghasilkan hal yang negative.
Pepatah
‘Cewek 99% menggunakan perasaan, sedangkan cowok 99% menggunakan otak’ ternyata
benar. Ify cs yang didekati oleh the trainer membuat Rio cs jadi lelah hanya
untuk melihat Ify cs. Rio cs berasumsi kalo Ify cs sudah pacaran dengan the
trainer. Jadi mereka menjauhi Ify cs sejauh-jauhnya dan mulai menerima dekat
dengan Princess.
@SMA Global
Nusantara
Hati itu nggak bisa dipungkiri, hati yang
sakit nggak bisa diobati dengan apapun, kecuali yang menyebabkan rasa sakit
itu. Nanar tatapan mata sebenarnya tidak pernah berbohong. Selalu mengatakan
yang sebenarnya, hanya saja orang-orang tidak berani mengakui kalau itu benar.
Hari
ini tepat dua minggu sejak Ify cs mengatakan ingin dijauhin oleh Rio cs. Hari
ini juga SMA Global Nusantara gempar. Pasalnya pangeran GN ke sekolah bareng
The Princess, yang tak lain dan tak bukan Dea, Angel, Nova, dan Aren. Rio cs
dan The Princess berjalan bersama-sama di sepanjang koridor sekolah tanpa
sengaja mereka berpapasan dengan Ify cs. Ify cs menatap mereka takjub, nanar
tatapan mereka. Rio cs langsung mengalihkan pandangan ketika melihat Ify cs.
Sementara The Princess semakin mendekatkan dirinya ke Rio cs, maksudnya biar
Ify cs tahu kalo Rio cs sudah menjadi milik mereka. Ify cs terdiam di tempat,
sedangkan Rio cs dan The Princess berjalan menjauhi mereka.
Sebenarnya
apa sih hubungan Rio cs dan Ify cs. Pacaran nggak. Tapi kenapa Rio cs seolah menatap
Ify cs itu adalah kesalahan besar. Sementara Ify cs merasa sakit dan terluka
ketika melihat The Princess dekat dengan Rio cs. Apakah ini yang dibilang
dengan sebutan ‘hati yang mulai bicara’.
Sebenarnya
Rio cs itu tidak mau seperti itu dengan Ify cs. Hanya saja ada sesuatu yang
mengatakan kepada mereka. Bahkan, Rio cs telah mengakui dan sama-sama mengakui,
kalo Ify cs first love-nya Rio cs. Walaupun Cakka sering gonta-ganti pacar, toh
dia nggak pernah cinta sama pacarnya. Dan baru ini dia cinta sama seseorang.
_FLASHBACK ON_
“Kalian
berempat nggak usah deketin Ify dan sohib-sohibnya lagi. Dia udah jadi milik
kita.” Desis Debo
“Kata
siapa?” tanya Rio balik.
“Ini
buktinya.” Debo menjawab dan memperlihatkan sebuah SMS ke Rio. Rio cs kaget.
“Dan
lo, Vin. Nggak usah berharap jadi milik Shilla.” Ancam Riko.
“Lo
juga, Cak. Agni udah jadi milik dan partner basket gue.” Ucap Septian.
“Lo,
Yel. Via udah milik gue.” Kata Kiky. Rio cs diam mematung dan menatap the
trainer tajem.
“Akhirnya
sesuatu yang kalian mau, jadi milik kita. Selama ini selalu kalian yang
mengambil apa saja yang kami mau dan sekarang karma berlaku.” Desis Deba dan
tersenyum sinis.
“Jauhin
Ify dan sohib-sohibnya.” Ulang Kiky tajem setajem silet.
“Ok.
Tenang aja.” Ucap Iel akhirnya. The trainer pergi meninggalkan Rio cs.
_FLASHBACKOFF_
@Senja Hari di
Global Nusantara
Ify
dan ketiga sohib-sohibnya lagi duduk di sudut kanan lapangan. Mereka sedang
curhat satu sama lain.
“Gue
sakit hati banget ngeliat mereka tadi. Gue sayang sama Kak Iel.” Curhat Via.
“Gue
juga, Vi. Gue sebenarnya udah lama suka sama Kak Alvin.” Aku Shilla.
“Gue
selalu mimpiin Kak Cakka. Gue nggak tahu kenapa, apa karena gue selalu mikirin
dia ya?” tanya Agni lebih pada dirinya sendiri.
“Jadi
lo suka Kak Cakka, Ag?” tanya Ify. Agni mengangguk kecil.
“Gue
rasa sebenarnya kita udah suka sama mereka dari pertama kita di MOS sama mereka
deh. Tapi kita aja terlalu naïf dan muna hingga ngehindar sama pernyataan itu.”
Ucap Ify bijak.
“Jadi
lo suka sama Kak Rio, Fy?” Via balik bertanya. Ify tersenyum dan mengangguk.
“Tapi
apa daya, kita udah nggak bisa berharap. Kita salah jatuh cinta.” Ucap Ify.
“Bener
tuh, kita Cuma bisa ngelihat mereka dari jauh tanpa boleh berharap.” Tambah
Via.
“Apalagi
kalo the Princess tahu, bisa habis kita. Gue nggak sanggup dilabrak lagi. Gue
lebih milih nyimpen perasaann gue.” Keluh Shilla. Ketiga sohibnya mengangguk.
Shilla menatap pohon yang dulu ia panjat.
“Kita
ke pohon itu, yuk. Gue mau nulis sesuatu.” Ajak Shilla dan menunjuk salah satu
pohon palem.
“Ok.”
Ucap Agni, Ify, dan Via kompak.
“Lo
mau manjat, Shill?” tanya Agni. Shilla mengangguk.
“Kalo
mau nulis ya lebih baik naik pake kursi aja deh. Biar bisa lebih rapi dan nggak
susah-susah.” Ucap Via. Dia dan Ify mengambil dua buah kursi yang berada di
depan salah satu ruang kelas.
“Pake
nih, Shill. Lo mau nulis apaan?” tanya Via dan memberikan kursinya ke Shilla.
Shilla Cuma tersenyum dan mulai menulis di pohon palem. Tepat di sebelah nama
Alvin. Diukirnya suatu tulisan.
“Kalian
nggak mau nulis? Tulis aja deh, asyik lo. Biar kita inget first love kita.”
Kata Shilla. Ify cs tentunya minus Shilla menimbang-nimbang dan akhirnya
mengangguk. Lalu secara bergantian mereka menulis seperti yang Shilla tulis dan
setelahnya mereka tertawa puas.
“Kita
nyanyi, yuk.” Ajak Via.
“Lagu
apa?” Agni bertanya.
“Gimana
lagu Salah Jatuh cinta punyanya Gita Gutawa. Kan pas tuh sama kita, suka sama
orang tapi udah milik orang lain.” Tawar Ify. Ketiga sohibnya mengangguk
setuju.
_Ify_
_Via_
Rasanya ku terbang-terbang
Langit pun berwarna
Merah kuning hijau
Rasanya ku terbang-terbang
Langit pun berwarna
Merah kuning hijau
_Agni
dan Shilla_
Namun ku baru tau
Huhuhu
Sesuatu tentang dirimu
Huhuhu
Huhuhu
Sesuatu tentang dirimu
Huhuhu
Ternyata
_SIVA_
Oo oo oo oo
Aku salah ku salah jatuh cinta
Oo oo oo oo
Karena ternyata
Kau sudah ada yang punya
Oo oo oo oo
Aku salah ku salah jatuh cinta
Oo oo oo oo
Karena ternyata
Kau sudah ada yang punya
_Shilla_
Aku salah jatuh cinta
Hatiku tak lagi
Merah kuning hijau
Hatiku tak lagi
Merah kuning hijau
_Ify_
Ingin aku ditelan bumi
Langit pun tak lagi
Merah kuning hijau
Ingin aku ditelan bumi
Langit pun tak lagi
Merah kuning hijau
_Agni_
Karena ku baru tau
Huhuhu
Sesuatu tentang dirimu
Huhuhu
Huhuhu
Sesuatu tentang dirimu
Huhuhu
Ternyata
_SIVA_
Oo oo oo oo
aku salah, ku salah jatuh cinta
Oo oo oo oo
Karena ternyata
Kau sudah ada yang punya
Oo oo oo oo
aku salah, ku salah jatuh cinta
Oo oo oo oo
Karena ternyata
Kau sudah ada yang punya
_Via dan Shila_
Salah jatuh cinta 8x
_Ify
dan Agni_
Aku salah jatuh cinta 4x
Aku salah jatuh cinta 4x
_SIVA_
Karena ternyata kau ada yang punya
Ke sana ke sini ku jadi serba salah
Ke sana ke sini ku jadi serba salah
@Rumah Ify
“Devaaaaaa…….gue
pulang.” Teriak Ify dari teras rumah. Tapi rumah tampak sepi. Kemudian
seseorang datang menghampiri Ify dan membuka pintu.
“Gue
denger, Kak. Nggak usah teriak kayak tarzan deh.” Omel Deva. Ify senyum.
“Mama
mana, Dev?”
“Mama
dinas ke Bandung dua minggu. Jadi kita berdua aja di rumah.”
“Owh..gue
mandi dulu deh.” Ucap Ify dan berjalan ke dalam rumah.
Di
kamarnya, Ify segera mandi dan setengah jam kemudian di sudah berganti pakaian
dengan piamanya. Ify berjalan ke balkonnya. Ya dari balkon, Ify bisa melihat
kamar Rio. “Apa gue salah sayang sama lo, Kak?” batin Ify melihat ke arah kamar
Rio yang terang benderang itu. Ify pun duduk di balkonnya. Menatap langit
malam.
Angin
malam berhembus kuat sekali. Ify tetap keukeuh saja duduk di balkon. Sementara
orang yang sendari tadi memperhatikan Ify dari sebrang, merasa khwatir.
“Wwwoooiiiii, masuk gih. Dingin.” Teriak Rio ke Ify. Ify tersentak kaget dan
melihat Rio yang tengah berdiri di balkon kamarnya sendiri. Ify mendengus dan
segera masuk ke kamarnya. Ify bernyanyi sambil bermain piano.
Rasanya ku terbang-terbang
Langit pun berwarna
Merah kuning hijau
Namun ku baru tau
Huhuhu
Sesuatu tentang dirimu
Huhuhu
Huhuhu
Sesuatu tentang dirimu
Huhuhu
Ternyata
Oo oo oo oo
Aku salah ku salah jatuh cinta
Oo oo oo oo
Karena ternyata
Kau sudah ada yang punya
Aku salah jatuh cinta
Hatiku tak lagi
Merah kuning hijau
Hatiku tak lagi
Merah kuning hijau
Ingin aku ditelan bumi
Langit pun tak lagi
Merah kuning hijau
Karena ku baru tau
Huhuhu
Sesuatu tentang dirimu
Huhuhu
Huhuhu
Sesuatu tentang dirimu
Huhuhu
Ternyata
Oo oo oo oo
aku salah, ku salah jatuh cinta
Oo oo oo oo
Karena ternyata
Kau sudah ada yang punya
Salah jatuh cinta 8x
Aku salah jatuh cinta 4x
Aku salah jatuh cinta 4x
Karena ternyata kau ada yang punya
Ke sana ke sini ku jadi serba salah
Ke sana ke sini ku jadi serba salah
(Salah jatuh Cinta – Gita Gutawa).
@Kamar Rio
Rio
masih termenung di kamarnya. “Kenapa sih dia nyanyi lagi gitu? Dia lagi jatuh
cinta sama siapa sih?” tanya Rio dalam hati. Dia mendengar Ify nyanyi lagunya
Gita Gutawa. “Ahaha…..berarti dia nggak pacaran sama Debo toh.” Seru Rio
girang. “Tapi sama siapa ya? Bodo ah, penting masih ada kesempatan dan gue
harus cari tahu Ify lagi naksir siapa. Pertama harus ketemu Deva dulu.” Tambah
Rio. Kemudian tersenyum-senyum sendiri dan akhirnya tertidur.
@Rumah Iel
“Apa bener ya gue sayang sama Via?” tanya
Iel pada dirinya sendiri. Sekarang Iel lagi duduk-duduk di pinggir kolam
renangnya.
“Kenapa
juga gue biarin Angel ngedeketin gue? Bego lo, Yel.” Caci Iel pada dirinya
sendiri. Iel mengingat momentnya bareng Via selama MOS. Kepolosan Via,
cerewetnya Via, senyum manis Via, keramahan Via sama orang lain, pokoknya serba
Via deh.
“Gue
bener sayang sama dia. Tapi dia udah jadian belum sih sama Kiky. Moga aja nggak
deh.” Gumam Iel. “Iel-Iel kok lo jadi mellow gini Cuma gara-gara junior lo yang
minta dijauhin.” Umpat Iel pada dirinya sendiri. Lalu dia tertawa, bukan tanda
orang gila. Tapi Iel menertawakan dirinya sendiri. Ternyata pesona Via lebih
kuat dari pesona dia, hingga dia yang jatuh cinta.
“Gue
akuin lo bener, Vin.” Ucap Iel. Lalu mengambil gitarnya dan menyanyi lagu
Hampa.
@Rumah Cakka
“Alvin
bener. Sekarang gue sadar. Gue cinta sama Agni. Dia cewek yang nggak feminim,
nggak lemah lembut, nggak jaim. Dia Cuma cewek tomboy rada manis, nyablak,
cerewet dan apa adanya. Tapi dia yang berhasil buat gue jatuh cinta, tanpa gue
sadari. Gue harus memperjuangkannya. Cakka Kawekas Nuraga nggak akan kalah sama
si Septian sedeng itu.” Tekad Cakka. *Penulis :: Ya ampun, Cak. Semangat ya
semangat, tapi nggak harus ngatain orang kali. Bersin tuh septian lo katain
sedeng. Cakka :: Emang gue pikirin, penulis sih masukin dia di cerita, mana mau
ngambil ayang Agni lagi. Penulis :: Sorry deh, Cak. J
Back
to Story, Cakka kemudian mengambil BB-nya dan mulai melihat daftar ceweknya.
Seketika dia putusin semua ceweknya. Cakka jahat banget ya.
@Rumah Via
Malam
ini langit begitu terang, banyak bintang yang bertebaran. Via lagi duduk-duduk
di balkonnya dan melamun.
“Gue
cemburu, Kak lo deket sama Kak Angel.” Batin Via. Tatapannya kosong dan ingat
Iel lagi bareng Angel.
“Kenapa
gue harus sadar kalo gue cinta sama Kak Iel ketika dia udah sama yang lain.
Kenapa waktu kejem banget sih.” Gumam Via.
“Gue
sayang lo, Kak. Sampe kapan pun. Gue harap lo juga yang sama gue.” Ucap Via dan
dia mulai melamun lagi.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>SKIP<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
BERSAMBUNG...........
0 comments:
Posting Komentar